27
Tabel 2.1 Lanjutan
5. Andi Kartika
2010 Pengaruh komitmen
organisasi dan ketidakpastian
lingkungan dalam hubungan antara
partisipasi anggaran dengan senjangan
anggaran Sama-sama
menggunakan partisipasi anggaran
sebagai variabel independen
Penggunaan komitmen organisasi
ketidakpastian lingkungan sebagai
variabel moderasi dan senjangan anggaran
sebagai variabel dependen pada
penelitian sebelumnya . Dalam kondisi
ketidakpastian lingkungan yang tinggi, tingkat tinggi
partsisipasi anggaran dikaitkan dengan rendah
senjangan.
6. Melani Rahayu
2013 Pengaruh intensitas
informasi akuntansi manajemen terhadap
kinerja manajerial dengan ketidakpastian
lingkungan sebagai variabel moderasi
Sama-sama menggunakan kinerja
manajerial sebagai variabel dependen.
Penggunaan intensitas informasi akuntansi
manajemen sebagai variabel independen
dan ketidakpastian lingkungan sebagai
pemoderasi pada penelitian sebelumnya.
Adanya pengaruh positif antara intensitas informasi
akunatansi manajemen dengan kinerja manajerial,
sementara itu adanya pengaruh negatif antara
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
manajerial.
7. Siti Pratiwi
Husain 2011
Pengaruh partisipasi anggaran terhadap
senjangan anggaran dengan komitmen
organisasi sebagai pemoderasi
Sama-sama menggunakan
partisipasi anggaran sebagai variabel
independen. Penggunaan komitmen
organisasi sebagai pemoderasi dan
senjangan anggaran sebagai variabel
dependen pada penelitian sebelumnya.
Interaksi partisipasi anggaran dengan
komitmen organisasi sebagai variabel moderasi
berpengaruh negatif signifikan terhadap
senjangan anggaran.
Bersambung pada halaman selanjutnya
28
Tabel 2.1 Lanjutan
8. Bernard Wong-
On-Wing 2010
Intrinsic and extrinsic motivation and
participation in budgeting: Antecedents
and consequences Sama-sama
menggunakan partisipasi anggaran
sebagai variabel independen
Menggunakan motivasi sebagai variabel
dependen pada penelitian sebelumnya.
Terdapat hubungan positif antara partisipasi
anggaran dengan motivasi yang berasal
dari dalam sementara berpengaruh negatif
dengan motivasi yang berasal dari luar.
9. Johnny Jermias
2011 Budgetary participation:
The effect of information asymmetry,goal
comitment, and role ambiguity on job
satisfaction and performance
Sama-sama menggunakan variabel
partisipasi anggaran dan kinerja
Penggunaan informasi asimteri, komitmen
tujuan, ambiguitas peran dan kepuasan
kerja pada penelitian sebelumnya.
Ambiguitas peran memediasi antara
partisipasi anggaran dengan kepuasan kerja
dan partisipasi anggaran dengan kinerja begitu
juga dengan komitmen tujuan.
10. Ifah Latifah 2012
Peran karakteristik sistem akuntansi
manajemen sebagai mediator hubungan
antara ketidakpastian lingkungan dengan
kinerja manajerial Sama-sama
menggunakan variabel ketidakpastian
lingkungan dan variabel kinerja
manajerial Adanya variabel
karakteristik sistem akuntansi manajemen
pada penelitian sebelumnya.
Ketidakpastian lingkungan berpengaruh
terhadap kinerja manajerial dimediasi
oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen.
29
C. Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja
manajerial
Peranan penyusunan anggaran terhadap kinerja, baik kinerja manajer, karyawan dan perusahaan Menurut Hansen dan Mowen 2004:35
mendefinisikan bahwa: “Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja manajer, bonus,
kenaikan kerja dan promosi adalah semua hal yang dipengaruhi oleh kemampuan seorang manajer. Untuk mencapai atau melampaui tujuan
yang direncanakan, oleh karena status keuangan seorang manajer dan karir dapat berpengaruh, penyusunan anggaran dapat memiliki pengaruh
signifikan apakah pengaruh tersebut positif atau negatif tergantung sebagian besar pada bagaimana anggaran tersebut digunakan.”
Menurut Hansen dan Mowen mendefinisikan bahwa partisipasi penyusunan anggaran memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk
turut serta dalam pembuatan anggaran. Peningkatan tanggung jawab dan tantangan yang inheren dalam proses tersebut memberikan insentif non
uang yang mengarah pada tingkat kinerja yang lebih tinggi. Partisipasi juga merupakan proses dimana individu-individu terlibat
langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan anggaran. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran
menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain
30
serta bekerja sama dalam team guna mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan kinerja juga merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang
dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran
memiliki keterkaitan. Keterkaitan tersebut dapat berdampak positif atau negatif tergantung pada pihak yang melaksanakan dalam perusahaan.
H
1
: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial
Nouri dan Parker, 1998 dikutip dalam M. Yahya dkk, 2008 menganalisis komitmen organisasi dalam pengaruhnya pada hubungan
partisipasi anggaran dan kinerja. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa komitmen organisasi dan kinerja memiliki hubungan positif dan
signifikan. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi, manajer merasa memiliki organisasi tempatnya bekerja sehingga membuat manajer akan
memberikan hasil upaya dan kinerja yang lebih baik. Hipotesis hubungan antara komitmen organisasi dan kinerja adalah sebagai berikut:
H
2
: Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
2. Pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial
Menurut Miliken 1987 dalam Lena 2009, ketidakpastian Lingkungan dapat diartikan sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam
memprediksi lingkungannya secara tepat. Ketidakpastian lingkungan yang
31
dihadapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka
semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi. Dwirandra
2007 melakukan
penelitian tentang
pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Dari hasil
penelitiannya disimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Ini
berarti bahwa semakin tinggi ketidakpastian lingkungan akan semakin menurunkan kinerja manajerial.
Organisasi yang sukses akan selalu beradaptasi dengan perubahan- perubahan lingkungannya dan secara proaktif merubah lingkungannya.
Organisasi harus mengelola ketidakpastian lingkungan untuk menjadi efektif. Menurut Daft 2009, ada dua strategi dasar untuk mengatasi
ketidakpastian lingkungan yang tinggi yaitu mengadaptasi organisasi dengan perubahan-perubahan lingkungan untuk membuatnya lebih
harmonis dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Bagi perusahaan, sumber utama ketidakpastian berasal dari
lingkungan pesaing. Dalam suasana ketidakpastian lingkungan, seorang
32
manajer akan mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan dan melakukan pengendalian terhadap perusahaan. Perencanaan akan menjadi
masalah dalam ketidakpastian karena peristiwa-peristiwa yang akan datang tidak dapat diprediksi. Pengendalian terhadap aktivitas perusahaan
juga sulit dilakukan dalam suasana yang tidak pasti. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor
yang penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi
yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Dalam ketidakpastian lingkungan individu akan mengalami keterbatasan
sehingga tidak dapat mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap keputusan yang telah dibuat. Semakin tinggi kemampuan dalam
memprediksi, maka berarti semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi.
H
3
: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
3. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi,
dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial
Partisipasi juga merupakan proses dimana individu-individu terlibat langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan
anggaran. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain