Pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif

Table 4.2. Presentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kecamatan Johan Pahlawan Tahun 2008 Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah Tidak tamat SD 11,64 10,62 22,26 Tamat SDsederajat 18,53 19,47 38 Tamat SMPsederajat 19,40 24,78 44,18 Tamat SMAsederajat 41,81 26,11 67,92 Diploma I,II,III 2,15 13,27 15,42 Diploma IV, S1,S2,S3 6,46 5,75 12,21 1. Sumber : Data Susenas 2008 Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa pada tingkat pendidikan yang rendah jumlah perempuan lebih besar dari pada laki-laki. Sebaliknya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi jumlah laki-laki justru lebih banyak. Hal itu menggambarkan bahwa pengetahuan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan pengetahuan perempuan, karena pada tabel terlihat bahwa presentase laki-laki memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi tamat SMA sederajat sebesar 41,81, Diploma IIIII sebesar 2,15, dan Diploma IV,SI,S2,S3 sebesar 6,46 dibandingkan perempuan tamat SMA sederajat sebesar 26,11, Diploma IIIIII sebesar 13,27, dan Diploma IVSIS2S3 sebesar 5,75.

4.2. Pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif

Inisiasi menyusu dini tidak hanya menyukseskan pemberian ASI eksklusi,. akan tetapi dengan melakukan IMD dapat menyelamatkan nyawa bayi. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga sudah dibuktikan secara ilmiah yang Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009 bahwasanya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. ASI memang sudah disiapkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi manusia. Justru oleh sebab itu masalah terebut harus menjadi tanggung jawab dari semua praktisi kesehatan, terutama tenaga bidan, karena bidan bertugas untuk memberi pelayanan kepada ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, serta pelayanan kesehatan bayi dan anak balita Depkes R.I, 1996.

4.2.1. Pendapat Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator KIA tentang

Pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari kepala Puskesmas Johan Pahlawan menyatakan bahwa, tenaga bidan yang bertugas di wilayah kerja puskesmas berjumlah 25 orang, yang terdiri 1 orang bidan koordinator, 4 orang bidan PTT, sedangkan jumlah Desa yang termasuk binaan puskesmas sebanyak 21 Desa. Untuk setiap Desa memiliki seorang tenga bidan yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan Desa, walaupun bidan tidak tinggal di Desa. Dari hasil wawancara dengan Bidan Koodinator KIA diketahui bahwa, target yang ditetapkan oleh pemerintah untuk puskesmas Johan pahlawan di tahun 2009, tentang persalinan yang ditolong oleh tenaga bidan sebanyak 80, hasil yang sudah dicapai sampai dengan bulan Mai 2009 sebanyak 28,7. Jumlah bayi sampai bulan Mai sudah mencapai sebanyak 1262 orang, sementara bayi yang dilakukan IMD sebanyak 290 orang, sedangkan bayi yang mendapat kesempatan menyusui secara eksklusif hanya 112 orang, akan tetapi sebagian besar bayi sudah mendapatkan makanan di samping pemberian ASI. Makanan yang diberikan bervariasi antara lain Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009 pisang dicampur dengan nasi, bubur susu, milna dan lain-lain. Jumlah posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas sebanyak 34 buah, dan semua aktif. Puskesmas Johan Pahlawan belum membentuk kelompok pendukung ASI, akan tetapi apabila masyarakat ada keluhan tentang menyusui maka mereka akan berkonsultasi dengan petugas kesehatan dan kader posyandu. Tenaga bidan yang bertugas di puskesmas Johan Pahlawan sudah semuanya mengikuti pelatihan konselor ASI, sedangkan pelatihan asuhan persalinan normal APN hanya baru diikuti oleh 18 bidan, dan pelatihan Insiasi menyusu Dini IMD baru diikuti oleh 15 bidan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kepala Puskesmas dan bidan koordinator Puskesmas Johan Pahlawan dapat dikatakan bahwa masih ada tenaga bidan yang belum mendapatkan pelatihan baik pelatihan asuhan persalinan normal APN, maupun pelatihan inisiasi menyusu dini IMD. Dan baru 30 bayi yang dilakukan IMD, sedangkan bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif hanya 35.

4.2.2. Gambaran Pelaksanaan IMD dan Pemberian ASI Eksklusif.

Berdasarkan wawancara yang mendalam terhadap informan yang mempunyai bayi berumur 6 bulan, yaitu tentang umur bayi, jumlah saudara, pendidikan dan pekerjaan ibu, serta tentang pelaksanaan IMD dan pemberian ASI secara eksklusif, dapat diperoleh gambaran seperti dilihat pada table 4.3 Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009 Tabel 4.3. Gambaran bayi yang mendapatkan inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI secara eksklusif serta yang tidak mendapatkan inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI secara eksklusif Nama Bayi Umur Jumlah Saudara Pendi dikan Ibu Pekerjaa n Ibu ASI eksklusif IMD Proses persali nan Syifa Nurma Mega Dimas Dekcut Cici Syamin Devi Tomi Nisah 6 bln 10 hr 6 bln 20 hr 6 bln 18 hr 6 bln 15 hr 6 bln 12 hr 6 bln 25 hr 6 bln 23 hr 6 bln 16 hr 6 bln 25 hr 6 bln 28 hr 1 orang 4 orang 2 orang 1 orang 4 orang 1 orang 2 orang 3 orang 3 orang 2 orang SD SMP SMP D,3 SMP SD D.3 SMA SD SMA IRT Swasta IRT IRT IRT IRT pegawai Pegawai IRT Pegawai tidak tidak tidak ya tidak tidak ya tidak ya tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak ya tidak tidak normal cesar normal normal normal normal normal normal normal normal Dari hasil penelitian yang terdapat di dalam tabel 4.3, menunjukan bahwa, bayi yang dilakukan IMD maka akan berlangsung pemberian ASI secara eksklusif. Akan tetapi ada bayi yang dilakukan IMD tapi tidak mendapatkan ASI secara eksklusif, dan bayi yang tidak IMD namun menyusui secara eksklusif. Agar pemahamam tentang pelaksanaan IMD dan ASI eksklusif dari subjek penelitian ini lebih jelas, maka di sini akan diuraikan ada beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan IMD dan pemberian ASI secara eksklusif:

1. Faktor Yang Mendukung Pelaksanaan IMD

Terlaksananya IMD pada saat bayi baru lahir tidak terlepas dari peran serta petugas kesehatan, dalam hal ini bidan, karena bidan merupakan orang yang paling berperan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak KIA, serta keluarga yang ikut Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009