E. Review Studi Terdahulu
Dalam sub ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang kesehatan keuangan asuransi. Penelitian oleh Omi Dauna Yanti, mahasiswa
fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada skripsinya yang berjudul “Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan PT. Asuransi Takaful Umum
Periode 2005-2007 ” menggunakan tingkat solvabilitas untuk mengukur tingkat
kesehatan keuangan asuransi, khususnya pada asuransi takaful umum. Jika di dunia perbankan dikenal dengan istilah CAR Capital Adequacy Ratio, maka dalam dunia
asuransi digunakan istilah solvency margin batas tingkat solvabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menilai perusahaan asuransi sehat atau
tidak, salah satu indikatornya adalah tingkat solvabilitas, dimana semakin besar tingkat solvabilitas suatu perusahaan asuransi berarti semakin baik.
Penelitian oleh Agus Surahman, mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, skripsinya
berjudul “Analisis Kebangkrutan dan Tingkat Akurasi Model Altman, Springate, Zmijewski, Grover dan Internal Growth Rate dalam Memprediksi Kebangkrutan
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009 ”. Penelitian
ini membandingkan lima model prediksi kebangkrutan yang sudah ada yaitu model Altman, model Springate, model Zmijewski, model Grover dan model Internal
Growth Rate. Perbandingan dilakukan dengan melihat tingkat akurasi dan tingkat kesalahan yang dihasilkan dari masing-masing model prediksi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009. Teknik pengambilan sampel menggunakan matched pair dengan
total sampel sebanyak 40 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan yang memiliki tingkat akurasi tertinggi adalah model
Zmijewski yaitu 97,5. Selain itu model Zmijewski juga memiliki tingkat kesalahan yang terendah. Sementara itu, model prediksi yang memiliki tingkat akurasi yang
terendah adalah model Internal Growth Rate yang hanya sebesar 17,5. Sedangkan tingkat akurasi yang dihasilkan model Altman hanya sebesar 45. Hal ini
menempatkan model Altman pada posisi ke-4 setelah model Grover dan model Springate.
Penelitian oleh Endri dalam Jurnal Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 No. 1 Maret 2009 tentang Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi dan Mengelola
Perubahan Lingkungan Bisnis dengan Model Altman Z-score. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala
numeric angka. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder, yaitu data laporan keuangan dan neraca triwulan dari ketiga Bank Umum Syariah yaitu: Bank
Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Periode penelitian berlangsung selama 3 tahun dari 2005-2007. Hasil penelitian ini dalam
memprediksi kebangkrutan pada Bank Umum Syariah atas laporan keuangannya selama 3 tahun dari tahun 2005-2007 semuanya menghasilkan nilai Z yang lebih kecil
dari 1,81 sehingga dapat dikatakan akan mengalami kemungkinan kebangkrutan.