Sistematika Penulisan Prediksi kebangkrutan perusahaan asuransi syariah berdasarkan metode Altman Z-Score
3. Modal.
b. Laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’;
Surplus defisit underwriting dana tabarru adalah laporan yang menjelaskan mengenai saldo surplus atau defisit dana peserta dalam periode
terntentu. Adapun unsure-unsur laporan surplus defisit dana peserta terdiri dari:
23
1. Saldo awal,
2. Surplus periode berjalan,
3. Pinjaman dari perusahaan, dan
4. Saldo akhir.
c. Laporan laba rugi;
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat unsur-unsur
penghasilan dan
beban perusahaan
sampai akhirnya
menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan
kegiatan perusahaan.
24
Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi peserta, dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK yang relevan, mencakup tetapi tidak
terbatas pada: a kontribusi bruto; b bagian reasuransi dan kontribusi; c perubahan kontribusi yang belum menjadi hak; d penerimaan kontribusi
23
Abdullah Amrin, Bisnis, Ekonomi, Aksuransi dan Keuangan Syariah, h.80.
24
Akifa P. Nayla , ““Buku Lengkap dan Praktis Accounting Bagi Akuntan Pemula Hingga
Profesional”, h.68.
untuk periode berjalan; e pembayaran klaim bruto; f bagian reasuransi dan pihak lain atas pembayaran klaim bruto; g perubahan klaim yang masih
harus dibayar; h perubahan bagian reasuransi atas klaim yang masih harus dibayar; i penyisihan teknis; j beban pengelolaan asuransi; k pendapatan
investasi; l surplus atau defisit underwriting dana tabarru’, m penyesuaian
surplus atau defisit yang siap didistribusikan; dan n surplus defisit yang siap didistribusikan.
25
d. Laporan perubahan ekuitas;
Entitas asuransi syariah harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama dalam laporan keuangan, yang menunjukkan:
26
a Laba rugi bersih periode bersangkutan;
b Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait diakui secara langsung dalam ekuitas;
c Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait;
d Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik;
25
Nurhidayati Rosidah, “Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah : Perbedaan Dalam Lingkup Akuntansi”, h.13.
26
Ikatan Akuntan Indonesia, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No.101, h.20.