2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Menurut Fuchs 1998, Zubkoff 1981, faktor-faktor di bawah ini, mempengaruhi demand pelayanan kesehatan antara lain:
1 Kebutuhuan berbasis Fisiologis Kebutuhan berbasis pada aspek fisiologis, menekankan pentingnya keputusan
petugas medis yang menentukan perlu tidaknya seseorang mendapatkan pelayanan medis. Keputusan ini akan mempengaruhi penilaian seseorang akan
status kesehatannya. Berdasarkan situasi ini, demand terhadap pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan atau dikurangi.
2 Penilaian Pribadi akan Status Kesehatan
Secara sosio antropologis, penilaian pribadi akan status kesehatan dipengaruhi oleh kepercayaan, budaya dan norma-norma sosial di masyarakat. Disamping itu,
masalah persepsi mengenai resiko sakit merupakan hal penting sehingga mengakibatkan sebagian masyarakat sangat memperhatikan status kesehatannya,
sebagian lain, tidak memperhatikannya. 3
Variabel-variabel Ekonomi Hubungan tarif dengan demand terhadap pelayanan kesehatan adalah negatif.
Semakin tinggi tarif, maka demand akan semakin rendah. Pada keadaan yang membutuhkan penanganan medis segera, faktor tarif, mungkin tidak berperan
dalam mempengaruhi demand, sehingga elastisitas harga bersifat inelastik. Sebagai contoh adalah operasi segera akibat kecelakaan lalu lintas, dimana
Alwi Mujahit Hasibuan: Pengaruh Pelayanan Kesehatan, Sarana Dan Prasarana Puskesmas, Serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kota Rantauprapat, 2008.
USU e-Repository © 2008
apabila tidak ditolong segera, korban dapat meninggal dunia atau cacat seumur hidup.
4 Penghasilan Masyarakat
Kenaikan penghasilan keluarga akan meningkatkan demand untuk pelayanan kesehatan. Untuk pelayanan kesehatan yang bersifat barang inferior, adanya
kenaikan penghasilan masyarakat, akan menyebabkan penurunan konsumsi. Hal ini terjadi pada rumah sakit pemerintah di berbagai kota kabupaten dan
puskesmas. 5
Asuransi Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Adanya asuransi dan jaminan kesehatan dapat meningkatkan demand terhadap
pelayanan kesehatan. Asuransi kesehatan bersifat mengurangi efek faktor tarif sebagai hambatan. Semakin banyak penduduk yang tercakup oleh asuransi, maka
demand akan pelayanan kesehatan akan semakin tinggi. Peningkatan demand ini dipengaruhi pula oleh faktor moral hazard. Seseorang yang tercakup oleh
asuransi kesehatan akan terdorong menggunakan pelayanan sebanyak- banyaknya.
6 Variabel-variabel Demografis dan Umur
Faktor umur sangat mempengaruhi demand terhadap pelayanan preventif dan kuratif. Semakin tua seseorang, akan meningkatkan demandnya terhadap
pelayanan kuratif, sementara demand terhadap pelayanan kesehatan preventif, akan menurun.
Alwi Mujahit Hasibuan: Pengaruh Pelayanan Kesehatan, Sarana Dan Prasarana Puskesmas, Serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kota Rantauprapat, 2008.
USU e-Repository © 2008
7 Jenis Kelamin
Demand wanita terhadap pelayanan kesehatan lebih tinggi dibanding laki-laki. Kondisi ini karena dua hal. Pertama, wanita mempunyai insidensi penyakit yang
lebih tinggi dibanding laki-laki. Kedua, karena angka kerja wanita lebih rendah, sehingga kesediaan untuk meluangkan waktu untuk pelayanan kesehatan lebih
besar dibanding laki-laki. Pada kasus-kasus darurat, perbedaan ini tidak nyata. 8
Pendidikan Seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung mempunyai demand yang lebih
tinggi. Pendidikan yang lebih tinggi cenderung meningkatkan kesadaran akan status kesehatan dan konsekuensinya untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
9 Faktor-faktor lain
Berbagai faktor lain yang mempengaruhi demand pelayanan kesehatan yaitu pengiklanan, tersedianya dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan, serta inflasi.
Iklan merupakan faktor yang sangat lazim digunakan dalam bisnis komoditas ekonomi untuk meningkatkan demand. Pelayanan kesehatan tradisional seperti
para tabib, dukun dan pengobatan alternatif sudah lazim melakukan iklan di surat kabar dan majalah. Berbagai rumah sakit di Indonesia, telah memperhatikan
faktor pengiklanan sebagai salah satu cara peningkatan demand. Tersedianya dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan faktor lain yang
meningkatkan demand. Efek inflasi terhadap demand terjadi melalui perubahan- perubahan pada tarif pelayanan rumah sakit, jumlah relatif pendapatan keluarga
dan asuransi kesehatan. Trisnantoro, 2006
Alwi Mujahit Hasibuan: Pengaruh Pelayanan Kesehatan, Sarana Dan Prasarana Puskesmas, Serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kota Rantauprapat, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sedangkan menurut Wirick yang dikutip oleh Sorkin 1984, ada lima faktor penting yang mempengaruhi permintaan terhadap pelayanan kesehatan
meliputi: 1.
Kebutuhan akan pelayanan kesehatan 2.
Kesadaran akan adanya kebutuhan tersebut 3.
Motivasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan 4.
Tersedianya sumber keuangan 5.
Tersedianya pelayanan kesehatan Selanjutnya, Azwar 1988, yang dikutip oleh Siregar 2004, berpendapat
bahwa kebutuhan dan demand seseorang terhadap kesehatan, amat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, soial budaya dan sosial ekonomi. Jika tingkat pendidikan baik,
keadaan sosial budaya dan keadaan sosial ekonomi juga baik, maka secara relatif kebutuhan dan demandnya terhadap kesehatan akan tinggi. Hal sebaliknya, dimana
tuntutan terhadap kesehatan akan menurun apabila tingkat pendidikan, keadaan sosial budaya dan sosial ekonomi belum memuaskan, atau tidak memungkinkan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan. 2.2 Puskesmas
2.2.1 Pengertian Puskesmas