PATOFISIOLOGI FAKTOR RESIKO SINDROMA METABOLIK

pada lengan menggunakan doppler yang telah divalidasi dibanding angiografi dengan spesifisitas 95 dan sensitivitas hampir 100 . Dalam praktek klinis, alat ini sangat mudah, murah dan akurat sehingga mudah dalam menggunakannya untuk menegakkan suatu PAP. 5 PAP dinilai abnormal bila nilai ABI ≤ 0,9. Prevalensi PAP menggunakan tes non invasif yang telah dilaporkan 2,5 usia 40-59 tahun, 8,3 usia 60-69 tahun dan 18,8 usia 70-79 tahun. 5,34-37

2.2.3. PATOFISIOLOGI

41 Aterosklerosis merupakan proses komplex yang melibatkan disfungsi endotel, gangguan lipid, aktivasi platelet, trombosis, stres oksidatif, aktvasi otot polos vaskuler dan faktor genetik. Aterosklerosis sering terjadi pada bifurkasio arteri dan cabangnya dimana terjadi gangguan terhadap mekanisme ateroproteksi endogen yang menghasilkan efek gangguan aliran pada sel endotel. Faktor resiko seperti peningkatan usia, diabetes melitus, merokok, peningkatan kolesterol total dan low density lipoproteinLDL dan hipertensi berperan penting dalam proses inisiasi dan aselerasi aterosklerosis. Tingkatan aterosklerosis dibagi atas adanya lesi , pembentukan lapisan lemak, ateroma fibroproliferatif. Adanya lesi berasal dari disfungsi endotel, dimana lapisan lemak terjadi adanya lesi inflamasi yang pertama kali mempengaruhi arteri intima dan terjadi pembentukan sel busa. Lapisan lemak terdiri dari sel otot polos, monosit, makrofag dan sel T dan B. Atero fibroproliferatif berasal dari lapisan lemak yang terdiri dari banyaknya sel otot polos yang berisi lemak. Pada lesi tahap lanjut dihasilkan dari akumulasi sel yang membuat lapisan lemak dan atero proliferatif. Lesi tahap lanjut kaya akan sel yang terdiri dari sel dinding vaskuler intrinsik endotel dan otot polos dan sel inflamasi monosit, makrofag dan T limposit. 24 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008 Kompensasi arteri diawali dengan terjadi pembentukan aterosklerosis yang dapat menyebabkan pembuluh darah meningkat ukurannya. Lesi tahap lanjut yang mengganggu lumen yang akhirnya aliran darah menjadi terbatas sehingga terjadi stenosis dan sindroma iskemik kronis. Kejadian arteri akut terjadi jika adanya sumbatan fibrous yang mengganggu; hasilnya terjadi pembukaan prothrombotic necrotic lipid core dan jaringan subendotel yang memudahkan terbentuk trombus dan terjadi oklusi aliran darah.

2.2.4. FAKTOR RESIKO

Faktor resiko terjadinya PAD yaitu :

a. Faktor resiko tradisional

41, Adanya aterosklerosis pada pembuluh arteri karotis, koroner dan pembuluh darah tepi. Pada penelitian Famingham Heart study, Cardiovascular Health Study, PAD Awareness, Risk and Treatment: New Resources for SurvivalPARTNERS program, NHANES dan Atherosclerosis Risk in CommunitiesARIC Study, menyatakan bahawa faktor resiko utama PAP termasuk peningkatan usia, merokok, diabetes melitus, dislipidemia dan hipertensi. Merokok dan diabetes melitus menempati urutan terbesar terjadi PAP. - Usia Prevalensi PAP meningkat seiring dengan pertambahan usia. Pada Framingham Heart study didapati usia ≥ 65 tahun meningkat resiko PAP. Hubungan yang kuat bertambahnya usia ≥ 70 tahun dan prevalensi PAP dilaporkan NHANES dimana 4,3 usia 40 tahun atau lebih dibandingkan dengan 14,5 usia 70 tahun atau lebih. Criqui dkk telah melaporkan prevalensi PAP dengan ABI abnormal 2- 3 individu usia ≤ 50 tahun dibanding 20 usia 75 tahun atau lebih, PARTNERS program mendapatkan prevalensi 29 pada individu usia diatas 70 tahun atau 50-69 tahun 25 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008