Kondisi Geografis Kota Medan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Geografis Kota Medan

Kota Medan sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia berpenduduk 2.036.185 jiwa pada tahun 2005 memiliki luas wilayah 26,510 Ha 265,10 Km 2 atau 3,6 dari luas keseluruhan Propinsi Sumatera Utara. Dibandingkan denganKabupaten lain di Sumatera Utara, luas wilayah Medan ini sangat kecil tetapi memiliki penduduk yang paling besar dan menurut survei yang dilakukan pada tahun 2000, penduduk kota Medan pada siang hari mencapai 2.036.185 yang hampir meliputi sepertiga dari penduduk Propinsi Sumatera Utara dari jumlah tersebut 306.470 bukan penduduk yang tetap sehingga secara resmi yang tercatat sebagai permanen residen adalah sebesar 1.904.273. Kepadatan penduduk adalah sekitar 8.339 orang per-kilometer persegi sehingga diklasifikasikan sebagai kota yang padat penduduk. Kota ini dilintasi berbagai sungai yang berpotensi sebagai saluran pembuangan air hujan untuk mengatasi banjir dan air limbah. Sedikitnya terdapat 10 sungai yang melintasinya, antara lain : Sungai Belawan, Sungai Deli, Sungai Badera, Sungai Putih, Sungai Babura, Sungai Sikambing, Sungai Sulang-Saling, Sungai Kera, Sungai Batuan dan Sungai Percut. Sebagaian diantaranya sudah mengalami kekeringan pada musim kemarau. Iklim yang ada sangat dipengaruhi udara laut dan pegunungan dengan suhu rata-rata 27 C. Batas wilayah Propinsi Sumatera Utara meliputi : Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam di sebelah Utara, Sumatera Barat dan Propinsi Riau di sebelah Universitas Sumatera Utara Selatan, Samudera Hindia di sebelah Barat dan Selat Malaka di sebelah Timur sehingga mendorong kota Medan menjadi pusat pengembangan di Sumatera bagian Utara. Kota Medan juga didukung dan bersepadan langsung dengan daerah Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang serta berada tidak jauh dari Pemerintahan Binjai ± 22 Km. Secara relatif Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam khususnya di bidang perladangan, perhutanan dan pertanian. Keadaan di atas menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar serta saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka kota Medan memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan barang baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Kota Medan merupakan salah satu Daerah Tingkat II yang terletak di Propinsi Sumatera Utara dan sekaligus merupakan Ibu Kota dari Propinsi Sumatera Utara. Dengan luas 26,510 hektar 265,10 km atau 3,6 dari luas keseluruhan Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk 2.643.494 jiwa bps 2006, kota Medan berada pada letak 3 o 30 o – 3 o 43’ Lintang Utara dan 98 o 35’ – 98 o 44’ Bujur Timur. Untuk itu topografinya Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2.5-37.5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minumum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2 o C – 24.3°C dan suhu maksimum berkisar anara 30,8 o C – 33.2 o C serta Universitas Sumatera Utara menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya antara 23,3 o C – 24.1 o C dan suhu maksimum berkisar antara 31.0 o C – 33.1 o C.

4.2 Kondisi Demografis Kota Medan