Metode Penilaian Pola Konsumsi yang Digunakan Frekuensi Makan

lauk-pauk tersebut mempunyai protein hewani dan nabati mempunyai fungsi, antara lain membangun sel-sel yang rusak dan membentuk zat pengatur seperti enzim Sediaoetama, 2004. a Lauk pauk hewani Lauk pauk hewani mencakup semua semua bahan makanan yang berasal dari hewan terutama dari hewan piaraan, ternak, unggas, ikan, susu, dan telur. Hewan ternak yang dimakan adalah sapi, kerbau, dan kambing. Daging unggas yang biasa dipelihara dan dijual daging serta telur di Indonesia adalah ayam. Telur unggas yang dikonsumsi adalah telur ayam, bebek, dan telur puyuh. Fungsi telur sebagai sumber protein tinggi dari jenis bahan makanan lain. Daging ikan mempunyai komposisi zat gizi dari berbagai jenis daging ikan lainnya sama. Kualitas protein ikan tergolong sempurna protein lengkap mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tubuh. Ikan biasanya dikonsumsi sebagai ikan segar, ikan kering yang diasinkan dan ikan yang dikalengkan hasil teknologi pangan modern Sediaoetama, 2004. b Lauk pauk nabati Lauk nabati merupakan bahan makanan yang bersumber dari protein nabati. Bahan makanan ini terdiri atas golongan kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tempe dan tahu. Sumber protein nabati juga lebih murah harganya dibandingkan dengan sumber protein hewani Sediaoetama, 2004. 3 Sayur Sayur adalah jenis masakan yang menggunakan sayuran contohnya kangkung, bayam, sawi, daun singkong, daun pepaya, taoge, kubis, wortel, jantung pisang, kecipir, bunga kol, nangka muda, labu siam, gambas, rebung dan sebagainya Sediaoetama, 2004. Pilihlah sayuran yang masih segar, muda, masih utuh artinya tidak dimakan ulat. 4 Buah Buah-buahan berfungsi sebagai sumber vitamin dan mineral tetapi pada buah-buahan tertentu yang menghasilkan banyak energi Sediaoetama, 2004. 5 Minuman Minuman merupakan cairan yang dikonsumsi tidak terbatas waktunya, atau yang mengiringi makanan selingan berupa minuman yang dikonsumsi.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Asmini Asti 2008 mengenai pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi remaja pada siswa Madrasah Tsanawiyah di dapatkan bahwa yang mempunyai pengetahuan gizi baik 54,21 dan status gizibaik 57,31. Penelitian lain yang dilakukan Nurbaety