Partisipasi Penyusunan Anggaran Prosedur Penyusunan Anggaran

17 pengangguran. Organisasi sendiri terdiri dari beberapa bentuk yaitu organisasi politik, sosial, mahasiswa, olahraga, sekolah, negara. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi sebagai sifat hubungan antara karyawan dengan organisasi yang menyangkut rasa mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa terlibat dengan tugas organisasi dan rasa setia pada organisasi sehingga karyawan tersebut bersedia untuk tetap aktif dalam organisasi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

Menurut David 1997 dalam Sopiah 2008:35 mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu: 1 Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dan lain-lain. 2 Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan, konflik, peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dan lain-lain. 3 Karakteristik struktur, misalnya besarkecilnya organisasi, bentuk organisasi sentralisasidesentralisasi, kehadiran serikat pekerja. 4 Pengalaman kerja, pengalaman kerja sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. 18

c. Jenis Komitmen Organisasi

Jenis komitmen menurut Allen dan Meyer dalam Ummi Narimawati 2005:28 membedakan komitmen organisasi atas tiga komponen yaitu: 1 Komponen efektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan karyawan didalam suatu organisasi. 2 Komponen normative merupakan perasaan-perasaan karyawan tentang tujuan yang harus diberikan kepada organisasi. 3 Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi karyawan tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi. Meyer dan Alten dalam Umi Narimawati 2005:28, berpendapat bahwa setiap komponen memiliki dasar yang berbeda. Karyawan dalam komponen efektif tinggi, masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota. Sementara itu karyawan dengan komponen continuance tinggi, tetap bergabung dengan organisasi tersebut karena mereka membutuhkan organisasi. Karyawan yang memiliki komponen normative yang tinggi, tetap menjadi anggota organisai karena mereka harus melakukannya. Setiap karyawan memiliki dasar dan tingkah laku yang berbeda dengan karyawan yang berdasarkan continuance, karyawan yang ingin menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk menggunakan usaha yang sesuai dengan tujuan 19 organisasi. Sebaliknya, mereka yang terpaksa menjadi anggota akan menghindar kerugian finansial dan kerugian lain, sehingga mungkin hanya melakukan usaha yang tidak maksimal, sementara itu, komponen normatif yang berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung dari jumlah apa perasaan kewajiban yang dimiliki karyawan. Komponen normatif menimbulkan perasaan kewajiban pada karyawan. Berdasar uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat dibedakan menjadi komitmen efektif, komitmen berkesinambungan dan komitmen normatif. Komitmen efektif menunjukkan keberadaan seseorang dalam organisasi oleh karena hal tersebut memang diinginkan. Komitmen berkesinambungan menunjukkan keberadaan seseorang dalam organisasi oleh karena kebutuhan. Komitmen normatif menunjukkan keputusan seseorang untuk tetap berada didalam organisasi oleh karena hal tersebut dipandang sebagai suatu keharusan.

4. Ketidakpastian Lingkungan

Ketidakpastian lingkungan yang dimaksud adalah persepsi responden atas ketidakmampuan individu untuk menilai probabilitas dirinya sebesar keputusan yang telah dibuat, akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DPRD KABUPATEN BLORA.

1 17 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERATING PADA BPR.

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

2 11 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

0 3 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KOPERASI UNIT Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Unit Desa Kecamatan Jatinom.

0 2 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran, dan senjangan anggaran terhadap kinerja manajerial (servey pada koperasi simpan pinjam di sukoharj

0 1 13

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA(Survey Pada Perusahaan Ma

0 1 11

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

0 0 8