5 Sebagai stabilisator dan dinamisator antara perusahan inti dan petani plasma.
Hak dari KUD tersebut adalah sebagai berikut: 1
Memotong simpanan wajib dan simpanan pokok anggota. 2
Membayarkan hasil penjualan Kelapa Sawit kepada petani plasma setelah dikurangi biaya transport dan simpanan wajib petani plasma.
3 Mendapatkan keuntungan Fee sebesar 2 dari hasil bersih panen Kelapa Sawit
petani plasma. 4
Memberikan peringatan kepada petani plasma yang terlambat mengansur kredit kebun plasmanya.
Dari hasil penelitian penulis kewajiban pemerintah Bupati Langkat berkewajiban mengawasi pelaksanaan perjanjian inti plasma dan berkewajiban menyelesaikan
perselisihan antara para pihak dalam perjanjian inti plasma, oleh karena Bupati bertindak sebagai Ketua Tim Pembina Proyek-Proyek Kabupaten, pemerintah
kabupaten Langkat, hingga saat ini hanya berhak atas Pajak Bumi dan Bangunan baik dari kebun petani plasma, maupun dari kebun perusahaan inti.
4. Hubungan Perusahaan Inti sebagai Avalis dengan Bank
Pembangunan perkebunan sawit dengan pola pembiayaan dengan pola perkebunan inti rakyat, dimana petani peserta yang dikuasakan kepada koperasimitra
usaha mendapatkan fasilitas kredit investasi untuk perluasan dan peremajaan kebun kelapa sawit milik petani peserta dengan jaminan avalis dari mitra usaha. Setelah masa
pembangunan grace period, petani peserta berkewajiban membayar angsuran beban hutang melalui mitra usaha kepada Bank Pelaksana. Adapun prasyarat pemberian
Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009
USU Repository © 2008
kredit dengan jaminan avalis pada program revitalisasi perkebunan adalah sebagai berikut:
128
a. Untuk pelaksanaan pengembangan perkebunan dengan mitra usaha,
pemohonan kredit langsung diajukan oleh mitra usaha ke bank pelaksana setelah mitra usaha mendapatkan kuasa dari petani peserta melalui koperasi;
b. Permohonan pinjaman melalui mitra usaha dilampiri dengan dokumen-
dokumen antara lain: bukti perijinan dan legalitas, proposal studi klayakan, rencana penarikan dan pengembalian kredit, perjanjian kerjasama antara
mitra usaha dan KoperasiPetani peserta yang antara lain memuat: 1. Landasan dan tujuan kerjasama, 2. Jangka waktu minimal 1 satu siklus
tanam, 3. Kewajiban dan hak masing-masing pihak, 4. Pengelolaan kebun petani peserta dan mitra usaha dalam satu manajemen, 5. Daftar
nominatif calon peserta, daftar pengurus dan riwayat hidup pengurus mitra usaha, surat kuasa untuk menandatangani akad kredit dari petani
pesertaanggota koperasi kepada mitra usaha. Adapun syarat anggunan kredit program revitalisasi perkebunan berupa
anggunan pokok dan anggunan tambahan, yaitu:
129
a. Anggunan pokok kredit adalah kebun yang dibiayai melalui kredit
revitalisasi perkebunan berupa sertifikat hak milik atas nama petani peserta atau apabila sertifikat sedang dalam proses, cukup menyerahkan ijin lokasi
128
Pedoman Umum Program Revitalisasi Perkebunan, Op.cit, hlm. 34
129
Ibid, hlm. 35
Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009
USU Repository © 2008
dan atau surat keterangan dari instansi berwenang yang dapat ditingkatkan menjadi sertifikat.
b. Anggunan tambahan adalah avalis mitra usaha sampai dengan kredit lunas
untuk yang bermitra.
5. Wanprestasi dan Ganti Kerugian