BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing
unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman yang baik dan tepat atas
laporan keuangan itu sendiri.
18
Analisis keuangan financial analysis melibatkan penggunaan berbagai laporan kauangan. Laporan ini melaksanakan beberapa fungsi. Pertama, laporan
posisi keuangan atau neraca balance sheet meringkas asset, liabilitas dan ekuitas pemilik suatu perusahaan pada suatu periode, biasanya pada akhir tahun atau kuartal.
Sementara itu, laporan laba rugi income statement meringkas pendapatan dan biaya perusahaan selama suatu periode waktu tertentu.
19
18
Dwi Prastowo, Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi Jakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011, h.56
19
James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, Jr, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan: Fundamentals of Financial Management 13
th
ed Jakarta: Salemba Empat, 2012, h.154.
2. Bagian-Bagian dari laporan keuangan
Pada umumnya, laporan keuangan itu terdiri dari neraca, laporan laba rugi, serta laporan perubahan modal, tetapi dalam praktik keseharian sering pula diikut
sertakan kelompok yang sifatnya membantu memperoleh penjelasan, seperti laporan sumber dan penggunaan kas atau arus kas, laporan biaya produksi, dan lain-lain.
20
Menurut PSAK 111 tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 111 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah, komponen laporan kuangan Asuransi Syariah
terdiri dari : a.
Laporan posisi keuangan neraca; Laporan neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat
informasi tentang aset, kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada saat tertentu.
21
Unsur-unsur laporan neraca biasanya terdiri dari:
22
1. Aktiva, meliputi aktiva lancar, aktiva jangka panjang, aktiva tetap, dan
aktiva tidak berwujud.; 2.
Kewajiban, meliputi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang; serta
20
Abdulla Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Akuntansi Keuangan Syariah Jakarta: PT Grasindo, 2009, h.171.
21
Akifa P. Nayla, “Buku Lengkap dan Praktis Accounting Bagi Akuntan Pemula Hingga
Profesional”, Jakarta: Laksana2013, h.72.
22
Ibid., h.72.
3. Modal.
b. Laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’;
Surplus defisit underwriting dana tabarru adalah laporan yang menjelaskan mengenai saldo surplus atau defisit dana peserta dalam periode
terntentu. Adapun unsure-unsur laporan surplus defisit dana peserta terdiri dari:
23
1. Saldo awal,
2. Surplus periode berjalan,
3. Pinjaman dari perusahaan, dan
4. Saldo akhir.
c. Laporan laba rugi;
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat unsur-unsur
penghasilan dan
beban perusahaan
sampai akhirnya
menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan
kegiatan perusahaan.
24
Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi peserta, dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK yang relevan, mencakup tetapi tidak
terbatas pada: a kontribusi bruto; b bagian reasuransi dan kontribusi; c perubahan kontribusi yang belum menjadi hak; d penerimaan kontribusi
23
Abdullah Amrin, Bisnis, Ekonomi, Aksuransi dan Keuangan Syariah, h.80.
24
Akifa P. Nayla , ““Buku Lengkap dan Praktis Accounting Bagi Akuntan Pemula Hingga
Profesional”, h.68.