Kanker paru adalah satu-satunya tumor yang mampu berhubungan langsung dengan sirkulasi arterial, sehingga kanker tersebut dapat menyebar hampir ke semua
organ, terutama otak, hati dan tulang.
24
Gejala ekstratorasik metastatik ditemukan pada hasil autopsi lebih dari 50 pasien Karsinoma Epidermoid, 80 pasien Adeno
Karsinoma serta Karsinoma Sel Besar dan lebih dari 95 pasien Kanker Sel Kecil.
27
2.5. Diagnosis
2.5.1. Anamnesis
Anamnesis yang lengkap dan pemeriksaan fisik yang teliti, merupakan kunci untuk diagnosis yang tepat. Selain gejala klinik yang telah disebutkan di atas,
beberapa faktor perlu diperhatikan pada pasien tersangka kanker paru seperti faktor usia, kebiasaan merokok, adanya riwayat kanker dalam keluarga, dan terpajan zat
karsinogen atau terpajan jamur dan infeksi yang dapat menyebabkan nodul soliter paru.
12
2.5.2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik memberikan hasil bervariasi dan mungkin tidak ada. Tumor sentral yang menyumbat segmental, lobar, cabang utama bronkus dapat menyebabkan
atelektasis dan post obstruktif pneumonitis dengan hasil pemeriksaan fisik yang tipikal. Tumor perifer mungkin tidak menyebabkan kelainan pada pemeriksaan fisik.
Perluasan tumor ke permukaan pleura dapat menyebabkan efusi pleura. Limfadenopati, hepatomegali, dan jari tabuh clubbing finger ditemukan pada sekitar
20 pasien dengan kanker paru. Sindrom vena cava superior, sindrom horner miosis, ptosis, enophtalmos, kehilangan kemampuan berkeringat di sisi yang
Universitas Sumatera Utara
terkena. Sindrom Pancoast komplikasi neurovascular dari tumor sulkus paru superior, kelumpuhan nervus laryngeal berulang dengan suara serak, kelumpuhan
nervus phrenicus dengan paralisis hemidiafragma, dan metastasis ke kulit terlihat kurang dari 5 dari kasus-kasus yang ada.
19
2.5.3. Radiologi
1. Foto dada secara posterior anterior PA dan lateral adalah pemeriksaan awal
sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker paru. Studi dari Mayo Clinic USA menemukan 61 tumor paru terdeteksi dalam pemeriksaan rutin dengan
foto dada biasa.
12
2. Pemeriksaan Computer Tomograph dan Magnetik Resonance Imaging
a. Pemeriksaan Computer Tomograph
Pemeriksaan CT Scan pada dada lebih sensitif daripada pemeriksaan foto dada biasa karena dapat mendeteksi kelainan atau nodul dengan diameter
minimum 3 mm. Bila fasilitas memungkinkan pemeriksaan CT Scan
merupakan pemeriksaan screening kedua setelah foto dada biasa.
12
CT Scan dapat memperlihatkan hubungan kanker paru dengan dinding toraks, bronkus, dan pembuluh-pembuluh darah besar dengan jelas. CT Scan
penting pada penderajatan NSCLC pra operasi.
29
b. Magnetic Resonance Imaging MRI
Pemeriksaan MRI tidak rutin dikerjakan karena hanya terbatas untuk menilai kelainan tumor yang menginvasi ke dalam vertebra, medula spinal,
mediastinum, disamping biayanya juga cukup mahal.
12
Universitas Sumatera Utara
Keuntungan pemeriksaan ini adalah dalam penentuan tingkat staging kanker paru. Untuk melukiskan pembuluh darah dalam mediastinum dan
hilus, diperlukan pemberian bahan kontras intravena. Potongan koronal, sagital dan aksial, memberikan gambaran anatomi detail yang lebih baik pada
daerah-daerah yang sukar dilihat dengan tomografi komputer, misalnya di apeks paru, jendela aortiko-pulmonal dan di regio supradiafragma.
29
2.5.4. Sitologi