Perumusan Masalah Seleksi dan identifikasi kapang endofit penghasil antimikroba penghambat pertumbuhan mikroba patogen

Tanaman obat yang berpotensi menghasilkan mikroba endofit penghasil antimikroba diantaranya adalah temu lawak, gambir, ashitaba dan cocor bebek. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tanaman-tanaman tersebut memiliki potensi untuk menghambat mikroba pathogen Jauhari, L.T. 2008. Dengan adanya kenyataan ini, isolat mikroba endofit dari tanaman-tanaman tersebut memiliki potensi yang besar dalam usaha penemuan jenis antimikroba baru ataupun jenis obat baru yang lain. Selain itu, penelitian yang dilakukan terhadap mikroba kapang endofit tersebut masih sedikit, sehingga perlu untuk diteliti lebih lanjut dan dengan penambahan variasi perlakuan terhadap mikroba kapang endofit yang ada dalam tanaman tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Penyakit infeksi oleh mikroba patogen merupakan salah satu masalah kesehatan utama di beberapa negara berkembang termasuk Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan antimikroba yang bisa menghambat pertumbuhan mikroba patogen. Antimikroba tersebut salah satunya dapat diperoleh dari metabolit sekunder tanaman obat atau dari metabolit sekunder mikroba endofit yang tumbuh dalam jaringan tersebut. Untuk mengefisienkan cara memperoleh metabolit sekunder tersebut, maka digunakan mikroba endofit yang diisolasi dari bagian tanaman tersebut. Diantara tanaman obat yang berpotensi menghasilkan mikroba endofit penghasil antimikroba adalah tanaman temulawak, gambir, ashitaba dan cocor bebek. Mikroba atau kapang endofit yang telah diisolasi dari tanaman-tanaman tersebut diharapkan memiliki senyawa antimikroba yang sama dengan tanaman inangnya, sehingga mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen uji. Kapang tersebut diisolasi, diekstraksi dengan pelarut organik dan diuji aktivitasnya. Pelarut organik yang digunakan dalam ekstraksi ini adalah butanol dan etil asetat. Diharapkan butanol dan etil asetat bisa menarik molekul zat antimikroba dari kapang endofit tersebut. Setelah itu dilakukanlah uji aktivitas antimikroba. Mikroba uji yang digunakan adalah Bacillus subtillis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger. Mikroba tersebut digunakan karena patogen bagi makhluk hidup terutama manusia. Berdasarkan permasalahan yang timbul pada latar belakang maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah kapang endofit dari tanaman temulawak, gambir, ashitaba dan cocor bebek, masing-masing berpotensi menghasilkan antimikroba ? 2. Apakah zat antimikroba dari kapang endofit yang diisolasi dari tanaman-tanaman obat mampu menghambat pertumbuhan semua mikroba patogen uji Bacillus subtillis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger ? 3. Apakah hasil identifikasi morfologi kapang endofit yang menghasilkan aktivitas antimikroba dapat diketahui?

1.3. Hipotesis