BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
5.1.1. Faktor Pendukung Pelaksanaan IMD
Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara mendalam terhadap informan, baik informan kunci maupun informan pokok tentang pelaksanaan IMD
diketahui bahwa, terlaksananya IMD di Kecamatan Johan Pahlawan didukung oleh beberapa faktor antara lain petugas kesehatan terlatih, bidan yang mau tinggal di
desa, Posyandu aktif, dan kondisi geografi.
a. Petugas Kesehatan Terlatih
Terlaksananya IMD tidak terlepas dari peranan Dinas Kesehatan Aceh Barat yang telah melatih bidan-bidan baik yang bertugas di Rumah Sakit, Puskesmas,
maupun bidan di desa. Berdasarkan data yang diperoleh dari bidan koordinator Puskesmas Johan Pahlawan, sebagian besar bidan yang bertugas di wilayah kerja
Puskesmas sudah mendapatkan pelatihan IMD. Pelatihan IMD yang didapatkan oleh bidan sangat membantu bidan pada saat menolong persalinan untuk melakukan IMD,
seperti halnya yang dinyatakakan seorang bidan berikut ini : “Selama kami mengikuti pelatihan IMD, kami mendapatkan pengetahuan
tentang pengertian IMD, penatalaksanaan IMD, manfaat dari IMD dan waktu yang tepat untuk IMD, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami karena
dapat membantu ibu-ibu untuk menyusu dengan baik.”
84
Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari informan bahwa terlaksananya IMD ada kaitannya dengan tenaga kesehatan yang sudah dilatih. IMD,
istilah yang akhir-akhir ini banyak digaungkan oleh UNICEF dan pemerintah Indonesia telah mencanangkan IMD sebagai bagian dari upaya mengoptimalisasi
pemberian ASI eksklusif. Sebagai bagian manajemen laktasi yang relatif baru, IMD harus disosialisasikan secara benar dan luas, tidak hanya kepada kalangan tenaga
medis akan tetapi juga masyarakat luas. Menurut Roesli 2008 bahwa untuk persiapan melakukan IMD, maka perlu melatih tenaga kesehatan terkait yang dapat
menolong, mendukung ibu menyusu, termasuk menolong IMD yang benar. Bidan yang terlatih tentang IMD, pada saat menolong persalinan maka mereka
selalu menerapkan ilmu yang mereka dapatkan pada saat pelatihan untuk membantu ibu-ibu melakukan IMD. Hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara dengan informan
yang proses persalinannya di tolong oleh bidan yang terlatih IMD, Berikut adalah cuplikan hasil wawancara dengan informan :
“Begitu bayi saya lahir bidan langsung meletakkan bayi di atas perut, kemudian bidanmintatolongsuami saya untuk? memegang bayi supaya tidak
jatuh,bayi hanya diam saja, setelah 15 menit bayi dipindahkan di samping saya.” mega
”Setelah bayi saya lahir langsung diletakkan di atas perut saya selama 30 menit, pada saat itu saya terharu dan gembira melihat bayi saya merangkak
mencari payudara, yang selama ini tidak pernah saya lihat.” devi
”Begitu bayi lahir langsung diletakkan di atas perut sama ibu bidan, selama 30 menit, dan saya melihat bayi saya merangkak di atas perut yang dipegang
oleh suami saya.” dimas
Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009
”Setelah bayi lahir diletakkan di atas perut selama 30 menit, kemudian dipindahkan disamping saya setelah dibedung”. dekcut
Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa setiap bidan yang terlatih IMD pada saat menolong persalinan akan melakukan IMD,
walaupun hanya sebentar. Inisiasi Menyusu Dini early initiation atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir, setidaknya
selama satu jam segera setelah lahir. Inisiasi menyusu dini adalah proses alami mengembalikan bayi manusia untuk menyusu, yaitu dengan memberi kesempatan
pada bayi untuk mencari dan menghisap ASI sendiri, dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya. Jadi sebenarnya bayi manusia seperti juga bayi mamalia lain
yang mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri. Hal itu terjadi jika segera setelah lahir, bayi dibiarkan kontak kulit dengan kulit ibunya, setidaknya selama satu
jam untuk menjamin berlangsungnya proses menyusui yang benar. Dengan menyusu secara baik dan benar maka kematian bayi serta gangguan perkembangan bayi dapat
dihindari. Kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir dan bayi menyusu sendiri dalam
satu jam pertama kehidupan penting karena : 1.
Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara, ini akan menurunkan kematian karena kedinginan hypothermia.
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Bayi akan lebih jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi.
Afifah : Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, 2009
3. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bahteri dari kulit ibunya
dan ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan bakteri baik di kulit ibu. Bakteri baik ini akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi, manyaingi
bakteri jahat dari lingkungan. 4.
Bonding ikatan kasih sayang antara ibu bayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga, setelah itu, biasanya bayi tidur dalam
waktu yang lama. 5.
Makanan non ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, misalnya dari susu hewan, hal ini dapat menggangu pertumbuhan
fungsi usus dan mencetuskan elergi lebih awal. 6.
Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui.
7. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan
sekitarnya, emutan, dan jilitan, bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
Menurut penelitian Fika dan Syafiq di Jakarta, menunjukkan bahwa bayi yang diberi kesempatan untuk menyusu dini cenderung hasilnya delapan kali lebih berhasil
memberi ASI eksklusif.
b. Bidan Tinggal di Desa Pada umumnya bidan yang bertugas atau membina desa di Kecamatan Johan