Revitalisasi Perkebunan Untuk Membangun Kemitraan Melalui Tanggungjawab Sosial Perusahaan

BAB IV TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY DALAM PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN

A. Revitalisasi Perkebunan Untuk Membangun Kemitraan Melalui Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibility merupakan sub sistem dalam program revitalisasi perkebunan melalui pola kemitraan antara petani peserta koperasi dan mitra usaha perusahaan perkebunan yang awalnya meliputi tanggungjawab moral perusahaan baik terhadap karyawan perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan menjadi nilai bisnis. Konsep dasar tanggungjawab sosial perusahaan adalah kesadaran bahwa terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan komunitas yang berada dalam lingkungan sekitarnya. Komunitas lokal mengharapkan perusahaan bersedia membantu dalam menghadapi masalah mereka. Sebaliknya pihak perusahaan mengharapkan mereka diperlakukan secara adil dan cara pandang yang suportif. 143 Dunia usaha tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan corporate value yang direfleksikan dalam kondisi keuangan namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. 143 Bismar Nasution, 2, Op.cit, hlm. 26 Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 Oleh karena itu, ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai tanggungjawab sosial perusahaan yakni: 144 1. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas. Sebagai salah satu bentuk dan wujud tanggungjawab sosial perusahaan, perusahaan diharapkan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang terutama dimaksudkan untuk membantu memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi tanggungjawab sosial dan moral perusahaan disini terutama terwujud dalam bentuk ikut melakukan kegiatan tertentu yang berguna bagi masyarakat. 2. Perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Karena itu, keterlibatan sosial merupakan balas jasa terhadap masyarakat. 3. Dengan tanggungjawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan- kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat luas. Dengan ikut dalam berbagai kegiatan sosial, perusahaan merasa punya kepedulian punya tanggungjawab terhadap masyarakat dan dengan demikian akan mencegahnya untuk tidak sampai merugikan masyarakat melalui kegiatan bisnis tertentu. 4. Dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut. Ini pada gilirannya akan membuat masyarakat merasa memiliki perusahaan tersebut dan dapat menciptakan iklim sosial dan politik yang lebih aman, kondusif dan menguntungkan bagi kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Ini berarti keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial juga akhirnya mempunyai dampak positif dan menguntungkan bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut di tengah masyarakat. Penerapan corporate social responsibility tanggung jawab sosial masyarakat 145 oleh perusahaan perkebunan sebagai mitra usaha petani peserta pada hakekatnya memberikan manfaat perusahaan, antara lain: Pertama, peningkatan 144 Bismar Nasution, 3, Loc.cit 145 Lihat, Penjelasan Pasal 15 huruf b Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang menerangkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 penjualan dan pangsa pasar Increased sales and market share. Kedua, memperkuat posisi nama atau merek dagang strengthened brand positioning. Ketiga, meningkatkan kemampuan untu menarik, memotivasi dan mempertahankan pegawai Increased ability to attract, motivate, and retain employes. Keempat, meningkatkan citra perusahaan Enhanced corporate image and clout. Kelima, menurunkan biaya operasi Decreasing operating cost. Keenam, meningkatkan daya tarik bagi investor dan analis keuangan Increased appeal to investors and financial analysts. 146 Implementasi corporate social responsibility tanggung jawab sosial masyarakat oleh PT. Anugerah Langkat Makmur dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pirlok Sei Lepan antara lain meliputi pembangunan 2 unit gudang KUD, penyerahan lahan seluas 1 Ha untuk pembangunan Sekolah SMP Negeri, pemberian bea siswa kepada anak peserta sebanyak 10 orang sejak tahun 1998 dan pembangunan 5 lima unit sumur bor di lingkungan pemukiman II. Hubungan-hubungan stakeholder pada program kemitraan antara petani peserta plasma dengan perusahaan inti yang telah dilakukan oleh PT. Anugerah Langkat Makmur diumpamakan sebagai aliran darah dalam organisasi. Seperti halnya sebuah entitas yang berada dalam hubungan simbolik pada sebuah lingkungan seperti itulah yang dilakukan oleh perusahaan. Hubungan stakeholders menyediakan energi, informasi dan sumber daya yang penting bagi kehidupan. Dalam hubungan ini perusahaan menciptakan modal sosial, modal intelektual, modal lingkungan dan 146 Ibid Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 modal finansial dan keseluruhannya adalah upaya jangka panjang yang berkelanjutan sustainability. 147 Pasal 2 jo Pasal 66 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN yang mengatur penerapan CSR. Bahkan untuk peraturan pelaksananya telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05MBU2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. BUMN diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat sekaligus memberikan kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan membantu penerimaan keuangan negara. Adapun bentuk penerapan tanggungjawab sosial perusahaan BUMN seperti yang diatur selanjutnya dalam peraturan Menteri Negara BUMN tersebut adalah bentuk program kemitraan dan program bina lingkungan PKBL bersumber dari laba setelah pajak maksimal sebesar 2 dua persen. Besaran dana tersebut ditetapkan oleh Menteri untuk Perum dan RUPS untuk Persero dan dalam kondisi tertentu dapat ditetapkan lain dengan persetujuan MenteriRUPS. Dana program kemitraan diberikan dalam bentuk pinjaman untuk membiayai modal kerja, pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha mitra binaan, beban pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemasaran, promosi dan lain-lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan. Sedangkan ruang lingkup bantuan program bina lingkungan BUMN berupa antara lain bantuan korban bencana alam, bantuan 147 Ika Safithri dalam Bismar Nasution, Op.cit, hlm. 26-27 Musa Rajekshah : Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kemitraan Dalam Pengelolaan Hak Atas Tanah Usaha Perkebunan Berdasarkan Program Revitalisasi Perkebunan, 2009 USU Repository © 2008 pendidikan dan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam serta tatacaramekanisme penyaluran, kriteria untuk menjadi mitra BUMN dan pelaporan telah diatur dalam peraturan ini. 148 Selanjutnya peraturan perundang-undangan yang juga telah mengatur tentang tanggungjawab sosial yakni Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yakni Pasal 15 butir b jo Pasal 34 yang menyatakan bahwa: “setiap penanaman modal berkewajiban menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya setempat”.

B. Pengadaan Plasma Sebagai Kewajiban Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan atas Perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangunan yang Berada di Atas Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pakanbaru

4 112 105

Tinjauan Yuridis Terhadap Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Transaksi Jual Beli Tanah dan Bangunan di Kota Tanjung Balai

6 129 121

PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH HAK GUNA USAHA (HGU) PERKEBUNAN Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Hak Guna Usaha (Hgu) Perkebunan Di Jawa Tengah (Studi Analisis Terhadap Tanah Terlantar).

0 1 14

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 14

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 2

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 25

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 67

Analisis Yuridis Perubahan Hak Atas Tanah Dari Status Hak Guna Usaha Menjadi Hak Pengelolaan Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

0 0 5

BAB II PENGATURAN POLA KEMITRAAN USAHA PERKEBUNAN ANTARA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN MASYARAKAT A. Tinjauan Umum Pola Kemitraan Perkebunan - Tinjauan Yuridis Perjanjian Pola Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit Inti-Plasma Antara PT. Boswa Megalopolis Denga

0 0 33

KETIMPANGAN DALAM KEMITRAAN USAHA PERKEBUNAN Variasi dan Perkembangan Sistem Kemitraan

0 0 15