1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Al Qur’an sebagai kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah merupakan kitab suci yang didalamnya berisi
petunjuk bagi mereka orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana yang terdapat dalam Qs. Al-Baqoroh : 2 yang berbunyi :
Kitab Al Quran Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.Al-Baqarah : 2.
1
Bahkan juga sebagai petunjuk bagi seluruh manusia, sebagaimana terdapat dalam Qs. Al-Baqoroh : 184, yang berbunyi :
yaitu dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka
wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah, yaitu
1
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya Semarang: CV. Asy Syifa’,1999,h. 8
: memberi makan seorang miskin barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya dan
berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Al-Baqarah : 184.
2
Agar Al-Qur’an bisa berfungsi menjadi petunjuk maka mengerti dan memahami isi yang terkandung didalamnya menjadi sangatlah penting bagi
setiap manusia terutama umat Islam. Memahami isi Al Qur’an bisa dilakukan dengan banyak cara, melalui terjemah Al-Qur’an, tafsir Al-Qur’an,
ceramahpengajian maupun melalui tulisan Al-Qur’an asli dalam bahasa arab dengan membacanya secara langsung. Walaupun untuk bisa mengerti dan
memahami Al-Qur’an bisa dilakukan dengan cara diluar membaca secara langsung dari tulisan Al-Qur’an dalam bahasa arab tetapi bisa membacanya
secara langsung tetap menjadi sangat penting. Penting karena dalam rangka bisa mengerti dan memahami Al-Qur’an dengan utuh sesuai dengan yang
dimaksudkan oleh Al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa arab maka diperlukan kemampuan membaca Al-Qur’an dan mengerti bahasa Al-Qur’an.
Dikarenakan banyak sekali kata-kata dan istilah dalam bahasa Arab yang tidak bisa diterjemahkan secara tepat dan tepat kedalam bahasa selain bahasa Arab
termasuk bahasa Indonesia. Di samping itu, kemampuan seseorang untuk bisa membaca Al-Qur’an
juga menjadi sangat penting karena oleh Rasulullah SAW dikemukakan bahwa ibadah seorang muslim yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar maka proses yang harus dilakukan oleh orang tersebut adalah belajar membaca Al-Qur’an. Sehingga belajar membaca Al-Qur’an menjadi
sebuah proses yang penting dan mutlak dilakukan oleh seseorang agar bisa membaca Al Qur’an. Dalam rangka untuk lebih meningkatkan minat belajar
membaca belajar Al-Qur’an serta meningkatkan minat memahami kandungan yang ada didalamnya maka Nabi Muhammad SAW, memberi berbagai motivasi
kepada umatnya agar ia mau belajar Al-Qur’an. Diantara motivasi yang diberikannya adalah dengan memposisikan dan menggolongkan umat Islam
yang mau belajar Al-Qur’an tersebut menjadi bagian dari umatnya yang
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an …, h.44
terbaik.
3
Dengan demikian, dapat diambil pengertian bahwa kualitas keislaman seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mamahami isi dan
kandungan Al-Qur’an, kemampuannya dalam membaca kitab suci Al-Qur’an serta termasuk mengajarkannya kepada orang lainya, yang semuanya itu hanya
bisa dimiliki oleh seseorang apabila ia telah melalui proses awalnya yaitu belajar membaca kitab suci Al-Qur’an. Dalam kenyataannya, terutama di
Indonesia, masih sangat banyak orang yang mengaku beragama Islam tetapi belum bisa membaca Al-Qur’an apalagi membacanya dengan benar sesuai
dengan ilmu tajwid. Oleh karena itu, menjadi tugas setiap muslim yang menginginkan dirinya menjadi bagian dari golongan umat terbaik dan
berkualitas untuk berusaha agar dirinya masing-masing mau belajar membaca Al-Qur’an.
Dalam lingkungan masyarakat muslim di Indonesia sudah sangat banyak muncul kesadaran akan pentingnya belajar membaca Al Quran
sehingga di berbagai tempat atau lingkungan masyarakat yang membentuk dan mendirikan tempat maupun kelompok belajar membaca Al Qur’an, yang
disebut dengan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Suatu hal yang perlu disadari oleh setiap orang atau siapapun yang bermaksud untuk belajar membaca Al
Qur’an agar dalam belajarnya bisa efektif dan hasilnya bisa baik maka tentu tidak bisa hal itu dilakukan dengan asal belajar membaca Al-Qur’an. Hal ini
sangat diperlukan adanya metode khusus agar bisa lebih mudah dalam mempelajarinya, lebih cepat prosesnya serta lebih baik hasilnya. Hal ini penting
dikarenakan ketika mempelajari tentang sesuatu maka konsep idealnya adalah harus menentukan terlebih dahulu metode yang tepat agar cepat menguasai,
cepat berhasil apalagi kalau akan menerapkannya pada anak-anak, untuk bisa mengajarkannya kepada anak-anak dengan lebih baik memerlukan pendekatan
tersendiri dengan tujuan agar anak-anak tidak merasa terbebani atau merasa berat untuk belajar membaca Al Qur’an. Terlebih lagi tulisan dalam kitab suci
Al-Qur’an menggunakan tulisan dalam bahasa Arab.
3
Abu Fajar Al Qalami dan Abdul Wahid Al Banjari, Terjemah Riyadhush Sholihin, Jakarta : Gitamedia Press, 2004,cet.1, h. 374.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Nurul Jihad Bekasi, dalam proses belajar Al-Qur’an, dapat dibuktikan bahwa anak-anak dalam jangka waktu
yang relatif singkat sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, bahkan bisa menghafal beberapa surah yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Hal
ini bisa dilakukan tentu dikarenakan adanya pemilihan dan penerapan metode yang baik, sesuai dan tepat. Hal itulah yang melatarbelakangi penulis untuk
mengetahui lebih banyak mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan proses belajar Baca Tulis Al Qur’an di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Islam Nurul Jihad Bekasi. Sehubungan dengan alasan diatas, maka penulis
merasa perlu mengangkat judul skripsi ini : ”Strategi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Pada Kegiatan Ekstrakulikuler Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Dan Menulis Al-Qur’an Siswa.” Studi kasus di
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul Jihad Bekasi.
B. Identitifikasi Masalah