b. Parameter Tambahan 1 Persyaratan Kimia
Air minum yang akan dikonsumsi tidak mengandung bahan- bahan kimia organik, anorganik, pestisida dan desinfektan
melebihi ambang batas yang telah ditetapkan, sebab akan menimbulkan efek kesehatan bagi tubuh konsumen.
2 Persyaratan Radioaktivitas Kadar maksimum cemaran radioaktivitas dalam air minum tidak
boleh melebihi batas maksimum yang diperbolehkan.
2.2 Depot Air Minum
2.2.1 Pengertian Depot Air Minum
Depot Air Minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada
konsumen Kepmenperindag, 2004. Kualitas air produksi depot air minum isi ulang akhir-akhir ini semakin menurun, dengan
permasalahan secara umum antara lain pada peralatan DAM yang tidak dilengkapi alat sterilisasi, atau mempunyai daya bunuh rendah terhadap
bakteri, atau pengusaha belum mengetahui peralatan DAM yang baik dan cara pemeliharaannya. Dasar pelaksanaan penyehatan depot air
minum adalah
keputusan menteri
kesehatan RI
Nomor 907MENKESSKVII2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan
kualitas air minum.
Keputusan Menteri Kesehatan tersebut dalam kaitan dengan depot air minum ini antara lain mengatur:
Pasal 2: Jenis air minum meliputi harus memenuhi syarat kesehatan air
minum: a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga;
b. Air yang didistribusikan melalui tangki air; c. Air kemasan;
d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat
Pasal 6: Pemeriksaan sampel air minum dilaksanakan di laboratorium
pemeriksaan kualitas
air yang
ditunjuk oleh
Pemerintah KabupatenKota.
Pasal 9: Pengelola penyediaan air minum harus:
a. Menjamin air minum yang diproduksinya memenuhi syarat kesehatan dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala
memeriksa kualitas air yang diproduksi mulai dari: 1 pemeriksaan instalasi pengolahan air;
2 pemeriksaan pada jaringan pipa distribusi; 3 pemeriksaan pada pipa sambungan ke konsumen;
4 pemeriksaan pada proses isi ulang dan kemasan;
b. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelolanya dari segala bentuk pencemaran berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
2.2.2 Pengawasan Depot Air Minum
Untuk menjamin kualitas air minum yang diproduksi memenuhi persyaratan, dalam peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
736MENKESPERVI2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum, depot air minum wajib melaksanakan pengawasan
eksternal dan internal terhadap kualitas air yang siap dimasukkan ke dalam galonwadah air minum.
a. Pengawasan eksternal adalah pengawasan yang dilakukan terhadap air minum untuk tujuan komersial dan bukan komersial oleh Dinas
Kesehatan Kota Kabupaten. b. Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan terhadap air
minum untuk tujuan komersial dan bukan komersial oleh penyelenggara air minum.
Dalam rangka pengawasan kualitas air minum Pemerintah ProvinsiKota bertanggungjawab:
a. Menetapkan laboratorium penguji kualitas air minum. b. Menetapkan parameter tambahan persyaratan kualitas air minum
dengan mengacu pada daftar parameter tambahan. c. Menyelenggarakan pengawasan kualitas air minum di wilayahnya.
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan kualitas air minum di wilayahnya.
e. Dalam kondisi khusus dan kondisi darurat mengambil langkah antisipasipengamanan terhadap air minum di wilayahnya.
2.2.3 Proses Produksi Pengolahan Air Minum
Urutan proses produksi di Depot Air Minum Isi Ulang menurut Keputusan