Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis

32 manajer akan mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan dan melakukan pengendalian terhadap perusahaan. Perencanaan akan menjadi masalah dalam ketidakpastian karena peristiwa-peristiwa yang akan datang tidak dapat diprediksi. Pengendalian terhadap aktivitas perusahaan juga sulit dilakukan dalam suasana yang tidak pasti. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor yang penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Dalam ketidakpastian lingkungan individu akan mengalami keterbatasan sehingga tidak dapat mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap keputusan yang telah dibuat. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka berarti semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi. H 3 : Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

3. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi,

dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial Partisipasi juga merupakan proses dimana individu-individu terlibat langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan anggaran. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain 33 serta bekerja sama dalam team guna mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan kinerja juga merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan. Nouri dan Parker, 1998 dikutip dalam M. Yahya dkk, 2008 menganalisis komitmen organisasi dalam pengaruhnya pada hubungan partisipasi anggaran dan kinerja. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa komitmen organisasi dan kinerja memiliki hubungan positif dan signifikan. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi, manajer merasa memiliki organisasi tempatnya bekerja sehingga membuat manajer akan memberikan hasil upaya dan kinerja yang lebih baik. Dwirandra 2007 melakukan penelitian tentang pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Ini berarti bahwa semakin tinggi ketidakpastian lingkungan akan semakin menurunkan kinerja manajerial. H 4 : Partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1 Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran lemahnya membuat perencanaan bisnis pengamatan terhadap potensi, perubahan pengurus internal, penyalahgunaan dana, dan tidak meratanya klasifikasi pembentukan koperasi seesuai dengan potensi daerah. Model Analisis: Regresi Berganda Tuntutan Atas Kinerja Pengurus Koperasi Komitmen Organisasi X 2 Andi Kartika, 2010 Basis Teori : Teori Anggaran Budget Ketidakpastian Lingkungan X 3 Andi Kartika, 2010 Partisipasi Anggaran X 1 Kadek Juli Suardana, dkk 2010 Kinerja Manajerial Y Kadek Juli Suardana, dkk, 2010 Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran Hasil Pengujian dan Pembahasan 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh partisipasi penyusunan anggaran X 1 , komitmen organisasi X 2 , dan ketidakpastian lingkungan X3 terhadap kinerja manajerial Y sebagai variabel-variabel dalam penelitian. Penyebaran serta pengambilan kuesioner dilakukan mulai dari tanggal 25 Mei 2013 sampai dengan 30 Juni 2013. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengurus koperasi yang berada di wilayah Tangerang Selatan.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua pengurus yang berpartisipasi di dalam koperasi di wilayah Tangerang Selatan. Metode yang digunakan peneliti dalam pemilihan sample penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan purposive sampling, dengan teknik berdasarkan pertimbangan judgement sampling yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:131 dengan kriteria sebagai berikut: 1. Sampel merupakan pengurus yang berpartisipasi di dalam koperasi yang berada di wilayah Tangerang Selatan. 36 2. Pengurus yang bekerja di koperasi, yang pernah berpengalaman menyusun RKA Rencana Kerja Anggaran. 3. Pengurus koperasi yang mempunyai pengalaman bergabung minimal satu tahun.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Pustaka Library Research Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian. 2. Penelitian Lapangan Field Research Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama data primer. Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah pengurus koperasi yang berada di koperasi wialayah Tangerang Selatan. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada koperasi-koperasi tersebut secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari pengurus koperasi sebagai responden dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing 37 indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada pengurus koperasi sebagai responden.

D. Operasionalisai Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Partisipasi Penyusunan Anggaran X

1 Partisipasi penyusunan anggaran adalah keterlibatan manajer dan luasnya pengaruh dalam proses penyusunan anggaran Milani, 1975 dalam Supriyono 2005. Partisipasi anggaran diukur dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan yang disusun oleh Milani 1975 dalam Supriyono 2005. Daftar pertanyaan tersebut terdiri atas enam butir pertanyaan yang digunakan untuk menilai tingkat partisipasi responden atas daftar pertanyaan tersebut didesain menggunakan skala ordinal dimana Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan lima point skala likert dari “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”. Instrumen pertanyaan pada variabel partisipasi anggaran antara lain mengenai seberapa besar keterlibatan para pengurus dalam proses penyusunan anggaran, tingkat kelogisan alasan atasan untuk merevisi usulan anggaran yang dibuat, intensitas manajer mengajak diskusi tentang anggaran, besarnya pengaruh manajer dalam anggaran, seberapa besar 38 manajer merasa mempunyai kontribusi penting terhadap anggaran, serta frekuensi alasan meminta pendapat manajer dalam penyusunan anggaran.

2. Komitmen Organisasi X

2 Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadinya Wiener, 1982 dalam Rahman dan Supomo, 2003. Komitmen organisasional bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada di dalam organisasi serta tekad dalam diri untuk mengabdi kepada organisasi Porter et al, 1974. Untuk mengukur komitmen organisasi digunakan sembilan item pertanyaan yang telah digunakan oleh Mowday dan Steers 1979 dalam Christina Tri Setyorini,dkk . Skala yang digunakan adalah satu untuk menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan lima berarti sangat setuju.

3. Ketidakpastian Lingkungan X

3 Duncan, 1972 dalam Darlis, 2002 mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai keterbatasan individu dalam menilai probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi. Ketidakpastian lingkungan merupakan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DPRD KABUPATEN BLORA.

1 17 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERATING PADA BPR.

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

2 11 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

0 3 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KOPERASI UNIT Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Unit Desa Kecamatan Jatinom.

0 2 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran, dan senjangan anggaran terhadap kinerja manajerial (servey pada koperasi simpan pinjam di sukoharj

0 1 13

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA(Survey Pada Perusahaan Ma

0 1 11

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

0 0 8