Pemilihan Alternatif Strategi KERANGKA TEORI

21

2.4 Pemilihan Alternatif Strategi

Menurut Situmorang 2008: 240, jenis-jenis strategi alternatif yaitu : 1. Strategi Integrasi a. Integrasi kedepan, memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. b. Integrasi kebelakang, strategi yang mencari kepemilikan atau kendali lebih besar pada perusahaan pemasok. c. Integrasi horizontal, merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari atau kendali yang lebih besar atas perusahaan asing. 2. Strategi Agresif a. Penetrasi pasar, berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan jasa yang sudah ada di pasar yang sudah lewat, usaha pemasaran yang lebih gencar. Penetrasi pasar termasuk menambah jumlah wiraniaga, menambah belanja iklan, menawarkan barang promosi, penjualan eksentif atau menambah usaha publisitas. b. Pengembangan pasar, memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada di wilayah geografi yang baru, misalnya banyaknya produk-produk internasional yang masuk ke daerah indonesia. c. Pengembangan produk, strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki dan memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada. Pengembangan produk biasanya memerlukan pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan. Universitas Sumatera Utara 22 3. Strategi Diversifikasi a. Diversifikasi konsentrik adalah menambah jumlah produk atau jasa baru tetapi berkaitan secara luas, misalnya perbankan yang sekarang menambah kedunia bisnis insurance. b. Diversifikasi horizontal, menambah produk atau jasa baru yang tidak berkaitan untuk pelanggan yang sudah ada. Misalnya, Coca- Cola yang menambah pasar air minum dalam botol serta teh. c. Diversifikasi konglomerat adalah menambah produk atau jasa baru. Beberapa perusahaan melakukan diversifikasi konglomerat sebagian di dasarkan pada laba dari memecah mecah perusahaan yang dibeli dan menjual divisi sebagian demi sebagian. 4. Strategi Defensif a. Usaha patungan, strategi populer yang terjadi kalau ada dua perusahaan atau lebih membentuk kemitraan atau konsorsium sementara dengan tujuan kapitalisasi atau beberapa peluang. Strategi ini dapat dianggap defensif hanya kerena perusahaan tidak melakukan proyek sendirian. b. Penghematanpenciutan, terjadi ketika suatu organisasi mengubah kelompok lewat penghematan biaya dan aset untuk mendongkrak penjualan dan laba yang turun. Kadang-kadang disebut strategi terbalik atau reorganisasional. Penciutan didesain untuk memperkuat kompetensi khas mendasar dari organisasi. Universitas Sumatera Utara 23 c. Divestasi, sering dipakai untuk meningkatkan modal untuk akuisisi atau investasi strategi lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi penciutan menyeluruh untuk menghapus suatu organisasi bisnis yang tidak mendatangkan laba, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lain. d. Likuidasi, menjual semua aset perusahaan, bagian demi bagian untuk nilai dari aset berwujud. e. Strategi kombinasi, dimana organisasi perusahaan kombinasi dari dua arah atau lebih strategi secara simultan tetapi suatu strategi kombinasi mungkin membawa resiko yang istimewa bila dilaksankan terlalu jauh.

2.5 Pengembangan Usaha