Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan. Peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan saling berinteraksi membentuk pola perilaku yang khas.
Perilaku konsumsi makan seperti halnya perilaku lainnya pada diri
seseorang, satu keluarga atau masyarakat dipengaruhi oleh wawasan dan
cara pandang dan faktor lain yang berhubungan dengan tindakan yang tepat. Oleh karena itu apabila ditelusuri lebih lanjut, sistem nilai tindakan itu
dipengaruhi oleh pengalaman pada masa lalu, berkaitan dengan informasi tentang makanan dan gizi yang diterimanya dari berbagai sumber
Notoatmodjo 2007
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengetahuan gizi siswa kelas XII Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri
6 Yogyakarta 58 pada kategori baik, kategori cukup 32 dan kategori kurang 10.
2. Sikap terhadap gizi siswa kelas XII Program Keahlian Jasa Boga SMK
Negeri Yogyakarta 48 pada kategori cukup, kurang 18 dan baik 34. 3.
Pola konsumsi siswa kelas XII Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri Yogyakarta 38 pada kategori cukup, kurang 32 dan baik 30.
4. Ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan gizi terhadap pola
konsumsi siswa kelas XII Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 6 Yogyakarta dengan signifikansi r 0,545
α 0,05. 5.
Ada hubungan positif yang signifikan antara sikap terhadap gizi terhadap pola konsumsi siswa kelas XII Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 6
Yogyakarta. dengan signifikansi r 0,521 α 0,05.
6. Ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan gizi dan sikap
terhadap gizi terhadap pola konsumsi siswa kelas XII Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 6 Yogyakarta. dengan signifikansi r 0,630 α 0,05.
90
B. Saran
1. Tingkat pengetahuan gizi setiap siswa perlu ditingkatkan demi mencapai
sikap dan perilaku yang positif terhadap pola konsumsi makanan. 2.
Siswa diharapkan memperhatikan pola konsumsi makan yang sesuai dengan gizi seimbang guna tercapainya status gizi yang baik, sehingga dapat
menunjang kegiatan pembelajaran sehari-hari terutama untuk proses tumbuh kembang.
3. Keberagaman konsumsi makan harus senantiasa diterapkan agar kebutuhan
gizi setiap orang dapat terkecukupi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan variasi konsumsi setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Arisman, 2004. Penilaian Status Gizi Perorangan dalam Gizi dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: EGC. Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Baliwati, 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Materi Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: WHO,
Departeman Kesehatan RI. . 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional RISKESDAS
2007. . 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI.
. 2007. Perilaku hidup bersih dan Sehat. Jakarta: Depkes RI. Hadi, Hamam, Rapat Terbuka Majelis Guru Besar UGM : Beban Ganda Masalah
Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional, Yogyakarta, 5 Februari 2005
Hastono, Sutarito Priyo. 2007. Analisis Data Kesehatan. FKM UI Husaini. 2006. Hidup Sehat Gizi Seimbang. Dalam Siklus Kehidupan Manusia.
Jakarta: PT Primamedia Pustaka. Khomsan, Ali. 2000. Teknik pengukuran pengetahuan gizi Bogor. Jurusan Gizi
Masyarakat SumberDaya Keluarga, Fakultas Pertanian Bogor. . 2009. Aspek Sosio-Budaya Gizi dan Sistem Pangan Suku Baduy.
Bogor: Departemen Gizi masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Mustofa, A. 2010. Solusi Ampuh Mengatasi Obesitas. Yogyakarta: Hanggar Kreator.