Pasien dengan penyakit arteri perifer meskipun tanpa riwayat penyakit jantung koroner atau stroke, mempunyai resiko kematian karena kardiovaskuler yang sama
dengan pasien yang mempunyai riwayat PJK. Tingkat keparahan penyakit arteri perifer berhubungan erat dengan resiko PJK, stroke dan kematian karena penyebab vaskular.
Nilai ABI Ankle Brachial Index yang rendah, mempunyai prediksi lebih besar terjadi resiko kardiovaskuler. Mortalitas terhadap nilai ABI yang rendah sebesar 25.
8
Beberapa penelitian terlihat bahwa nilai ABI yang rendah berhubungan dengan resiko kardiovaskular, yaitu
4,5
pada penelitian Jobien K dkk 2003 mendapatkan prevalensi pasien dengan riwayat sindroma metabolik sebesar 14, sedangkan Carlos
Lhoz dkk 2005 menghubungkan sindroma metabolik dan penyakit arteri perifer yang asimptomatik pada penderita usia 60 tahun tanpa riwayat kardiovaskular atau diabetes
sebesar 7,5 .
12
Hubungan sindroma metabolik dengan penyakit arteri perifer belum
pernah diteliti di Indonesia, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.
3.2. Perumusan masalah
̇ Apakah ada peningkatan kejadian penyakit arteri perifer pada sindroma
metabolik dibandingkan kontrol. ̇
Apakah ada hubungan komponen sindroma metabolik terhadap kejadian penyakit arteri perifer.
3.3. Hipotesa
̇
Ada peningkatan kejadian penyakit penyakit arteri perifer pada sindroma
metabolik dibandingkan kontrol. ̇
Ada hubungan komponen sindroma metabolik terhadap kejadian penyakit arteri perifer .
39
Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008
3.4. Tujuan penelitian
̇ Untuk mengetahui peningkatan angka kejadian penyakit arteri perifer pada
sindroma metabolik. ̇
Untuk mengetahui pengaruh komponen sindroma metabolik terhadap terjadi penyakit arteri perifer .
3.5. Manfaat penelitian
̇ Dengan mengetahui adanya prevalensi penyakit arteri perifer pada sindroma
metabolik maka dapat dilakukan pencegahan terjadi PAP dan resiko vaskular pada pasien dengan sindroma metabolik.
̇ Dengan mengetahui komponen utama yang berhubungan dengan penyakit
arteri perifer pada sindroma metabolik akan dapat diketahui prioritas penanganan untuk mencegah terjadinya PAP dan komplikasi vaskular
lainnya lebih dini.
3.6. KERANGKA KONSEPSIONAL
SINDROMA METABOLIK
Ankle brachial index ABI
Non SINDROMA METABOLIK
Penyakit arteri perifer
40
Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008
3.7. BAHAN DAN CARA 3.7.1. Desain Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang yang bersifat deskriptif analitik.
3.7.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Mei – Juli 2007 di poliklinik rawat jalan di berbagai rumah sakit dan laboratorium klinik di Medan
3.7.3. Populasi terjangkau
Pasien yang datang melakukan pemeriksaan kesehatan rawat jalan atau pemeriksaan kesehatan rutin di berbagai poliklinik rumah sakit dan
laboratorium klinik di Medan
3.7.4. Kriteria yang dimasukkan
1. Pria dan wanita umur 30 tahun
2. Sindroma metabolik ditegakkan menurut kriteria IDF 2005.
3. Bersedia ikut dalam penelitian
3.7.5. Kriteria yang dikeluarkan
1. Penderita dengan kelainan lain Misalnya tromboflebitis, asites, ulkus pada kaki
2. Nilai ABI 1,3
3.7.6. Besar sampel
Perkiraan besar sampel : Prevalensi sindroma metabolik dengan penyakit arteri perifer Belum
diketahui kepustakaannya ,ditetapkan P = 50 Besar sampel dengan memakai rumus :
2 2
1 2
2 2
1 1
2 1
2 P
P Q
P Q
P Z
PQ Z
n n
− +
+ =
=
β α
41
Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dimana: ̇
Z
α
= nilai normal berdasarkan α
= 0,05 dan Z α
= 1,96 ̇
Z = 0,842
̇ P
1
= 0,70 ̇
P
2
= 0,50 ̇
Q
1
= 1 – 0,70 = 0,30 ̇
Q
2
= 1 – 0,50 = 0,50 ̇
P
1
– P
2
= 0,20 ̇
P =
2
2 1
P P
+
= 0,6 ̇
Q = 1 – P = 0,4
2 2
2 1
5 ,
7 ,
5 ,
5 ,
3 ,
7 ,
842 ,
4 ,
06 2
96 ,
1 −
+ +
= =
x x
x x
n n
= 93
Jumlah sampel minimal masing-masing kelompok sebesar 93 orang
3.7.7. Cara penelitian
Terhadap semua pasien yang termasuk dalam penelitian diminta persetujuan tertulis informed consent. Penelitian ini dilakukan dengan
cara :
a. Dicatat umur, jenis kelamin,riwayat merokok, riwayat keluarga menderita diabetes,hipertensi, infark miokard.
b. Diukur Tinggi Badancm , Berat Badan kg c. diukur tekanan darah dengan alat sphymomanometer nova,dimana
42
Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008
pasien dibaringkan selama 5 menit kemudian dipasang manset pada
lengan kanan dan dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali dan diambil nilai reratanya.
d. Diukur Lingkar pinggang tanpa ada penghalang seperti tali pinggang, korset dalam keadaan akhir ekspirasi dengan posisi berdiri tegak tanpa
alas kaki dengan jarak kedua tungkai 25-30 cm. Pengukuran dilakukan melingkar secara horizontal dari titik tengah
antara puncak krista iliaca dan tepi bawah kosta terakhir pada garis axilaris medialis. Hasil pengukuran dinyatakan dengan sentimeter.
1,3
e. Pasien diambil sampel darah setelah pasien dipuasakan selama 10-12
jam sebelumnya, kemudian dilakukan pemeriksaan dengan metode enzimatik kalorimetrik :
- kadar gula darah puasa - profil lemak : total kolesterol. Trigliserida, LDL - kolesterol, HDL -
kolestesterol
g. Dilakukan tes ABI meggunakan alat “Vasera VS-1000” Fukuda dimana
pasien disuruh berbaring selama 5-10 menit,lalu dipasang manset pada masing- masing pada lengan kanan dan kiri dengan jarak 2 jari diatas lipatan siku.
Kemudian dipasangkan manset pada kedua pergelangan kaki kiri dan kanan. Setelah itu pasien disuruh tenang, jangan bicara dan bergerak selama ± 3 - 5
menit sampai diperoleh hasil data keluar. Bila didapati interpretasi ABI sebagai berikut :
o 0,91 - 1,30 : normal
o ≤
0,90 : abnormal
43
Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008
3.8. Analisa data