Magnetic Resonance Angiography MRA Computed Tomographic Angiography CTA

tindakanintervensi. Duplex Ultrasonography merupakan kombinasi analisa gelombang doppler dan kecepatan aliran velosity doppler. 45

e. Magnetic Resonance Angiography MRA

MRA khusus digunakan sebagai diagnosa radiologi penyakit arteri perifer . MRA dilakukan sebagai tindakan lanjutan persiapan evaluasi re-vaskularisasi . 45

f. Computed Tomographic Angiography CTA

CTA digunakan sebagai alat terbaru diagnostik penyakit arteri perifer, dengan kemampuan resolusi tampilan gambar lebih baik dan tiap scaning menampilkan 64- channel menggunakan multidetector scanner. ACC AHA rekomendasi CTA untuk dipakai dalam perencanaan tindakan revaskularisasi, yang mempunyai kemampuan menampilkan gambar yang lebih cepat dan ketepatan lebih baik dibanding MRI. 45 37 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008

BAB III PENELITIAN SENDIRI

3.1. Latar belakang Sindroma metabolik atau sindroma resistensi adalah sebutan sekelompok kelainan-kelainan dengan berbagai konsekuensi klinis, yang ditandai dengan adanya suatu gangguan toleransi glukosa, resistensi insulin, dislipidemia, hipertensi, kelainan koagulasi dan obesitas sentral. Semua faktor komorbiditas diatas secara sinergis dapat menyebabkan aterosklerosis lebih dini, sehingga individu tersebut memiliki resiko tinggi untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah. 1 Sindroma ini mempunyai kelainan dasar bersama berupa resistensi insulin dengan obesitas sentral. Menurut Alexander dkk 2003 berdasarkan survei di Amerika didapati sindroma metabolik 24 pada dewasa usia diatas 20 tahun dan pada kelompok usia diatas 50 tahun ditemukan 44 . 1 Studi epidimiologi di Indonesia oleh Semiardji 2004 pada penelitian 3429 penduduk dewasa dari 26 etnik didapati prevalensi sindroma metabolik 15,5 dengan defenisi ATP III dan 24,6 dengan lingkar pinggang Asia. 4 Penyakit arteri perifer PAP adalah adanya obstruksi pada arteri tungkai bawah dimana terjadi penurunan aliran darah arteri waktu aktivitas, sedang pada tahap lanjut dijumpai pada saat istirahat. Adanya penyakit arteri perifer ini bervariasi dan kadang didapati asimptomatik yang dinilai dengan test non invasif, sedang adanya simtom dengan claudicatio intermittent . 13 Lebih dari 50 penderita PAP dijumpai tanpa gejala atau simtom yang tidak khas , 25 dengan keluhan klasik dan 10 dengan critical ischemia limb CLI atau Penyakit arteri perifer yang berat ditandai adanya ischemic rest pain,ulkus iskemik yang tidak sembuh nyeri, kulit ulkus yang kering terutama di daerah distal atau jempol kaki, adanya gangren. 13 38 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008