Kewajiban dan Hak Para Pihak Dalam Perjanjian Inti Plasma

merupakan bantuan, maupun kredit yang diperuntukkan bagi golongan ekonomi lemah dengan segala fasilitas yang meringankan. Pemberian kredit merupakan salah satu jenis usaha Bank, yaitu dengan menyalurkan dana yang terhimpun dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan dana. Penyaluran kredit merupakan program bantuan pemerintah berupa Kredit Likuidasi dari Bank Indonesia antara lain dalam bentuk kredit usaha tani KUT.”

3. Kewajiban dan Hak Para Pihak Dalam Perjanjian Inti Plasma

Perjanjian inti plasma yang dibuat antara perusahaan inti dengan petani plasma pada proyek PIRLOK Sei Lepan Kabupaten Langkat, tidak secara tegas mengatur mengenai kewajiban dan hak antara para pihak. Secara umum kewajiban dan hak perusahaan inti dan petani plasma yang bergerak dalam pola PIR-BUN di Propinsi Sumatera Utara, diberikan kewenangan kepada pemerintah daerah dan perjanjian yang dimuat oleh petani plasma dengan inti yakni perjanjian penyerahan hasil penjualan produksi kebun plasma proyek PIR-LOK Se Lepan Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara yang menyebutkan kewajiban petani plasma antara lain: a. Menandatangani surat perjanjian kerjasama dengan perusahaan inti sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan dan diketahui oleh pejabat yang berwenang. b. Mengusahakan usaha tani lainnya pada lahan yang telah diberikan diluar kebun plasma pada wilayah PIR-BUN yang bersangkutan. c. Menanda tangani surat pengakuan hutang pada bank penyalur d. Mematuhi dan memenuhi kewajiban pembayaran kembali hutang kepada Bank penyalur sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku e. Menjual seluruh hasil kebun plasmanya hanya kepada perusahaan inti melalui koperasi unit desa. f. Mematuhi ketentuan-ketentuan tentang kultur teknis tanaman yang diberikan oleh perusahaan inti. g. Menjadi anggota koperasi di wilayah PIR-BUN setempat. Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 Secara khusus mengenai kewajiban petani plasma, tercantum di dalam Pasal 5 perjanjian produksi dan jual beli tandan buah segar TBS antara petani peserta dan perusahaan inti PT. Anugerah Langkat Makmur, yang berbunyi sebagai berikut: Kewajiban pihak kedua adalah menjual semua TBS ke pihak pertama untuk diolah dan dipasarkan dan pihak pertama wajib membeli TBS yang diserahkan pihak kedua dengan harga yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh. pemerintah. Mengenai hak petani plasma secara umum menyebutkan petani plasma berhak: a. Memperoleh kebun plasma dengan tanaman tertentu yang ditetapkan oleh PIR-BUN, rumah, lahan pekarangan dan lahan pangan yang luasnya sesuai dengan perimbangan yang ditetapkan dalam PIR-BUN yang bersangkutan. b. Memperoleh sertifikat hak milik atas tanah dari lahan-lahan seperti tersebut pada huruf a di atas c. Memperoleh bimbingan dan penyuluhan dalam bertani. d. Mamperoleh jaminan pemasaran hasil dari kebun plasmanya. e. Memanfaatkan jaringan jalan dan fasilitas sosialumum lainnya. f. Mengetahui pagu hutang, jumlah angsuran hutang dan sisa hutang yang bersangkutan serta berhak menerima bukti atas pembayaran angsuran hutangnya dari Bank penyalur PIR-BUN setempat. Mengenai hak petani plasma ini, tidak menyebutkan secara tegas di dalam perjanjian produksi dan jual beli TBS yang dibuat antara petani plasma dengan perusahaan inti. secara implisit hak petani plasma ini dicantumkan di dalam Pasal 7 perjanjian produksi dan jual beli antara petani plasma dan perusahaan inti yang menyebutkan: Pihak pertama melaksanakan pembayaran kepada pihak kedua setelah memperhitungkan biaya-biaya yang mungkin ada : a. Pemeliharaan tanaman dan panen. b. Pengadaan dan pembelian pupuk dan pestisida. c. Pengangkutan TBS dari TPH ke pabrik. d. Pemeliharaan drainase, jalan kebun dan jalan produksi. Pembayaran oleh pihak pertama kepada pihak kedua atas nilai bersih penjualan TBS dapat Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 dilaksanakan sesuai dengan jadwal pembayaran perusahaan inti melalui jasa perbankan ataupun secara langsung sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Selanjutnya mengenai kewajiban perusahaan inti diatur dalam Peraturan Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1997 tentang Kemitraan yang selanjutnya direduksi dalam Surat Keputusan Bupati Langkat Nomor: 593-615SK1991, Nomor 593-763SK1991, Nomor 593-552SK 1991, Nomor 593-760SK1991, Nomor 593-536SK1991, Nomor 593-665SK1991, Nomor 593-521SK1991, Nomor 593-532SK1991, Nomor 593-774SK1991, Nomor 593-607SK1991, Nomor 593-641SK1991 dan Nomor 593-641SK1991 tanggal 1 Nopember 1991 tentang Penghujukan Petani Peserta Proyek Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pemukiman Rakyat Transmigrasi Lokal Sei Lepan Kelurahan Aur Dua Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat. Dalam rangka pelaksanaan PIR-BUN perusahaan inti mempunyai kewajiban: 125 a. Membangun perusahaan inti lengkap dengan fasilitas pengolahan yang dapat menampung basil perkebunan inti dan kebun plasma sesuai dengan tata ruang dan Amdal. b. Melaksanakan pembangunan kebun plasma, jaringan jalan, persiapan lahan pangan, lahan pekarangan, pembangunan perumahan petani plasma dan fasilitas- fasilitas pemukiman lainnya sesuai dengan petunjuk operasional dan standar teknis yang ditetapkan oleh Mentri Pertanian. c. Membina secara teknis calon petani plasma agar mampu mengusahakan kebunnya dengan baik. d. Menampung membeli, mengolah, menjual hasil kebun plasma dengan harga yang layak sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. e. Membantu proses pelaksanaan pembayaran hutang petani. f. Membantu pembinaan dan pengembangan KUD di wilayah PIR-BUN. 125 Hasil wawancara dengan Chairuddin Harahap, Corporate Secretary PT. Anugerah Langkat Makmur, tanggal 17 Desember 2008 Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 Mengenai hak perusahaan inti tidak diatur secara tegas di dalam kebijakan pemerintah daerah kabupaten langkat. Menurut pendapat penulis, hak tersebut adalah berbanding terbalik dengan kewajiban, artinya kebalikan dari kewajiban tersebut adalah hak dari perusahaan inti. Dengan demikian yang menjadi hak perusahaan inti tersebut adalah: 126 a. Perusahaan inti berhak membangun fasilitas pengolahan hasil produksi sesuai dengan tata ruang dan Amdal. b. Membangun kebun plasma, jaringan jalan, persiapan lahan pangan, perumahan petani plasma dan fasilitas-fasilitas lainnya. c. Membina secara teknis calon petani petani plasma . d. Menampung membeli, mengolah dan menjual hasil kebun plasma, dengan harga yang sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. e. Membantu proses pelaksanaan pembayaran hutang petani. f. Membantu membina dan mengembangkan KUD. Perjanjian inti plasma yang dibuat perusahaan inti dengan petani plasma tersebut, juga melibatkan pihak lainnya, yaitu KUD bertindak untuk dan atas nama petani plasma. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan, ketua KUD Baja PIRLOK Sei Lepan Kabupaten Langkat, menyatakan kewajiban KUD dalam perjanjian inti plasma antara lain sebagai berikut: 127 1 Mengumpulkan hasil petani plasma dan menyalurkannya ke perusahaan inti. 2 Menyediakan keperluan anggotanya petani plasma antara lain sarana dan produksi saprodi, sembilan kebutuhan pokok dan melayani simpan pinjam. 3 Menjadi penjamin petani untuk mendapatkan kredit perbankan di luar bank pelaksana. 4 Memotong angsuran kredit kebun petani plasma 126 Hasil wawancara dengan Chairuddin Harahap, Corporate Secretary PT. Anugerah Langkat Makmur, tanggal 17 Desember 2008 127 Hasil wawancara dengan Jusmin Gultom, Ketua KUD Baja PIRLOK Sei Lepan Kabupaten Langkat, tanggal 18 Desember 2008 Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 5 Sebagai stabilisator dan dinamisator antara perusahan inti dan petani plasma. Hak dari KUD tersebut adalah sebagai berikut: 1 Memotong simpanan wajib dan simpanan pokok anggota. 2 Membayarkan hasil penjualan Kelapa Sawit kepada petani plasma setelah dikurangi biaya transport dan simpanan wajib petani plasma. 3 Mendapatkan keuntungan Fee sebesar 2 dari hasil bersih panen Kelapa Sawit petani plasma. 4 Memberikan peringatan kepada petani plasma yang terlambat mengansur kredit kebun plasmanya. Dari hasil penelitian penulis kewajiban pemerintah Bupati Langkat berkewajiban mengawasi pelaksanaan perjanjian inti plasma dan berkewajiban menyelesaikan perselisihan antara para pihak dalam perjanjian inti plasma, oleh karena Bupati bertindak sebagai Ketua Tim Pembina Proyek-Proyek Kabupaten, pemerintah kabupaten Langkat, hingga saat ini hanya berhak atas Pajak Bumi dan Bangunan baik dari kebun petani plasma, maupun dari kebun perusahaan inti.

4. Hubungan Perusahaan Inti sebagai Avalis dengan Bank

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan atas Perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangunan yang Berada di Atas Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pakanbaru

4 112 105

Tinjauan Yuridis Terhadap Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Transaksi Jual Beli Tanah dan Bangunan di Kota Tanjung Balai

6 129 121

PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH HAK GUNA USAHA (HGU) PERKEBUNAN Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Hak Guna Usaha (Hgu) Perkebunan Di Jawa Tengah (Studi Analisis Terhadap Tanah Terlantar).

0 1 14

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 14

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 2

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 25

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 67

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 5

BAB II PENGATURAN POLA KEMITRAAN USAHA PERKEBUNAN ANTARA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN MASYARAKAT A. Tinjauan Umum Pola Kemitraan Perkebunan - Tinjauan Yuridis Perjanjian Pola Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit Inti-Plasma Antara PT. Boswa Megalopolis Denga

0 0 33

KETIMPANGAN DALAM KEMITRAAN USAHA PERKEBUNAN Variasi dan Perkembangan Sistem Kemitraan

0 0 15