Umumnya, Pseudomonas aeruginosa resisten terhadap bermacam-macam antimikroba, tetapi masih ada beberapa antimikroba yang efektif untuk mengatasi
infeksi oleh bakteri tersebut, antara lain : amikasin, sefotaksim, piperasilin dan vaksin heptavalen Tim Mikrobiologi, 2003.
Klasifikasi P. aeruginosa sebagai berikut : kingdom bacteria, phylum proteobacteria, class gamma proteobacteria, ordo pseudomonadales, family
pseudomonadaceae, genus Pseudomonas, species Pseudomonas aeruginosa.
2.4.3. Staphylococcus aureus
Staphylococcus adalah bakteri gram positif, berbentuk kokus, non motil, dan mampu memfermentasi manitol, menghasilkan koagulase, dan mampu
menghasilkan enterotoksin dan Heat-Stable Endonuklease. Sebagian besar bakteri S. aureus pada dinding selnya mengandung protein A yang berikatan dengan
peptidoglikan secara kovalen dan asam teikoat Tim Mikrobiologi, 2003. Bakteri S. aureus dapat menyerang seluruh tubuh. Bentuk klinisnya
tergantung dari bagian tubuh yang terkena infeksi. Di antara contohnya adalah toxic shock syndrom suatu keadaan yang ditandai dengan panas mendadak, diare
dan syok, keracunan makanan, ensefalitis, endokarditis dan septisemia. Bakteri ini dapat di obati dengan penisilin, obat-obat yang tahan terhadap penisilinase dan
lain-lainnya. Pada umumnya, semua Staphylococcus sensitif terhadap vankomisin, termasuk MRSA. Tim Mikrobiologi, 2003.
Gambar 3. Staphylococcus aureus Di koleksi dari Bakteriologi Medik, 13 Maret 2010, pk. 10:18
Klasifikasi S. aureus sebagai berikut : kingdom bacteria, phylum firmicutes, class bacilli, ordo bacillales, family staphylococcaceae, genus
Staphylococcus, species Staphylococcus aureus.
2.4.4. Escherichia coli
Escherichia coli adalah salah satu bakteri patogen yang dapat menyebabkan gastroenteritis, dengan gejala mulai diare ringan sampai hemolytic
uremic syndrome, gagal ginjal dan kematian. E. coli merupakan mikroflora alami yang terdapat pada saluran pencernaan manusia dan hewan. Keberadaan flora
normal dalam saluran pencernaan akan memberikan keuntungan, di antaranya adalah menghambat pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin B
kompleks dan vitamin K Tim Mikrobiologi, 2003.
Suatu contoh dari kelainan karena gangguan flora normal saluran pencernaan adalah summer diarrhea. Pada musim panas, anak-anak yang
mengalami infeksi saluran nafas ringan akan mengalami penurunan nafsu makan, sehingga pemasukan cairan menurun sedangkan jumlah makanan yang harus
dicerna oleh usus halus menjadi lebih besar. Hal itu menyebabkan jumlah E.coli meningkat dan asam organik yang dibentuk oleh metabolisme basil kolon ini
mengakibatkan iritasi pada usus dan menimbulkan sindroma yang disebut summer diarrhea Tim Mikrobiologi, 2003.
Gambar 4. Escherichia coli www. cellbiology.med.unsw.edu.au, 2010
Klasifikasi Escherichia coli sebagai berikut : kingdom prokaryota, class shizomycetes, ordo eubacteriales, family enterobacteriaceae , genus Escherichia,
species Escherichia coli.
2.4.5. Bacillus subtilis