2.3.2 Sarana dan Prasarana
Salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pembangunan adalah sarana kesehatan yang mampu menunjang berbagai upaya pelayanan kesehatan baik
pada tingkat individu maupun masyarakat. Untuk masa mendatang kebutuhan sarana kesehatan akan disusun dengan
memperhatikan beberapa asumsi dasar, yaitu : 1.
Terjadinya pergeseran peran pemerintah dari penyelenggara pelayanan yang dominan, menjadi penyusunan kebijakan dan regulasi dengan tetap
memperhatikan kebutuhan pelayanan bagi penduduk miskin 2.
Makin meningkatnya potensi sektor swasta dalam penyediaan pelayanan kesehatan, khususnya yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
3. Teratasinya krisis ekonomi dan politik dalam waktu yang tidak terlalu lama
Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, 1999 Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan ke depan akan
diselenggarakan secara bersama-sama oleh pemerintah dan swasta dengan memperhatikan faktor efisiensi dan ketercapaian bagi seluruh penduduk.
Selain itu langkah peningkatan kuantitas pembangunan sarana dan prasarana kesehatan harus diikuti dengan peningkatan kemampuan manajerial yang
profesional dan didukung oleh peningkatan kemampuan teknis tenaga pemberi pelayanan untuk menjamin keberhasilan dan kelestrian upaya pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
Alwi Mujahit Hasibuan: Pengaruh Pelayanan Kesehatan, Sarana Dan Prasarana Puskesmas, Serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kota Rantauprapat, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.3.3 Tarif
Tarif adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan seseorang untuk memperoleh jasa pelayanan. Tarif tidak sama dengan harga. Harga adalah besarnya
biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang. Sekalipun perbedaan tarif dengan harga cukup jelas, namun bagi kebanyakan anggota mayarakat, perbedaan ini
sulit dimengerti. Oleh masyarakat pemakai jasa pelayanan kesehatan, tarif diartikan sama dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Pengertian seperti ini jelas tidak sesuai, karena dalam pengertian biaya tersebut telah termasuk harga barang, misalnya obat-obatan, yang pengelolaannya
sering dilakukan terpisah dengan pengelolaan pelayanan kesehatan. Peranan tarif dalam pelayanan kesehatan amat penting. Untuk menjamin
kesinambungan pelayanan, setiap sarana kesehatan harus menetapkan besarnya tarif yang dapat menjamin total pendapatan yang lebih besar dari total pengeluaran. Untuk
itu, beberapa faktor perlu diperhitungkan. Faktor-faktor yang dimaksud untuk suatu sarana pelayanan, secara umum dapat dibedakan atas 4 macam :
1. Biaya investasi
2. Biaya kegiatan rutin, terdiri dari direct cost dan indirect cost.
3. Biaya rencana pengembangan
4. Besarnya target keuntungan. Azwar, 1996.
Tarif puskesmas merupakan biaya pelayanan kesehatan yang diberikan suatu puskesmas, yang ditetapkan oleh pemerintah daerah untuk suatu periode
tertentu. Dalam perdagangan umum, tarif berlaku menurut hukum pasar yang
Alwi Mujahit Hasibuan: Pengaruh Pelayanan Kesehatan, Sarana Dan Prasarana Puskesmas, Serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kota Rantauprapat, 2008.
USU e-Repository © 2008
berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dalam pelayanan swasta, tarif pelayanan juga dapat berfluktuasi, tetapi tidak secepat perubahan pada komoditas tertentu. Tarif
puskesmas yang ditetapkan pemerintah umumnya tidak berfluktuasi dan cenderung berlaku untuk masa 3 – 6 tahun. Akibatnya, tarif tersebut tidak selalu dapat menutupi
biaya-biaya untuk memproduksi jasa pelayanan di puskesmas. Besarnya tarif Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di bidang Medis
berpedoman kepada komponen biaya yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dengan memperhatikan pertimbangan dari organisasi profesi setempat Wijono,
1999. Selain pertimbangan organisasi profesi, perhitungan tarif biasanya juga
mempertimbangkan: 1.
Jasa Konsultasi Dokter 2.
Biaya Suntikan dan Obat-Obatan 3.
Jasa Tindakan Medik 4.
Jasa Penunjang Medik 5.
Jasa Perawatan 6.
Komponen lain yang berhubungan dengan penunjang pelayanan kesehatan Dari uraian teoritis diatas tentunya diperlukan penetapan tarif yang tepat,
dengan memperhatikan kemampuan dan kemauan masyarakat dalam membayar di satu sisi dan biaya sebenarnya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pelayanan yang
baik pada sisi lainnya.
Alwi Mujahit Hasibuan: Pengaruh Pelayanan Kesehatan, Sarana Dan Prasarana Puskesmas, Serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kota Rantauprapat, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.4 Landasan Teori