Uji Aktivitas Antikhamir Kapang Endofit

Dari hasil pengujian ekstrak kapang endofit terhadap bakteri gram negatif Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa, dapat diketahui bahwa ekstrak dari isolat TlU1 dan TlU2 dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli saja dengan ukuran zona hambat yang relatif kecil. Ekstrak isolat FE00057, FE00020, TlU2, TlU1 dan FE00060 tidak dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa . Jadi isolat-isolat tersebut cenderung kurang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif. Kontrol positif yang menjadi pembanding dalam uji aktivitas antibakteri ini adalah ampisilin, penisilin, streptomisin, amoksilin dan tetrasiklin. Pemilihan lima jenis antibiotika ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kontrol- kontrol positif ini dengan aktivitas antimikroba dari isolat-isolat kapang endofit. Gambar pada diagram batang sebelumnya hanya menggambarkan aktivitas streptomisin saja. Hal ini dikarenakan streptomisin paling tinggi nilai zona hambatnya dibanding kontrol positif yang lain. Nilai diameter zona hambat yang dihasilkan oleh streptomisin merupakan diameter terbesar dibanding isolat-isolat endofit lain. Hal ini dikarenakan streptomisin merupakan antibiotika yang mempunyai spektrum yang luas untuk menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa. Selain itu, streptomisin juga dapat menghambat sintesis protein sel mikroba Jawet, 1998.

4.5.2. Uji Aktivitas Antikhamir Kapang Endofit

Hasil uji aktivitas antimikroba kapang endofit terhadap Candida albicans ditunjukkan dengan gambar dibawah ini. Gambar 14. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Butanol dan Etil Asetat Kapang Endofit Terhadap Candida albicans Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa dari sepuluh isolat kapang endofit yang diuji, hanya empat isolat yang mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans, yaitu isolat FE00057A, FE00057B, TlU2A dan TlU1A. Ekstrak butanol dan etil asetat dari isolat TlU1A dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penghambatan tersebut berdiameter 17,10 mm. Hal tersebut dikarenakan senyawa aktif dalam isolat tersebut dapat larut oleh pelarut butanol dan etil asetat sehingga dapat mengeluarkan senyawa aktif yang bisa menghambat pertumbuhan Candida albicans. Isolat tersebut diduga mengandung bahan aktif yang dapat menghambat Candida albicans seperti yang dinyatakan oleh Oei 1986, yaitu minyak atsiri temulawak dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Sedangkan diameter zona hambat ekstrak butanol dan etil asetat isolat FE00057A masing-masing sebesar 6,55 mm dan 6,49 mm, ekstrak etil asetat isolat FE00057B 6,37 mm serta ekstrak butanol isolat TlU2A 6,38 mm. Diameter penghambatan dari isolat-isolat tersebut relatif kecil. Ekstrak butanol isolat TlU1A dan TlU2B tidak dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Hal ini disebabkan senyawa yang terdapat pada kedua isolat tersebut tidak dapat larut oleh pelarut butanol sehingga tidak memiliki aktivitas menghambat Candida albicans. Ekstrak butanol dan etil asetat dari isolat FE00020A, FE00020B, FE00060A dan FE00060B tidak memiliki aktivitas menghambat Candida albicans . Hal ini dikarenakan isolat-isolat tersebut tidak diduga tidak memiliki senyawa yang menghambat Candida albicans. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan one way anova, didapatkan bahwa nilai F hitung lebih besar daripada F tabel pada tingkat kepercayaan α 0,01 dan α 0,05. Artinya terdapat perbedaan yang sangat nyata pada diameter zona hambat dari perlakuan ekstrak kapang endofit yang diberikan. Jadi terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara ekstrak endofit yang satu dengan ekstrak endofit lainnya. Hasil uji nyata terkecil dan uji jarak berganda Duncan menyatakan bahwa diameter zona hambat ekstrak etil asetat isolat TlU2A dan TlU2B berbeda dengan diameter zona hambat ekstrak butanol isolat TlU1B, TlU1A dan FE00057A serta ekstrak etil asetat FE00057A dapat dilihat dilampiran 19.

4.5.3. Uji Aktivitas Antifungi Kapang Endofit