Faktor resiko tradisional TINJAUAN PUSTAKA

Kompensasi arteri diawali dengan terjadi pembentukan aterosklerosis yang dapat menyebabkan pembuluh darah meningkat ukurannya. Lesi tahap lanjut yang mengganggu lumen yang akhirnya aliran darah menjadi terbatas sehingga terjadi stenosis dan sindroma iskemik kronis. Kejadian arteri akut terjadi jika adanya sumbatan fibrous yang mengganggu; hasilnya terjadi pembukaan prothrombotic necrotic lipid core dan jaringan subendotel yang memudahkan terbentuk trombus dan terjadi oklusi aliran darah.

2.2.4. FAKTOR RESIKO

Faktor resiko terjadinya PAD yaitu :

a. Faktor resiko tradisional

41, Adanya aterosklerosis pada pembuluh arteri karotis, koroner dan pembuluh darah tepi. Pada penelitian Famingham Heart study, Cardiovascular Health Study, PAD Awareness, Risk and Treatment: New Resources for SurvivalPARTNERS program, NHANES dan Atherosclerosis Risk in CommunitiesARIC Study, menyatakan bahawa faktor resiko utama PAP termasuk peningkatan usia, merokok, diabetes melitus, dislipidemia dan hipertensi. Merokok dan diabetes melitus menempati urutan terbesar terjadi PAP. - Usia Prevalensi PAP meningkat seiring dengan pertambahan usia. Pada Framingham Heart study didapati usia ≥ 65 tahun meningkat resiko PAP. Hubungan yang kuat bertambahnya usia ≥ 70 tahun dan prevalensi PAP dilaporkan NHANES dimana 4,3 usia 40 tahun atau lebih dibandingkan dengan 14,5 usia 70 tahun atau lebih. Criqui dkk telah melaporkan prevalensi PAP dengan ABI abnormal 2- 3 individu usia ≤ 50 tahun dibanding 20 usia 75 tahun atau lebih, PARTNERS program mendapatkan prevalensi 29 pada individu usia diatas 70 tahun atau 50-69 tahun 25 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008 dengan riwayat merokok atau diabetes. Meskipun PAP didapati juga pada usia ≤ 50 tahun tetapi jumlahnya kasus sangat kecil. - Merokok 41-43 Merokok merupakan salah satu faktor resiko yang sangat penting terjadi PAP dan komplikasinya : intermitten claudicatio dan critical limb ischemia. Merokok meningkatkan resiko PAP 4 kali lipat dan onset terjadi PAP berhubungan dengan jumlah batang yang dihisap dan juga lamanya merokok. Perbandingan merokok dan tidak merokok pada PAP didapati dua kali lebih sering untuk dilakukan amputasi dan terjadi critical limb ischemia pada yang merokok. Hubungan merokok dan PAP dua kali lebih kuat dibandingkan antara merokok dan penyakit jantung koroner. - Diabetes Melitus 4145 Diabetes Melitus akan meningkatkan resiko PAP asimptomatik atau simptomatik PAP sebesar 1,5-4 kali lipat dan berhubungan dengan kejadian kardiovaskuler dan mortalitas pada individu dengan PAP. Pada penelitian Farmingham heart study didapati 20 pasien PAP yang simptomatik dilaporkan mendapat diabetes. NHANES melaporkan diagnosa PAP menggunakan ABI didapati 26 dengan diabetes, sementara Edinburgh Arteri Study menggunakan kwesioner WHO atau nilai ABI 0,90 didapati prevalensi PAP lebih tinggi dengan diabetes atau intoleransi glukosa 20,6 dibanding dengan normal glukosa 12,5 . Multi Ethnic study of Atherosclerosis MESA menjumpai 26 wanita dan 27,5 pria dengan nilai ABI 0,90 mendapat diabetes. Pada pasien diabetes, prevalensi PAP berhubungan dengan usia dan lamanya menderita diabetes. Diabetes merupakan faktor resiko yang lebih kuat terjadi PAP pada pria dan wanita, dan prevalensi PAP lebih tinggi pada orang Afrika Amerika dan Hispanis dengan diabetes dibanding non Hispanis dengan diabetes. 26 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008 Tingkat keparahan diabetes berperan penting dalam terjadi PAP. Terdapat 28 peningkatan resiko PAP pada setiap peningkatan HbA 1c , dan lamanya menderita hiperglikemi. Diabetes mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan penyakit oklusi pada arteri tibialis. Pasien diabetes dengan PAP lebih sering mendapat mikroangiopati atau neuropati dan terjadi gangguan penyembuhan luka dibanding PAP sendiri. Pasien PAP yang mendapat diabetes mempunyai resiko lebih tinggi terjadi ulkus iskemik dan gangren. Diabetes dipercayai merupakan kontribusi terjadi resiko peningkatan PAP. Pasien diabetes lebih sering mendapatkan faktor resiko tambahan PAP pada pengguna tembakau, peningkatan tekanan darah , dan peningkatan trigliserida, kolesterol dan kelainan lipid lainnya. Hal ini juga terjadi inflamasi vaskuler, disfungsi sel endotel, dan sel otot polos vaskuler yang abnormal dibanding dengan tanpa diabetes. Sebagai tambahan diabetes juga dapat terjadi peningkatan agregasi trombosit dan gangguan fungsi fibronolitik. - Hiperlipidemia 41 Pada Framingham Heart Study didapati hubungan peningkatan kolesterol total dengan dua kali peningkatan klaudikasio intermitten. NHANES melaporkan lebih dari 60 individu dengan PAP terdapat hiperkolesterolemia, sedangkan PARTNERS menemukan prevalensi hiperlipidemi pasien dengan PAP sebesar 77 . Hiperlipidemia meningkat 10 setiap peningkatan 10 mgdl kolesterol total. Peningkatan total kolesterol, LDL kolesterol, very low density lipoprotein VLDL kolesterol dan trigliserida merupakan faktor resiko independen terjadi PAP, dimana peningkatan high density lipoprotein HDL kolesterol dan apolipoprotein A-1 sebagai proteksi. 27 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008 Bentuk dislipidemia paling sering pada pasien PAP adalah kombinasi penurunan HDL kolesterol dengan peningkatan trigliserida yang sering didapati pada pasien sindroma metabolik dan diabetes. Pada Cardiovascular Health study keduanya didapati berhubungan dengan penurunan nilai ABI. ARIC study dan Edinburgh Artery Study pada pasien diabetes didapati hanya peningkatan trigliserida yang berhubungan dengan PAP. - Hipertensi Hampir semua penelitian epidemiologi menunjukkan hubungan yang kuat antara hipertensi dengan PAP, dimana 50-92 didapati PAP dengan hipertensi. Pada penelitian NHANES dan PARTNERS melaporkan hubungan PAP dengan hipertensi masing-masing 74 dan 92 . Cardiovascular Health Study melaporkan 52 pasien dengan nilai ABI kurang dari 0,90 didapati tekanan darah tinggi dan Framingham Study menunjukkan peningkatan 2,5-4 kali lipat resiko klaudikasio intermiten pada pria dan wanita dengan hipertensi. Pada Systolic Hypertension in Elderly SHEP melaporkan 25,5 partisipan dengan nilai ABI 0,90. The Seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, evaluation and Treatment of High Blood Pressure menyatakan bahwa PAP merupakan faktor ekuivalen terjadi penyakit jantung koroner. Pasien dengan hipertensi dan PAP peningkatannya lebih besar terjadi stroke dan miokard infark. SHEP study dewasa dengan usia lebih tua pada hipertensi sistolik mendapatkan nilai ABI ≤ 0,90 berhubungan dengan 2-3 peningkatan mortalitas kardiovaskuler. 28 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008

b. Faktor resiko Non Tradisional