Ankle Brachial Index ABI

2.2.5.3. Diagnostik non invasif

43 Diagnostik untuk menegakkan penyakit arteri perifer haruslah akurat, murah, diterima secara luas, mudah dan non-invasif. Variasi teknik yang tersedia untuk mendeteksi penyakit arteri perifer yaitu menilai adanya stenosis, tingkat keparahan, evaluasi pasien terhadap progresivitas penyakit atau respon dari terapi. Beberapa teknik dapat digunakan pada rawat jalan, sebagai fasilitas yang cepat dan akurat untuk menilai gejala dan deteksi dini pada individu yang mempunyai resiko penyakit arteri perifer. Variasi untuk diagnosa dan evaluasi penyakit arteri perifer :

a. Ankle Brachial Index ABI

Test ini mudah dan murah dalam medeteksi penyakit arteri perifer dengan menghitung rasio TD sistolik pembuluh darah arteri pergelangan kaki dibanding pembuluh darah arteri lengan. Pengukuran ABI dilakukan sesudah pasien berbaring 5 – 10 menit. Test ini mencatat TD sistolik kedua arteri brachialis dan kedua arteri dorsalis pedis serta arteri tibialis posterior. ABI dihitung pada masing – masing tungkai dengan pembagian nilai tertinggi TD sistolik pergelangan kaki dibagi nilai tertinggi TD sistolik lengan, yang dicatat nilai dengan 2 angka desimal. Interpretasi nilai ABI menurut :

1. American Collage of Cardiology American Diabetes Association ACCADA :

40 • 1,3 : dugaan kalsifikasi arteri • 0,91 - 1,3 : normal • 0,9 - 0,8 : ringan • 0,79 – 0,5 : sedang • 0,5 : berat

2. Hiatt dkk :

8 34 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008 • 1,30 : dugaan kalsifikasi arteri • 0,91 - 1,30 : normal • 0,41 - 0,90 : ringan – sedang • 0,00 – 0,5 : berat ABI dapat mendeteksi lesi stenosis paling sedikit 50 pada tungkai. Pembuluh darah yang kaku bila didapati adanya kalsifikasi arteri. Hal ini sering dijumpai pada pasien diabetes, orang tua, GGK dengan HD reguler dan pasien yang mendapat terapi steroid kronis. 40,43 Pada studi kohort oleh Sikkin dkk, melaporkan dari 154 pasien yang dikuti 5-year cumulative survival rates dilakukan ABI didapati hasil: 63 0,50 ; 71 0,50 -0,69 ; 91 0,70 -0.89. 40,43 Bila ABI tidak dapat mendeteksi penyakit arteri perifer karena pembuluh darah yang kaku, maka digunakan test toe-brachial index . Test ini lebih baik untuk menilai perfusi ke tungkai bawah bila nilai ABI ≥ 1,30. Nilai toe-brachial index 0,70 dapat menegakkan adanya gangguan pembuluh darah arteri perifer. 39 Petunjuk praktis penanganan PAP menurut ACCAHA merekomendasikan test ABI dilakukan pada : 13,39 − individu yang diduga gangguan arteri perifer karena adanya gejala exertional leg atau luka yang tidak sembuh − usia ≥ 70 tahun − usia 50 – 70 tahun yang mempunyai riwayat merokok atau DM Sebagai tambahan, ADA menyarankan skrining ABI dilakukan pada penderita DM dengan usia 50 tahun yang mempunyai faktor resiko penyakit arteri perifer seperti merokok, hipertensi hiperlipidemia, lamanya menderita DM 10 tahun. 35 Lita Septina Chaniago : Penyakit Arteri Perifer Pada Sindroma Metabolik Penelitian Di BagianSMF Ilmu Penyakit Dalam..., 2007 USU e-Repository © 2008

b. Segmental Limb Pressure dan Pulse Volume Recording