Gambaran Higiene Proses Pelayanan Konsumen dan Hubungannya

setiap saat setelah menyentuh benda-benda yang dapat menjadi sumber kontaminasi atau cemaran Asfawi, 2004. Pekerja yang tidak berperilaku hidup bersih dan sehat seperti tidak mencuci tangan dan merokok pada saat melayani konsumen dapat menyebabkan kontaminasi pada air minum Khoeriyah, Anies dan Sunoko, 2013. Diantara Penyakit berbasis lingkungan yang potensial menimbulkan kejadian luar biasa KLB dan mempengaruhi sumber daya manusia adalah penyakit diare, sehingga ketersediaan air minumair bersih dan sanitasi yang memenuhi syarat serta perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai dampak yang besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Achmadi, 2001. Maka dari itu sebaiknya depot air minum isi ulang harus menjaga higiene sanitasinya agar terhindar dari kontaminasi bakteri. Tempat yang terjamin higiene sanitasinya, tenaga kerja yang berperilaku bersih dan sehat, peralatan yang direkomendasikan aman serta air baku berasal dari sumber air bersih akan menjamin mutu air sehat dan aman Kemenkes, 2010. 67

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat 23 76,7 depot yang tidak memenuhi syarat dengan jumlah bakteri Coliform tidak memenuhi syarat Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010 dan 7 23,3 depot yang memenuhi syarat. Dengan jumlah bakteri yang ditemukan berkisar 0-7,6. 2. Terdapat 7 23,3 depot yang akses terhadap fasilitas sanitasinya memenuhi syarat dan 23 76,7 depot yang tidak memenuhi syarat. 3. Terdapat 24 80 depot yang sarana pengolahan air minumnya memenuhi syarat dan 6 20 depot yang tidak memenuhi syarat. 4. Terdapat 12 40 depot yang air bakunya memenuhi syarat dan 18 60 depot yang tidak memenuhi syarat. 5. Terdapat 13 43,3 depot yang higiene proses pelayanan konsumennya memenuhi syarat dan 17 56,7 depot yang tidak memenuhi syarat. 6. Terdapat 12 40 pekerja depot yang mencuci tangan sebelum dan sesudah melayani konsumen dan 18 60 pekerja depot yang tidak mencuci tangan. 7. Adanya hubungan antara akses terhadap fasilitas sanitasi dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang p value 0,002. 8. Adanya hubungan antara sarana pengolahan air minum dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang p value 0,038. 9. Tidak adanya hubungan antara air baku dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang p value 0,075. 10. Adanya hubungan antara higiene proses pelayanan konsumen dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang p value 0,036 11. Adanya hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang p value 0,000

7.2 SARAN

7.2.1 Bagi Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait

1. Pemerintah daerah diharapkan melakukan pendataan ulang untuk depot yang belum terdaftar di Dinas Kesehatan Kota Palembang 2. Memberlakukan peraturan daerah untuk menindak tegas pengelola depot yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk melindungi konsumen. 3. Dinas Kesehatan Kota Palembang diharapkan dapat memberikan pelatihan langsung secara teknis dan penyuluhan kepada pekerja di setiap depot.

7.2.2 Bagi Pengelola Depot Air Minum Isi Ulang dan Sumber Air Baku

1. Pengelola depot air minum harus menerapkan higiene sanitasi 2. Pengelola wajib memfasilitasi pekerja depot untuk mengikuti pelatihan teknis dalam melayani konsumen. 3. Melakukan pemeriksaan kualitas air minum secara berkala dan diwajibkan untuk melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Dinas Kesehatan. 4. Meningkatkan personal hygiene pekerja dalam melayani konsumen seperti mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah melayani konsumen atau setelah keluar dari toilet.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

2 95 120

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjungpinang Barat Tahun 2012

9 116 129

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) Depot di Kelurahan Pondok Cabe Ilir Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

0 14 97

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 2 12

IDENTIFIKASI BAKTERI Coliform-fecal DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG BERKUALITAS RENDAH IDENTIFIKASI BAKTERI Coliform-fecal DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG BERKUALITAS RENDAH DI KOTA SURAKARTA.

0 1 13

Kandungan Bakteriologis, Flourida Pada Air Minum Isi Ulang dan Evaluasi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kecamatan Denpasar Barat Pada Tahun 2016.

3 6 40

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG YANG BERADA DI WILAYAH KAYUTANGI KOTA BANJARMASIN

2 4 11