19
organisasi. Sebaliknya, mereka yang terpaksa menjadi anggota akan
menghindar kerugian finansial dan kerugian lain, sehingga mungkin hanya melakukan usaha yang tidak maksimal, sementara
itu, komponen normatif yang berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung dari jumlah apa perasaan
kewajiban yang
dimiliki karyawan.
Komponen normatif
menimbulkan perasaan kewajiban pada karyawan. Berdasar uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasi dapat dibedakan menjadi komitmen efektif, komitmen berkesinambungan dan komitmen normatif. Komitmen efektif
menunjukkan keberadaan seseorang dalam organisasi oleh karena hal tersebut memang diinginkan. Komitmen berkesinambungan
menunjukkan keberadaan seseorang dalam organisasi oleh karena kebutuhan. Komitmen normatif menunjukkan keputusan seseorang
untuk tetap berada didalam organisasi oleh karena hal tersebut dipandang sebagai suatu keharusan.
4. Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan yang dimaksud adalah persepsi responden atas ketidakmampuan individu untuk menilai probabilitas
dirinya sebesar keputusan yang telah dibuat, akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi.
20
Teori kontinjensi
atas ketidakpastian
lingkungan yang
dipersepsikan yang dipelopori oleh Burn Stalker 1961 dalam Oktavianus 2002:15, menyebutkan mencoba mengidentifikasi tipe
struktur dan praktik manajemen yang tepat untuk berbagai kondisi yang lingkungannya berbeda. Kedua peneliti tersebut menyimpulkan
bahwa organisasi yang mekanis dengan ciri pembagian tugas yang spesifik dan tegas tepat untuk lingkungan yang stabil sedangkan
organisasi yang organis dengan ciri dan kontrol lebih sulit dalam situasi operasi yang tidak pasti disebabkan oleh kejadian-kejadian
dimasa akan datang tidak dapat diprediksi. Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan yang
tinggi, informasi merupakan komoditi yang sangat berguna sekali dalam proses kegiatan perencanaan dan kontrol dalam suatu
organisasi. Informasi akuntansi manajemen yang andal ditunjukkan dengan tingkat ketersediaan informasi akuntansi manajemen akan
memudahkan penyediaan informasi yang tepat waktu dan relevan, dimana manajemen manajer memiliki tingkat kebutuhan informasi
yang berbeda. Heterogenitas dan dinamika lingkungan yang disebut Simon 1987 dan Oktovianus 2002:16 sebagai sumber utama
ketidakpastian lingkungan, membutuhkan rentang sasaran yang memungkinkan untuk dicapai. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas,
keanekaragaman aktivitas yang tidak terduga, ketidakstabilan dan turbulensi lingkungan sulit diprediksi. Bagaimanapun, dalam situasi