Tujuan dan Manfaat Penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009. Teknik pengambilan sampel menggunakan matched pair dengan
total sampel sebanyak 40 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan yang memiliki tingkat akurasi tertinggi adalah model
Zmijewski yaitu 97,5. Selain itu model Zmijewski juga memiliki tingkat kesalahan yang terendah. Sementara itu, model prediksi yang memiliki tingkat akurasi yang
terendah adalah model Internal Growth Rate yang hanya sebesar 17,5. Sedangkan tingkat akurasi yang dihasilkan model Altman hanya sebesar 45. Hal ini
menempatkan model Altman pada posisi ke-4 setelah model Grover dan model Springate.
Penelitian oleh Endri dalam Jurnal Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 No. 1 Maret 2009 tentang Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi dan Mengelola
Perubahan Lingkungan Bisnis dengan Model Altman Z-score. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala
numeric angka. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder, yaitu data laporan keuangan dan neraca triwulan dari ketiga Bank Umum Syariah yaitu: Bank
Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Periode penelitian berlangsung selama 3 tahun dari 2005-2007. Hasil penelitian ini dalam
memprediksi kebangkrutan pada Bank Umum Syariah atas laporan keuangannya selama 3 tahun dari tahun 2005-2007 semuanya menghasilkan nilai Z yang lebih kecil
dari 1,81 sehingga dapat dikatakan akan mengalami kemungkinan kebangkrutan.
Model Z-score Altman kurang sesuai jika digunakan untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan pada industry perbankan syariah. Hal tersebut karena
model Altman Z-score dibentuk dari studi empiric terhadap industry manufaktur yang tentunya sangan berbeda dengan industry perbankan. Dalam industry perbankan
misalnya, net working capital nilainya tidak terlalu besar karena besarnya kewajiban lancar akibat dari meningkatnya DPK. Hal tersebut sesuatu yang wajar mengingat
bank sebagai financial intermediary. Selain itu, bank umum syariah belum termasuk dalam perusahaan yang go public sehingga nilai buku ekuitasnya dari tahun ke tahun
cenderung tetap, dan jika terjadi perubahan nilainya tidak terlalu besar. Penelitian oleh Ayu Suci Ramadhani dan Niki Lukviarman dalam Jurnal
Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 tentang Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi dan Altman
Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara ketiga model Altman
tersebut dalam memprediksi kebangkrutan serta bagaimana ukuran dan umur perusahaan menjelaskan prediksi kebangkrutan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memberikan penjelasan bahwa dari ketiga model Altman, model Altman pertama yang memprediksi kebangkrutan
perusahaan paling tinggi untuk perusahaan manufaktur. Penelitian tentang Prediksi Tingkat Kesehatan Keuangan Asuransi Jiwa
Termasuk Kemungkinan Kebangkrutannya dengan Rasio-Rasio Keuangan telah
diteliti oleh Peni Sawitri, Fakultas Ekonomi Gunadarma dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.2, Jilid 7, Tahun 2002. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah
laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan keuangan asuransi termasuk kemungkinan kebankrutannya dengan rasio-rasio keuangan. Data sekunder
pada penelitian ini berupa hasil peringkat Asuransi Jiwa yang telah dilakukan oleh Biro Riset Infobank per Desember 2000 terhadap 60 perusahaan asuransi jiwa.
Analisis dilakukan menggunakan metode Multiple Discriminant Analisys MDA, yaitu model dari fungsi diskriminan atau disebut dengan Linear Discriminant
Function terhadap rasio-rasio Biro Riset Infobank tersebut. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu sebagai berikut.
1. Objek penelitian pada penelitian ini adalah satu perusahaan asuransi murni
syariah dan enam perusahaan unit syariah yang telah menerbitkan laporan keuangannya pada tahun 2009 sampai 2013.
2. Metode yang digunakan dalam meneliti kebangkrutan perusahaan asuransi
syariah adalah dengan metode Altman Z-score 1995 atau disebut dengan Altman modifikasi.