42
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan adalah garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
b. Obsevasi
Teknik pengumpulan data obsevasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila respon yang
diamati tidak terlalu besar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi secara langsung untuk mengetahui situasi dan kondisi lokasi
serta proses budidaya jamur tiram Bapak Koko yang berada di Tanjung Slamet, Medan Sunggal. Observasi ini akan dilengkapi dengan bukti-bukti
dokumen dan data lainnya. Proses observasi dilakukan dalam jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk mendapatkan data yang lebih
akurat, dengan harapan peneliti akan mendapatkan data yang diinginkkan.
3.6. Defenisi Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, penulis mengemukakan defenisi dari konsep yang digunakan :
a Strategi
Strategi adalah tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkatkan dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
43
b Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha dilakukan melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut : 1 Memiliki Ide Bisnis. 2 Penyaringan IdeKonsep, 3
Pengembangan Rencana Usaha dan, 4 Analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal, 5 Implementasi Rencana Usaha dan 6
Pengendalian Usaha. c
Budidaya jamur Budidaya adalah suatu tindakan dimana menjaga, memelihara, dan
mengembangkan sesuatu yang dinyatakan hampir punah.
3.7. Teknik analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan pendekatan SWOT. Dari hasil analisis SWOT akan
diperoleh strategi alternatif yang akan membantu dalam mengembangkan usaha. Data analisis SWOT dengan penentuan Internal Factor Analysis Summary
IFAS dan Eksternal Factor Analysis Summary EFAS. a.
Matriks Internal Factor Analysis Summary IFAS Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan
peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor internal, yakni kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal
Factor Analysis Summary IFAS : 1. Tentukan dan susunlah faktor-faktor yang akan menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan pada kolom 1.
Universitas Sumatera Utara
44
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0.
3. Hitung rating dalam kolom untuk masing-masing faktor dengan memberikan skor mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor,
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk
kategori kekuatan diberi nilai mulai dari 1 sampai dengan 4 sangat baik, sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika
kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah, nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilanya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor.
5. Gunakan kolom untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung. 6. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategi internalnya.
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 3.1 Matriks Internal Factor Analysis Summary IFAS
Faktor-faktor strategi internal 1
Bobot 2
Rating 3
Bobot x rating 4
Komentar 5
KEKUATAN 1
0,00 0,00
2 0,00
0,00 Dst
0,00 0,00
KELEMAHAN 1
0,00 0,00
2 0,00
0,00 Dst
0,00 0,00
TOTAL b.
Matriks Eksternal Factor Analysis Summary EFAS Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan
pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan total dari masing-masing faktor eksternal. Yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan
matriks Eksternal Factor Analysis Summary EFAS. Untuk
mengembangkan matriks EFAS, harus ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tentukan dan susunlah faktor-faktor dalam kolom yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan pada kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 mulai dari 1,00 paling penting sampai 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategi.
Universitas Sumatera Utara
46
3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengann memberikan skor mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor,
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat
positif peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya sedikit, diberi rating 1. Pemberian nilai rating ancaman
adalah kebalikannya, yaitu jika nilai ancamanya sangat besar, ratinngnya adalah 1, tetapi jika ancamannya sedikit, ratingnya adalah
4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolomm 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,00 outstanding sampai dengan skor 1 poor. 5. Gunakan kolom untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategi.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 3.2 Matrik Eksternal Factor Analysis Summary EFAS
Faktor-faktor Startegi Eksternal
1 Bobot
2 Rating
3 Bobot
rating x 4
Komentar
5
PELUANG 1
0,00 0,00
2 0,00
0,00 Dst
0,00 0,00
ANCAMAN 1
0,00 0,00
2 0,00
0,00 Dst
0,00 0,00
TOTAL Sumber : Freddy Rangkuti 2009:24
Tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan
dibandingkan akan memberikan suatu alternatif bahwa analisis atau diagnosa ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 3.3 Analisis SWOT IFAS+EFAS
Variabel Strength
kekuatan Bobot
Weakness kelemahan
Bobot
0,00 0,00
0,00 0,00
Sub Total A
0,00 Sub Total
B 0,00
Variabel Opportunity
Peluang Bobot
Threat Acaman
Bobot
0,00 0,00
0,00 0,00
Sub Total C
0,00 Sub Total
D 0,00
Total S+O Atau
A+C 0,00
Total W+T Atau
0,00
Sumber : Freddy Rangkuti 2009:25 Hasil yang diperoleh adalah :
1. Bila SA + OC WB + TD maka faktor strategi kekuatan dan peluang mendukung terciptanya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk
mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. 2 Bila SA + OC WB + TD maka pokok masalah adalah kenyatan yang
sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar disamping tantangan atau
Universitas Sumatera Utara
49
ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mencari alternatif lain untuk memperkuat variabel pengamatan atau strategi
lainnya. Pada tahap selanjutnya akan digunakan matriks SWOT untuk memperoleh
alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahan yang telah digambarkan pada matriks SWOT.
Tabel 3.4 Matriks SWOT
IFAS
EFAS STRENGTH S
WEAKNESS W
OPPORTUNITY O Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Startegi WO Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang THREAT T
Strategi ST Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman Strategi WT
Ciptakan strategi yang memaksimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Universitas Sumatera Utara
50
Keterangan : 1. Strategi SO dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan perusahaan untuk
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi ST dibuat dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi seluruh kemungkinan ancaman. 3. Strategi WO dibuat dengan memanfaatkan peluang untuk meminimalkan
ancaman. 4. Strategi WT dibuat didasarakan pada usaha untuk meminimalkan kelemahan
serta menghindari ancaman yang timbul sehingga cendrung bersifat defensif.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN