Hal ini sesuai dengan penelitian Simorangkir 2006 di RS St. Elisabeth Medan dengan disain case series yang menemukan proporsi tertinggi penderita
berdasarkan agama adalah Kristen Protestan dan Katolik 73,0.
15
Hal ini tidak merupakan indikasi keterkaitan agama dengan kanker paru, namun penderita kanker paru yang datang berkunjung ke RS St. Elisabeth Medan
lebih banyak yang beragama Kristen. Hal ini kemungkinan disebabkan penderita kanker paru sengaja memilih RS yang mempunyai nilai-nilai kristiani yang juga
dianut oleh penderita.
6.1.5. Pekerjaan
Proporsi penderita kanker paru berdasarkan pekerjaan di RS St. Elisabeth Medan tahun 2004-2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.5. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Pekerjaan di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2004-2007
0,9 24,6
23,7 25,4
21,9
3,5
5 10
15 20
25 30
PN S
Po lr
iP en
si un
an
Pe ga
w ai
S w
as ta
P en
si un
an W
ira sw
as ta
Pe ta
ni IR
T Ti
da k
be ke
rja Ti
da k
te rc
at at
Pe kerjaan P
r o
p o
r si
Berdasarkan gambar 6.5. di atas dapat dilihat proporsi penderita kanker paru berdasarkan pekerjaan yang tertinggi adalah wiraswasta 25,4 dan yang terendah
adalah pegawai swastapensiunan 3,5, serta tidak tercatat 0,9.
Universitas Sumatera Utara
Kanker paru merupakan salah satu dari jenis penyakit paru akibat kerja. Definisi penyakit paru akibat kerja adalah penyakitkerusakan paru disebabkan oleh
debuasapgas berbahaya yang terhirup oleh pekerja di tempat pekerjaan mereka.
28
Asbestosis, bahan radioaktif, khlorometil eter dan bikhlorometil eter merupakan penyebab terjadinya kanker paru.
22
Pada penelitian ini tidak diketahui riwayat pekerjaan dan kondisi dari tempat kerja penderita kanker paru.
6.1.6. Status Perkawinan
Proporsi penderita kanker paru berdasarkan status perkawinan di RS St. Elisabeth Medan tahun 2004-2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.6. Proporsi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Status Perkawinan di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2004-2007
93,9 2,6
3,5 Kawin
T idak kawin T idak tercatat
Berdasarkan gambar 6.6. di atas dapat dilihat proporsi penderita kanker paru berdasarkan status perkawinan yang tertinggi adalah status kawin 93,9 dan yang
terendah adalah status tidak kawin 3,5, serta tidak tercatat 2,6.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan penelitian Simorangkir 2006 di RS St. Elisabeth Medan dengan disain case series yang menemukan proporsi tertinggi penderita
berdasarkan status perkawinan adalah berstatus kawin 97,8.
15
Hal ini tidak merupakan indikasi keterkaitan status perkawinan dengan kanker paru, namun penderita kanker paru yang datang berkunjung ke RS St. Elisabeth
Medan lebih banyak yang berstatus kawin. Hal ini kemungkinan disebabkan penderita yang berkunjung telah berusia
≥ 40 tahun, usia dimana penderita sudah berstatus kawin.
6.1.7. Tempat Tinggal