Pirngadi Medan dengan disain case series menemukan proporsi penderita kanker paru laki-laki 78,7 dan perempuan 21,3.
33
Penderita kanker paru lebih banyak ditemukan laki-laki. Hal ini kemungkinan disebabkan laki-laki lebih banyak terpapar bahan inhalasi karsinogenik seperti asap
rokok, bahan industri di lingkungan kerja, maupun polusi udara tanpa mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi kanker paru, pengaruh genetik,
status imunologi, dan diet.
34
Perempuan dapat terkena kanker paru kemungkinan disebabkan terpapar bahan inhalasi karsinogenik contoh asap rokok oleh pasangannya
suaminya.
6.1.3. SukuEtnik
Proporsi penderita kanker paru berdasarkan sukuetnik di RS St. Elisabeth Medan tahun 2004-2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.3. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan SukuRas di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2004-2007
0,9 0,9
7,9 0,9
0,9 3,5
85,1
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Batak Jawa
Melayu Padang Tiong
Hoa India
Tidak tercatat
Sukuetnik P
r o
p o
r si
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.3. di atas dapat dilihat proporsi penderita kanker paru berdasarkan sukuetnik yang tertinggi adalah Batak 85,1 dan yang terendah adalah
Melayu, Padang, India dan tidak tercatat masing-masing 0,9. Hal ini sesuai dengan penelitian Kurnia 2008 di RS dr. Pirngadi Medan
dengan disain case series yang menemukan proporsi tertinggi penderita kanker paru berdasarkan sukuetnik adalah suku batak 68,5.
33
Hal ini tidak merupakan indikasi keterkaitan suku dengan kanker paru, namun penderita kanker paru yang datang
berkunjung ke RS St. Elisabeth Medan lebih banyak bersuku Batak. Hal ini kemungkinan disebabkan suku Batak yang mayoritas Kristen, memilih RS yang
mempunyai nilai-nilai kristiani juga.
6.1.4. Agama
Proporsi penderita kanker paru berdasarkan agama di RS St. Elisabeth Medan tahun 2004-2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.4. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Agama di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2004-2007
82,5 0,9
6,1 10,5
Kristen Islam
Budha Sikh
Berdasarkan gambar 6.4. di atas dapat dilihat proporsi penderita kanker paru berdasarkan agama yang tertinggi adalah Kristen Protestan dan Katolik 82,5 dan
yang terendah adalah Sikh 0,9.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan penelitian Simorangkir 2006 di RS St. Elisabeth Medan dengan disain case series yang menemukan proporsi tertinggi penderita
berdasarkan agama adalah Kristen Protestan dan Katolik 73,0.
15
Hal ini tidak merupakan indikasi keterkaitan agama dengan kanker paru, namun penderita kanker paru yang datang berkunjung ke RS St. Elisabeth Medan
lebih banyak yang beragama Kristen. Hal ini kemungkinan disebabkan penderita kanker paru sengaja memilih RS yang mempunyai nilai-nilai kristiani yang juga
dianut oleh penderita.
6.1.5. Pekerjaan