Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 organisasi diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan oleh anggaran. Sehingga dalam proses penyusunan anggaran melibatkan berbagai tingkatan manajemen baik itu manajemen tingkat atas top level management sampai manajemen tingkat bawah lower level management. Siegel 1989 menyatakan bahwa anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia, terutama bagi orang yang terlibat langsung dalam proses penyusunanperancangan anggaran. Manajer oleh perusahaan karena ia merasa diminta pertimbangannya dan dilibatkan langsung dalam penentuan rencana perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga akan mendorong para manajer untuk mencapai sasaran perusahaan dan ia tidak akan merasa terpaksa dan terbebani dalam melaksanakan anggaran tersebut. Oleh karena itu partisipasi dalam penentuan anggaran yang melibatkan berbagai tingkat manjemen sangat diperlukan. Hubungan pekerjaan antara karyawan dan manajemen juga dapat membuat dampak penting untuk mencapai keefektifan organisasi Sunarto, 2005. Oleh karena itu, kinerja manajerial menjadi suatu hal yang sangat menentukan kelanjutan hidup perusahaan di Era globalisasi ini. Sistem anggaran yang ada pada saat ini ternyata menimbulkan ketidakpuasan terhadap karyawan. Partisipasi dalam penyusunan anggaran terjadi apabila dalam kegiatan penganggaran bawahan diperbolehkan untuk ikut berpartisipasi menyusunnya. Dalam penyusunan anggaran, top management perlu melibatkan bawahan agar anggaran yang disusun dapat 5 mencerminkan kebutuhan dan kepentingan seluruh anggota. Hal inilah yang mendorong munculnya anggaran partisipatif Argyris, 1952. Argyris, 1952 menyarankan perlunya keikutsertakan manajemen level yang lebih rendah dalam proses penyusunan anggaran. Para bawahan yang dilibatkan dalam penyusunan anggaran akan mempunyai tanggungjawab dan konsekuensi moral serta pengetahuan mengenai usaha yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan. Dengan adanya variabel komitmen organisasi menyebabkan kinerja lebih terlihat sehingga setiap karyawan berusaha untuk bekerja sesuai dengan sasarn dan target perusahaan,karena komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran goal yang ingin dicapai oleh organisasi Mowday et al dalam Darlis 2002. Komitmen organisasi yang kuat di dalam individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja para karyawan di perusahaan. Bawahan yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan positif dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi Porter et al, 1974. Sebaliknya, individu dengan komitmen rendah akan mementingkan dirinya atau kelompoknya. Dia tidak memiliki keinginan untuk menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga memungkinkan 6 terjadinya penyalahgunaan anggaran apabila dia terlibat dalam penyusunan anggaran. Ketidakpastian lingkungan adalah variabel lain yang dipertimbangkan dalam penelitian ini. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi di lingkungan secara akurat Miliken, 1987. Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan lingkungan. Seseorang mengalami ketidakpastian karena merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi keadaan pada masa yang akan datang. Bagi suatu organisasi, sumber utama ketidakpastian berasal dari lingkungan yang meliputi pesaing, konsumen, pemasok, regulator, dan tekhnologi yang dibutuhkan Kren dan Kerr, 1993; Wartono, 1998 dalam Asriningati, 2006. Gul dan Chia 1994 dalam Dwirandra 2007 menyatakan bahwa ketika persepsi ketidakpastian lingkungan tinggi, organisasi membutuhkan tambahan informasi untuk mengantisipasi kompleksitas lingkungan. Semakin canggih laporan yang dihasilkan dari informasi sistem akuntansi manajemen akan dapat lebih membantu mengurangi ketidakpastian dan memperbaiki kinerja manajerial Dwirandra, 2007. Ketidakpastian lingkungan rendah mendorong terjadinya penyalahgunaan anggaran dan menyebabkan kinerja manajerial menjadi kurang baik dikarenakan keterbatasan atasan dalam menganalisis seluruh 7 informasi. Walaupun pada kondisi ketidakpastian rendah informasi mudah diperoleh, kemampuan analisis atasan tetap terbatas. Atasan tidak sepenuhnya dapat mengakses dan memproses informasi terutama informasi teknis yang lebih dikuasai bawahan yang membidanginya. Atasan perlu bantuan bawahan untuk memproses informasi agar menghasilkan analisis yang akurat. Kondisi ini dapat dimanfaatkan bawahan untuk melakukan tindakan. Dari variabel tersebut, peneliti mempunyai keinginan untuk mengetahui apakah partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan mempengaruhi kinerja manajerial, dan manakah variabel yang paling mempengaruhi diantara ketiganya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial” Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kadek Juli Suardana dan I Ketut Suryanawa 2010. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu adalah Partisipasi Penyusunan Anggaran sebagai variabel independen dan Kinerja Manajerial sebagai variabel dependen, serta Komitmen Organisasi sebagai variabel moderasi. Sedangkan, dalam penelitian ini peneliti menambah satu variabel baru sebagai variabel independen, yaitu 8 Ketidakpastian Lingkungan. Penelitian saat ini juga tidak menggunakan Komitmen Organisasi sebagai variabel independen. 2. Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi-koperasi yang berada di wilayah Tangerang Selatan. Sedangkan, populasi penelitian sebelumnya adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Dinas Kabupaten Bandung.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? 3. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? 4. Apakah partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai: a. Partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. 9 b. Komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. c. Ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. d. Partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingungan bersama-sama terhadap kinerja manajerial. 2. Manfaat Penelitian a. Kontribusi Teoritis 1 Peneliti berikutnya, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan. 2 Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai akuntansi manajemen, terutama tentang kinerja manajerial koperasi sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.

b. Kontribusi Praktis

1 Koperasi, sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan kinerjanya. 2 Pengguna koperasi, diharapkan dapat bermanfaat dalam menilai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Anggaran Budget

a. Pengertian Anggaran Budget

Anggaran budget menurut M. Nafarin 2004:12 adalah sebagai berikut: “Suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran budget merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.” Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen. Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut: 1 Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan. 2 Data tahun-tahun sebelumnya. 3 Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. 4 Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing. 5 Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah. 6 Penelitian untuk pengembangan perusahaan. 11 Penganggaran budgeting menurut Sony Yuwono, dkk 2005:29 adalah proses penerjemahan rencana aktivitas ke dalam rencana keuangan budget. Dalam makna yang lebih luas, penganggaran meliputi penyiapan, pelaksanaan, pengendalian, dan pertanggungjawaban anggaran yang biasa dikenal dengan siklus anggaran. Dengan demikian, penganggaran perlu adanya standarisasi dalam berbagai formulir, dokumen, instruksi dan prosedur karena menyangkut dan terkait dengan operasional perusahaan sehari-hari.

b. Tujuan Anggaran

Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran menurut M. Nafarin 2004:15, antara lain: 1 Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana. 2 Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan. 3 Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan. 4 Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. 5 Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DPRD KABUPATEN BLORA.

1 17 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERATING PADA BPR.

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

2 11 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

0 3 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KOPERASI UNIT Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Unit Desa Kecamatan Jatinom.

0 2 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran, dan senjangan anggaran terhadap kinerja manajerial (servey pada koperasi simpan pinjam di sukoharj

0 1 13

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA(Survey Pada Perusahaan Ma

0 1 11

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

0 0 8