Fungsi Permintaan Yang dimaksud dengan fungsi permintaan adalah hubungan sistematis antara Kurva Permintaan

1. Harga barang itu sendiri. 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan rumag tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. 5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk. 7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang. Di dalam analisis permintaan perlu dibedakan antara dua istilah yaitu : permintaan dan jumlah barang yang diminta. Dikatakan permintaan, jika yang dimaksudkan adalah keseluruhan hubungan antara harga. Sedangkan jumlah barang yang diminta maksudnya adalah banyak permintaan pada suatu tingkat harga tertentu Sadono, 2005.

2.3.3 Fungsi Permintaan Yang dimaksud dengan fungsi permintaan adalah hubungan sistematis antara

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen per satuan waktu. Secara umum fungsi permintaan dirumuskan sebaga berikut : Universitas Sumatera Utara Qdx = f Px, Py, I, T,... Di mana : Qdx = Jumlah permintaan barang x Px = Harga barang x Py = Harga barang lain I = Pendapatan konsumen T = Selera.

2.3.4 Kurva Permintaan

Yang dimaksud dengan kurva permintaan adalah suatu gariskurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Pada gambar di bawah ini diperlihatkan permintaan untuk stok perumahan dalam kurva D yang condong menurun. Semakin rendah harga perumahan P1, semakin besar kuantitas yang diminta. Posisi kurva permintaan itu sendiri tergantung pada sejumlah variabel ekonomi: 1 Semakin besar kekayaan, semakin besar permintaan untuk perumahan. Semakin kaya individu, semakin banyak rumah yang ingin mereka miliki. Jadi kenaikan kekayaan akan mengeser kurva permintaan dari D ke D’. 2 Kedua permintaan akan rumah sebagai aset harta tergantung pada hasil riil yang tersedia atas harta lainya. Jika hasil atas bentuk-bentuk lain dari kekayaan yang dilunasi misal obligasi rendah, maka rumah kelihatanya seperti sebuah bentuk Universitas Sumatera Utara yang secara umum bias dianggap sebagai kekayaan. Semakin rendah hasil atas aset- aset aktiva lainya maka semakin besar permintaan untuk rumah. Bila terdapat pengurangan dari hasil yeald atas harta atau aktiva lain, seperti obligasi atau saham biasa, hal ini akan menggeser kurva permintaan dari D ke D’ Gambar 1.1 Kurva Permintaan Stok Rumah 3 Permintaan akan stok rumah tergantung pada pengembalian retrun riil netto yang diperoleh dengan memiliki rumah. Pengembalian bruto sebelum memperhitungkan biaya-biaya terdiri dari sewa, jika rumah itu disewakan atau hasil implisit yang diterima pemilik rumah dengan tinggal di dalam rumah itu, ditambah dengan keuntungan modal yang timbul karena kenaikan nilai rumah itu. Sebaliknya biaya untuk memiliki rumah terdiri dari biaya bunga, kususnya suku bunga hipotek Universitas Sumatera Utara ditambah semua pajak benda tak bergerak, dan penyusutannya. Biaya-biaya ini dikurangi dari hasil bruto dan dengan penyesuaian-penyesuaian setelah pajak, merupakan hasil netto. Kenaikan dari hasil netto atas rumah dapat disebabkan oleh pengurangan dalam suku bunga hipotek, dan hal tersebut menjadikan rumah menjadi bentuk yang lebih menarik untuk dianggap sebagai kekayaan dan mengeser keatas kurva permintaan untuk rumah dari D ke D’ . Harga rumah ditentukan oleh interaksi antara permintaan dengan penawaran stok rumah. Pada setiap waktu penawaran stok adalah tetap, terdapat stok rumah yang telah tertentu fixed yang tidak dapat disesuaikan dengan cepat sebagai tanggapan terhadap perubahan harga. Kurva penawaran untuk stok perumahan adalah kurva S dari gambar. Keseimbangan harga harta rumah P1, ditentukan oleh perpotongan atara kurva penawaran dan permintaan. Harga harta rumah pada hakekatnya merupakan harga rumah itu sendiri.

2.4 Teori Penawaran