59
dengan cara memisahkan baglog yang terkontaminasi oleh penyakit dengan baglog yang sehat. Hal ini dilakukan untuk menghindari baglog terserang
penyakit yang sama.
4.5.4 Teknologi
Perkembangan teknologi memberikan peluang yang besar bagi perkembangan perusahaan. Perkembangan teknologi menurut Departemen
Pertanian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN tahun 2010-2014, maka program riset dan teknologi difokuskan pada enam bidang
prioritas yaitu: 1 pembangunan ketahan pangan; 2 penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan; 3 pengembangan teknologi dan manajemen
transportasi; 4 pengembangan teknologi informasi dan komunikasi; 5 pengembangan teknologi pertahanan; 6 pengembangan teknologi kesehatan dan
obat-obatan. Jamur memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi, sehingga
jamur dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pendukung terwujudnya kecukupan pangan. Untuk mempermudah dan mempercepat pengembangan
industri jamur maka sangat diperlukan adanya pengumpulan database untuk pemetaan zonasi dan jenis jamur di Indonesia. Dengan melakukan pendataan
jamur, maka akan ditemukan penyebaran jenis jamur yang luas di Indonesia yang kemudian akan diarahkan untuk pengembangan kjamur yang ada di Indonesia.
Pengembangan budidaya jamur tiram ini perlu didikung beberapa instansi terkait maupun kegiatan lain seperti :
Universitas Sumatera Utara
60
1. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi instansi pemerintah untuk
merencanakan pengembangan komoditas jamur secara terpadu dan pemasyarakatan komoditas jamur sebagai bahan pangan.
2. Kerjasama antar Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, Lembaga
Swadaya Masyarakat dan Instansi terkait lainnya untuk transfer teknologi dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dibidang teknologi produksi
jamur sehingga pengusaha jamur mampu mengembangkan didaerah masing-masing.
3. Diperlukan penumbuhan minat pengusaha di bidang produksi benih dan
bibit jamur sehingga petani akan mendapatkan benih dan bibit jamur secara mudah dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik.
Teknologi juga penting dalam proses produksi jamur, dimana perannya dapat meningkatkan produksi serta mutu jamur. Salah satu proses produksi yang
pentiing untuk menjamin keberhasilan panen adalah pada proses sterilisasi. Teknologi yang digunakan untuk proses sterilisasi pada perusahaan jamur, pada
umumnya masih menggunakan drum-drum yang dipanaskan. Perkembangan teknologi dalam proses sterilisasi pun memberikan pengaruh bagi perusahaan.
Teknologi yang lebih baik untuk proses srerilisasi yang sudah cukup baik dan harganya relatif lebih murah adalah autoklaf. Dengan adanya autoklaf, dapat
meningkatkan produksi serta menghemat bahan bakar. Teknologi yang diterapkan Bapak Koko adalah teknologi semi modren.
Modal yang masih terbatas menjadi hambatan perusahaan untuk mengembangkan usaha menggunakan peralatan yang lebih modren. Namun hal tersebut tidak
menjadi hambatan bagi Bapak Koko karena sejauh ini perusahaan masih mampu
Universitas Sumatera Utara
61
untuk memproduksi baglog dan jamur tiram mentah yang baik. Teknologi yang diterapkan perusahaan saat ini adalah dengan menggunakan alat sterilisasi yang
dirakit sendiri dengan menggunakan mesin yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menyerupai alat sterilisasi yang modren. Disamping itu, penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi sangat penting untuk menunjang berjalannya suatu usaha. Teknologi telepon genggam dan inernet dapatb digunakan
perusahaan agar mempermudah akses informasi mengenai jamur tiram putih serta membantu memperluas pasar melalui kegiatan promosi. Alat informasi seperti
telepon genggam dapat digunakan untuk mempermudah transaksi antar pengusaha, pemasok, serta konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan Bapak
Koko masih diterapkan secara sederhana yaitu mulut ke mulut.
4.6 Analisis Lingkungan Industri