Menambah Jenis TOGA Keinginan-Keinginan

5.4. Keinginan-Keinginan

Mak Intan masih menyimpan banyak angan-angan dalam upaya mengembangkan usahanya. Salah satu yang diinginkannya adalah menambah koleksi tanamannya yang sudah mencapai 500 jenis, menjadi 1001 jenis. Menurut mak Intan ada 1001 jenis tanaman obat di dunia ini, dan dia berhasrat untuk memilikinya. Beberapa bagian di bawah ini merupakan angan-angan mak Intan yang coba diwujudkan secara perlahan-lahan, tetapi pasti.

5.4.1. Menambah Jenis TOGA

Berdasarkan hasil pengamatan selama di lapangan diketahui bahwa dalam memanfaatkan TOGA dibutuhkan suatu ketekunan dan keyakinan yang dimiliki oleh informan. Tanaman TOGA yang ada pada mak Intan berjumlah sekitar 500 jenis. Jenis-jenis Toga tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Semua TOGA miliknya tidak diperoleh dari satu sumber saja, melainkan diambil dari beberapa kota lain yang ada di Indonesia seperti, Yogyakarta, Kalimantan, Palembang, dan daerah lainnya. Jaringan diperoleh melalui pameran. Dari pameran juga banyak manfaat yang dapat diperoleh, selain mendapatkan untung, juga dapat kenalan dari kota lain sehingga dalam melengkapi koleksi tanaman TOGA akan lebih mudah bagi mak Intan. Setelah pameran juga biasanya konsumen menghubungi informan, baik itu untuk menanyakan TOGA yang dibutuhkan maupun memberi tahu tanaman baru yang belum ada. Kadang kala informan memberitahu TOGA yang dicari, karena Ulina Karo-Karo : Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Toga Untuk Pengobatan Sendiri Dan Pengembangan Usaha Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan, 2009 USU Repository © 2008 setiap ada konsumen, mak Intan biasanya minta tolong untuk dicarikan TOGA yang belum lengkap. Beliau juga minta tolong untuk dihubungi sehingga dapat diperoleh tanaman dengan cara dikirim atau harus berangkat ke tempat dimana TOGA berada. Mak Intan pernah ke daerah tanah karo dekat Gunung Sibayak untuk mencari bahan TOGA. Hal Itu diketahui dari masyarakat disana, kemudian berangkat dan masuk hutan untuk mendapatkan tanaman yang dicari tersebut. Tetapi beberapa tanaman yang dibawanya dari Gunung Sibayak mengalami stres dan mati. Menurutnya, sebaiknya dulu tanaman dari Gunung Sibayak tidak dicabut dan ditanam di rumahnya langsung, tetapi ditanam dulu ke dalam polibag, lalu tetap dibiarkan di daerah aslinya untuk beberapa lama, sampai akar tanaman kembali segar dan tidak stres. Sampai saat ini beliau telah memiliki 500 jenis tanaman obat, dan beliau masih berburu 501 jenis lagi. Menurut mak Intan, dia harus memiliki semua jenis tanaman obat tersebut meskipun untuk itu beliau harus ’memburunya’ ke luar kota bahkan ke luar negri sekalipun. Jumlah TOGA yang menurut beliau 1001 di dunia ini mungkin hanya sebagai ungkapan saja untuk tetap menjaga semangatnya dalam menambah jumlah tanaman obat miliknya, karena di Indonesia tercatat sebanyak 7.557 jenis tanaman yang berdasarkan informasi digunakan sebagai obat, walau belum semua dibuktikan secara ilmiah, sedangkan yang sudah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional adalah 233 jenis Kemala, 1993:9 ; Latifa, 1999:1. Pada harian Kompas, 24 Mei 2009, dikatakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 9.606 spesies tumbuhan yang mengandung khasiat tinggi untuk pengadaan obat-obat alami Ulina Karo-Karo : Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Toga Untuk Pengobatan Sendiri Dan Pengembangan Usaha Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan, 2009 USU Repository © 2008 guna penyembuhan berbagai jenis penyakit yang bebas efek samping. Sedangkan untuk tingkat dunia maka Indonesia menduduki urutan kedua sebagai negara yang memiliki kekayaan herbal terbesar setelah Brazil Brazil memiliki kekayaan herbal sekitar 30.000 jenis. Hartyastuti, 2009:1, mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan herbal yang berkualitas secara optimal, akan tetapi sumber alam tersebut belum dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat, hanya 1.200 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan dan diteliti sebagai obat tradisional. Narasi ini menggambarkan awal tumbuhnya minat mak Intan untuk berburu TOGA : Sambil mengisap sebatang rokok, mak Intan yang masih tampak awet diusianya menjelang 58 tahun, duduk santai di balik sebuah meja, yang merupakan meja kerjanya. Mak Intan mengatakan, ”lah aku pun nggak sangka bisa jadi seperti ini bu. Dulunya aku cuma tau berbuat dan berbuat. Sambil jual jamu gendong, sambil aku ngutipin rumput-rumput di pinggir jalan. Aku cuma taunya kumpulin aja dulu, sebanyak-banyaknya, mulai dari satu pot, satu pot, satu pot gitu. Eh nggak taunya jadi banyak, trus kalo ada yang bilang, ibu belum punya tanaman ini ke aku, aku jadi penasaran dan kepingin untuk memilikinya. Dari buku yang aku baca, di dunia ini ada 1001 jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit, ya aku harus berusaha untuk memilikinya”, kata mak Intan sambil menggumam sesuatu yang kurang jelas.

5.4.2. Memiliki Lahan Sendiri