atau tenaga kesehatan lain yang menjadi kepercayaan ibu telah dimanfaatkan untuk penjualan susu formula.
Perlu dipertimbangkan bahwa ibu-ibu akan lebih mudah menolak jika saran menggunakan susu formula diberikan oleh sales produk susu, tapi bagaimana jika
saran itu diberikan oleh dokter dan bidan, umumnya ibu akan menurut, sekalipun ibu masih ragu., ini sudah melanggar etika. Mungkin hari pertama pasca kelahiran, saat
ASI belum keluar atau masih sedikit dimanfaatkan oleh sebagian tenaga kesehatan yang kurang bijak. Untuk itu, ada baiknya ibu mempercayakan diri kepada rumah
sakit yang sayang bayi, yang mengutamakan ASI eksklusif bagi bayi. Di negara-negara maju, pemberian ASI eksklusif sudah menjadi kebijakan
pemerintah. Di Swedia, ada lembaga yang bernama Swedish Breastfeeding institute, sebuah lembaga pemberdayaan ASI yang menjadi lembaga paling penting dalam
masyarakat ASI eksklusif. Semua rumah sakit wajib melatih dan bahkan “memaksa” ibu menyusui bayinya. Para perawat sangat gigih membujuk dan mendorong ibu yang
baru melahirkan, jika ASI belum lancar dan ibu mulai kendor semangatnya untu menyusui, jadi, bukan malah memberi susu formula. Kesimpulannya, susu formula
itu bukan lambang kemajuan atau hidup modren.
d. Dukungan Keluarga Yang Rendah
Menyusui memang akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga, idealnya suami, kakak, nenek, dan mertua. Anjuran nenek untuk memberikan pisang kepada
bayi membuat ibu tidak kuasa untuk menolak, pengetahuan suami yang rendah
Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009
terhadap ASI eksklusif membuat suami pasrah terhadap tindakan orang tua, tradisi memberikan makanan yang turun temurun dilakukan membuat ibu tidak bertahan
untuk menyusui secara eksklusif. Berikut hasil wawancara dengan informan mengenai dukungan keluarga terhadap pemberian ASI secara eksklusif :
“Pada saat saya melahirkan, saya harus mengikuti ujian yang lokasi jauh dari rumah dengan terpaksa bayi harus saya tinggalkan, karena ujiannya dari
pagi sampai siang saya tidak bisa menyusui bayi, suami saya tidak sanggup menjemput pada waktu menyusu, karena bayi saya sering menangis nenek
memberikan susu sama pisang.” nisa
“Satu jam setelah lahir nenek langsung memberikan pisang untuk bayi saya, karena kata nenek ini memang makanannya, dari dulu sejak nenek lahir
memang pisang diberikan. Suami saya ikut aja apa kata nenek.”cici
“Hari ke dua anak saya lahir udah dikasih pisang sama neneknya, karena memang kita disini udah pisang makannya, suami saya diam aja yang penting
anaknya jangan menangis.” dekcut
Berdasarkan hasil wawancara tentang dukungan suami terhadap pemberian ASI secara eksklusif, bahwa keluarga tidak mendukung pemberian ASi secara
eksklusif sehingga membuat ibu hilang percaya diri untuk memberikan ASI. Dukungan keluarga merupakan faktor eksternal yang paling besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan ASI eksklusif, karena dukungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap rasa percaya diri ibu.
Hormon oksitosin, hormon yang membantu pengeluaran ASI, itu sangat sensitif terhadap perasaan ibu, sedikit saja ibu merasa ragu atau kurang percaya diri,
dapat menyebabkan kerja hormon oksitosin melambat, akibatnya ASI yang keluar
Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009
menjadi lebih sedikit. Efek kekurangan ASI ini, ibu jadi bertambah strees, padahal semakin tinggi tingkat strees ibu, semakin berkurang pula produksi ASI-nya. Begitu
seterusnya, dan kalau kondisi seperti ini dibiarkan, sangat mungkin produksi ASI akan berhenti sama sekali.
e. Pengetahuan Ibu Kurang Terhadap ASI