dan belajar mengendalikan pensil adalah hal yang lebih penting daripada membentuk huruf dan kata secara benar biarkan ketertarikan dan
keterampilan anak yang menentukan setiap langkah. Berikan sebuah pensil dan sobekan kertas kepada anak, ini adlah usah pertama. Garis-
garis melengkung saling berhubungandan memiliki bentuk yang mirip huruf. Berikanlah pujian karena ia telah berhasil menulis huruf yang mirip
dengan yang ada dibuku. Satu hal yang perlu diketahui menulis adalah motori kasar setiap anak akan berbeda hasil tulisannya, jangan takut atau
resah pada anak-anak yang memiliki tulisan yang tidak rapi atau masih besar-besar, kita coba terangkan dan berikan pengertian dan ajarkan
secara pelan-pelan. Untuk dapat menulis seorang anak harus dapat menggunakan alat tulis dengan terampil. Latihan yang terbaik adalah
menggunakan pensil
dengan terampil,
menelusuri, meniru,
menggabungkan titik-titik adalah latihan menulis yang sangat baik.
7. Pengertian Al-Qur’an
Menurut Al Farra, kata Al Qur’an berakar pada kata Al Qarain, jamak dari Qarinah yang berarti kavan. Menurut Imam Asy’ari kata Al
Qur’an berasal dari kata Qarana yang berarti menggabungkan dan menurut Imam Lehyani Al Qur’an berasal dari kata Qaraa yang berarti
membaca. Islam mengatakan, bahwa Al Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
35
Pengertian lain dari Alqur’asn, bahwa Al Qur’an sering disebut sebagai Hudan Lin Nas, kitab suci yang berisi petunjuk-petunjuk bagi manusia
untuk dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat, meskipun secara garis besar saja, yang rinciannya dapat ditemukan pada sunnah Rosul bagi ilmu
keduniaan, kita tinggal mengikuti petunjuk yang amat penting serta berharga itu serta menggali maknanya yang lebih dalam, baik ilmu
keduniaannya maupun keakhiratannya.
35
Achmad Bajuri, Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Jasa, 1996,h.176
Pengertian tentang Al Qur’an, ada juga yang mengartikan Al Qur’an sebagai sumber hukum Islam yang pertama syariah, yang
meletakkan elemen-elemen yang fundamental dari sebuah piagam hak- hak asasi manusia yang mana memiliki kekuatan mengikat, baik
tanggungjawab moral maupun hukum.
36
Al-Qur’an adalah firman Allah yang di-nuzul-kan kepada Nabi Muhammad yang dinukil secara
mutawatir, dan dipandang beribadah membacanya. Al-Qur’an memuat hukum-hukum yang mencakup hukum keyakinan ahkâm i’tiqâdiyyah,
hukum akhlak ahkâm khulqiyyah, dan hukum amaliah ahkâm ‘amaliyyah.
37
Hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an dibedakan menjadi dua: Hukum ibadah dan hukum muamalah. Hukum ibadah
mencakup shalat, zakat, puasa, haji, dan nazar. Adapun hukum muamalah, menurut Abd Al-Wahab Khalaf, mencakup hal-hal berikut:
a. Hukum keluarga al-ahwal al-syaikhsiyyah, yaitu hukum yang mengatur hubungan individu dengan individu lain dalam keluarga dan
kekerabatan. Jumlahnya sekitar 70 ayat. b. Hukum kebendaan ahkâm al-madaniyyah, yaitu hukum yang
mengatur tukar-menukar harta, seperti ijarah, rahn, kafalah, dan syirkah. Jumlahnya sekitar 70 ayat.
c. Hukum jinayah ahkâm jinaiyyah, yaitu hukum yang mengatur pelanggaran dan sanksi yang dilakukan oleh mukalaf. Tujuannya
menjaga hidup manusia dan hartanya. Jumlahnya sekitar 30 ayat. d. Lembaga peradilan ahkâm al-murafa’at, yaitu hukum yang
mengatur syarat-syarat hakim, sanksi dan sumpah. Jumlahnya sekitar 10 ayat.
e. Hukum perundang-undangan al-ahkâm al-dusturiyyah, yaitu hukum yang berhubungan dengan interaksi antara pemimpin dan rakyat.
Jumlahnya sekitar 10 ayat.
36
Ziauddin Ahmad, Al Qur’an Kemiskinan dan Pemerataan Pendapatan Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa,1998,h. 1
37
‘Abd Al-Wahhâb Khalâf, Mashâdir Al-Tasyri Al-Islâmiy fimâ lâ Nashasha fih Kuwait : Dâr Al-Qalam, t.t.,h. 32.
f. Hukum negara al-ahkâm al-dawliyyah, yaitu hukum yang mengatur hubungan kenegaraan; hubungan antarnegara. Jumlahnya sekitar 25
ayat. g. Hukum ekonomi al-ahkâm al-iqtishâdiyyah wa al-mâliyyah, yaitu
hukum yang mengenai hubungan antara kaya dan miskin dan antara individu dan kelompok. Jumlahnya sekitar 10 ayat.
38
Sebagai kitab suci, Al-Qur’an sangat akomodatif terhadap hukum- hukum yang hidup dan berkembang di masyarakat Arab pra-Islam.
Hukum-hukum yang diakomodasi Al-Qur’an di antaranya poligami seorang suami memiliki banyak istri yang terdapat dalam surat An-
Nisa’ ayat 3, pokok-pokok hukum waris yang terdapat dalam surat An- Nisa’ ayat 7-14, dan memasukkan wanita pada anggota keluarga yang
mendapat waris, dibatalkannya saling mewarisi yang disebabkan oleh adopsi Al-Ahzâb : 4-5, sanksi potong tangan bagi pencuri Al-Mâidah :
38, yang sebagian ulama mengartikannya dipenjara karena sama-sama mencegah pelakunya dari mencuri lagi seperti halnya jika ia dipotong
tangannya.
8. Pengertian metode baca dan tulis Al-Qur’an