55
Kebijakan pemerintah untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah serta koperasi semakin memperlihatkan kemajuan yang cukup baik.
Program-program pemerintah mulai banyak dikeluarkan untuk membantu mengatasi permasalahan keterbatasan modal bagi UMKM serta koperasi. Program
atau kebijakan pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh usaha Bapak Koko yaitu mendapatkan bantuan KUR Kredit Usaha Rakyat yang dapat diperoleh melalui
beberapa bank seperti BNI, BRI, BTN, BUKOPIN, Syariah dan Mandiri.Namun dari data yang didapatkan dari komonitas budidaya jamur tiram di Kota Medan,
masih kurang mendapatkan perhatian yang maksimal dari pemerintah setempat. Penyaluran dana bantuan maupun benih bibit yang dibutuhkan para pengusaha
budidaya sangat sedikit, bahkan hampir dinyatakan kurang produktif.
4.5.2 Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Kondisi
perekonomian suatu daerah dapat mempengaruhi suatu kinerja perusahaan yang sedang atau berjalan. Kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh dapat
dikatakan mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat diketahui dari impor jamur di Indonesia tahun 2006-2010 pada tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.1 Permintaan Impor Jamur Tahun 2006-2010 Tahun
Permintaan Impor Jamur 2006
3.594 2007
3.370 2008
3.431 2009
4.081 2010
4.120 Sekarang
Bertambah secara signifikan Sumber: BPS, 2010
Perkembangan volume impor jamur pada tahun 2006 sampai 2010 mengalami peningkatan. Hanya saja pada tahun 2006 – 2007 sempat mengalami
penururnan dari 3.594 ton menjadi 3.370 ton. Namun, pada tahun 2008-2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 peningkatan impor jamur menjadi
3..431 ton, kemudian tahun 2009 menjadi 4.081 ton, dan tahun 2010 menjadi 4.120 ton. Hal tersebut menjadi peluang bagi industri jamur untuk
mengembangkan usahanya, karna produksi dan permintaan jamur akan terus bertambah secara signifikan pertahunnya.
4.5.3 Sosiokultural, Demografi dan lingkungan.
Meningkatnya aktifitas masyarakat perkotaan mengakibatkan mereka tidak mempunyai banyak waktu untuk memasak makanan. Makanan siap saji atau fast
food merupakan suatu alternatif pemenuhan kebutuhan akan pangan. Pola hidup masyarakat mulai beralih kepada pemenuhan kebutuhan yang praktis tanpa
memikirkan kandungan gizi dan efek yang ditimbulkan. Seiring berjalannya
Universitas Sumatera Utara
57
waktu dan bertambahnya pengetahuan masyarakat, masakan siap saji atau fast food yang semula menawarkan kemudahan akan pemenuhan kebutuhan akan
pangan dilihat sebagai pemicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yang banyak bermunculan disebabkan oleh pola hidup masyarakat
yang tidak baik antara lain adalah penyakit kanker, jantung serta tekanan darah tinggi.
Kondisi kesehatan yang semakin buruk karena pola hidup yang tidak baik membuat masyarakat sadar dan semakin mengerti akan arti pentinng kesehatan.
Salah satu cara yang ditempuh adalah perubahan pola makanan yang dikonsumsi. Masyarakat mulai tertarik untuk mengkonsumsi makanan yang sehat
sesuai dengan prinsip back to nature. Sayuran dan buah-buahan semakin diminati oleh masyarakat yang sadar akan arti penting kesehatan karena kebutuhan akan
vitamin serta serat yang terkandung di dalamnya. Salah satu sayuran yang mempunyai banyak manfaat akan kesehatan adalah jamur.
Jamur merupakan salah satu produk pertanian dari komoditas hortikultura yang bernilai gizi tinggi. Kandungan protein pada jamur yang cukup tinggi
mampu mensubsitusi protein hewani yang selama ini dinilai berpotensi menyebabkan penyakit seperti kanker, jantung, kolesterol, anti bakteri, anti
inflamasi, anti oksidan, anti tumor, anti virus, menormalkan tekanan darah, menormalkan kadar gula darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan
kerja ginjal, meningkatkan fungsi hati, meningkatkan kerja sistem saraf, meningkatkan potensi seksual, meningkatkan kerja paru-paru, mengurangi stres,
dan mengurangi pengapuran.
Universitas Sumatera Utara
58
Salah satu jamur yang mempunyai nilai gizi paling tinggi adalah jamur tiram putih Pleurotus sp, apabila dibandingkan dengan jenis jamur lainnya.
Jamur tiram mempunyai nilai gizi 46gr per 100gr protein, lebih besar dibandingkan dengan jamur kancing 38,9gr per 100gr protein, jamur shitake
36,ogr per 100gr protein, dan jamur merang 32,9gr per 100gr protein. Penduduk merupakan faktor penting dalam aspek sosialkultural.
Pertambahan jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan akan jamur, sehingga diharapkan akan meningkatkan pasar jamur.
Bentuk sosial dan budaya yang diterapkan oleh Bapak Koko adalah dengan melakukan perekrutan karyawan didaerah sekitar lokasi usaha. Hal
tersebut dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di lokasi usaha. Perekrutan karyawan ini dapat dikatakan mudah karena tidak membutuhkan
pendidikan yang tinggi, karena yang terpenting mau bekerja keras dan mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh Bapak Koko.
Kondisi demografi dan lingkungan usaha budidaya jamur tiram ini dapat dikatakan sudah cukup ideal. Namun, pemanasan global yang semakin marak
terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang sangat ekstrim. Kondisi iklim yang terkadang tidak menentu mengakkibatkan hal tersebut akan
menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha Bapak Koko. Selain itu, perkembangan hama dan penyakit dalam usaha jamur tiram putih ini selalu
mengancam pertumbuhan jamur tiram puthj itu sendiri. Hama dan pemyakit yang menyerang pertumbuhan jamur tiram putih ini banyak disebabkan karena proses
sterilisasi yang kurang sempurna. Penaggulangan penyakit ini dapat dilakukan
Universitas Sumatera Utara
59
dengan cara memisahkan baglog yang terkontaminasi oleh penyakit dengan baglog yang sehat. Hal ini dilakukan untuk menghindari baglog terserang
penyakit yang sama.
4.5.4 Teknologi