Warisan Keluarga Pengetahuan Tentang TOGA

5.1.1. Warisan Keluarga

Kecintaan akan TOGA ternyata sudah ditanamkan sejak kecil kepada mak Intan. Sejak kecil mak Intan sudah dikenalkan dengan ‘rumput-rumput’ yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Kakek, nenek dan ibunya 6 adalah orang-orang yang selalu memanfaatkan tanaman sebagai bahan pengobatan. Sejak dahulu kakek dan neneknya tidak pernah menggunakan obat-obat buatan pabrik untuk mengobati penyakit yang diderita anggota keluarganya. Intan kecil sudah terbiasa mencari rumput-rumputan yang diperlukan kakeknya untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. Narasi ini dapat menggambarkannya : “Dulu kakek dan nenek ku kalau mengobati kami selalu dengan TOGA ini. Baik itu luka, demam, diare atau mencret atau penyakit lainnya selalu pakai tanaman TOGA. TOGA ini juga selalu ada ditanam di sekitaran rumah kami. Jadi pengetahuan tentang TOGA ini dapat juga dikatakan sebagai warisan, karena memang dari dulu kami semuanya selalu pakai obat-obatan dari tanaman”, tutur mak Intan. Cara yang dilakukan oleh kakek dan neneknya untuk menularkan rasa kecintaan dan pengetahuan terhadap TOGA ini cukup unik. Saya katakan unik karena apa yang dilakukan olek kakek dan nenek mak Intan cukup alamiah dan tidak memiliki unsur paksaan. Setiap ada anggota keluarga kakeknya yang menderita penyakit tertentu seperti demam, mencret atau luka-luka, untuk itu diperlukan tanaman sebagai pengobatan, maka sang kakek selalu menyuruh mak Intan untuk mengambilkan atau mencarikan rumput-rumput yang diperlukan untuk pengobatan 6 Ibunya mak Intan telah meninggal dunia ketika Intan berusia 4 tahun, sehingga otomatis yang mengasuhnya adalah kakek dan nenek dari pihak ayahnya. Ayahnya sendiri menikah lagi dengan wanita lain. Ulina Karo-Karo : Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Toga Untuk Pengobatan Sendiri Dan Pengembangan Usaha Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan, 2009 USU Repository © 2008 tersebut. Bahkan sejak usia mak Intan masih sangat dini yaitu usia 4 tahun proses pembelajaran ini sudah berlangsung. Mak Intan tidak hanya diajari untuk mengenali jenis-jenis tanaman dan cara perawatannya. Tetapi kakek dan neneknya juga melibatkan mak Intan untuk memproses tanaman tersebut hingga menjadi jamu yang siap dikonsumsi. Jadi, pengetahuan mak Intan tentang jenis-jenis tanaman dan bagaimana proses pengolahannya memang sudah sejak lama dipahaminya. Proses pembelajaran ini memang sangat alamiah, tingkat keseringan bergaul dengan TOGA telah membuat mak Intan paham betul dengan berbagai jenis tanaman dan khasiat dari tanaman tersebut. Pengalaman yang cukup lama tersebut membuatnya mempunyai kelebihan dalam membuat jamu, bila ada bahan yang kurang, maka beliau juga biasanya “berburu” ke daerah lain.

5.1.2. Membaca