29
Nashori 1997 menjelaskan bahwa orang religius akan mencoba selalu patuh terhadap ajaran-ajaran agamnya, selalu berusaha
mempelajari pengetahuan agama, menjalankan ritual agama, menyakini doktrin-doktrin agamanya, dan selanjutnya merasakan
pengalaman-pengalaman beragama. Dapat dikatakan bahwa seseorang dikatakan religius jika orang mampu melaksanakan dimensi-dimensi
religiusitas tersebut dalam perilaku dan kehidupannya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dimensi
religiusitas menurut Glock dan Stark sebagai dasar teori dalam menyusun skala religiusitas yaitu Dimensi keyakinan, Dimensi
peibadatan, Dimensi feeling, Dimensi pengetahuan agama, Dimensi effect.
3. Kriteria Orang Matang Beragama
Ciri dan sifat agama pada orang yang sehat jiwa menurut W. Starbuck yang dikemukakan oleh W.Houston Clark dalam bukunya
religion psychology adalah : a. Optimis dan gembira
Orang yang sehat jiwa menghayati segala bentuk ajaran agama
dengan perasaan
optimis. Pahala
menurut pandangannya adalah sebagai jerih payahnya yang diberikan
Tuhan. Sebaliknya, segala bentuk musibah dan penderitaan dianggap sebagai peringatan Tuhan terhadap dosa manusia.
Mereka yakin bahwa Tuhan bersifat Pengasih dan Penyayang dan bukan pemberi azab.
30
b. Ekstrovet dan tak mendalam Sikap optimis dan terbuka yang dimiliki orang yang sehat
jiwa ini menyebabkan mereka mudah melupakan kesan-kesan buruk dan luka hati yang tergores sebagai ekses religiusitas
tindakannya. Mereka selalu berpandangan keluar dan membawa suasana hatinya lepas dari kungkungan ajaran
agama yang terlalu rumit. Mereka senang kepada kemudahan dalam melaksanakan ajaran agama. Dosa mereka anggap
sebagai akibat perbuatan mereka yang keliru. c. Menyayangi ajaran ketauhidan yang liberal
Sebagao pengaruh kepribadian yang ekstrovet, maka mereka cenderung :
1 Menyayangi teologi yang luwes dan tidak kaku 2 Menunjukkan tingkah laku keagamaan yang bebas
3 Menekankan ajaran cinta kasih daripada kemakmuran dan dosa
4 Mempelopori pembelaan terhadap kepentingan agama secara sosial
5 Tidak menyenangi implikasi penebusan dosa dan kehidupan kebiaraan
6 Bersifat liberal dalam menafsirkan pengertian ajaran agama
7 Selalu berpandangan positif
31
8 Berkembang secara graduasi, meyakini ajaran agama melalui proses yang wajar tidak memalui pendadakan.
Walaupun keberagamaan orang dewasa ditandai dengan keteguhan dalam pendirian, ketetapan dalam kepercayaan, baik
dalam bentuk positif, maupun negatif, namun dalam kenyataan yang ditemui masih banyak orang dewasa yang berubah keyakinan
dan kepercayaan. Perubahan itu bisa saja ke arah acuh terhadap agama, atau ke arah ketaatan terhadap agama. Salah satu bentuk
perubahan dalam keyakinan dan kepercayaan suatu agama yang terpenting adalah konversi agama.
4. Kehidupan Religiusitas Pada Remaja