Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan mewakili seluruh populasi yang diteliti. Menurut Arikunto 2010, sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, menggunakan sampel acak sederhana simple random sampling. Dikatakan simple sederhana: karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, hal ini mengacu pendapat Sugiyono 2008. Untuk penentuan sampel dalam peneitian ini digunakan teknik Slovin, dengan rumus: Sugiyono, 2008 Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Presentase kelonggaran kelebihan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan e = 0,1 Berdasarkan rumus di atas, maka penentuan sampel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : n = N 1 + Ne 2 n = N 1 + Ne 2 n = 95 1 + 950,1 2 n = 95 1 + 95 0,01 n = 95 1,95 n = 48, 71 n = 49 Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh jumlah sampel n sebanyak 49 responden dan dibulatkan 50 responden.

E. Metode Pengumpulan Data

Sugiyono 2008 menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data secara sistematis. Menurut Arikunto 2005 metode atau teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, angket, observasi dan studi dokumenter. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes pengetahuan gizi, angket sikap terhadap gizi dan formulir food frequency.

a. Tes

Istilah tes berasal dari bahasa Prancis Kuno yaitu “testum” yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam bahasa Indonesia tes diterjemahkan sebagai ujian atau percobaan. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia KBBI Daring, tes berarti ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang. Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkain pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Riduwan, 2012. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang ditentukan Arikunto, 2010. Dengan tes pengetahuan gizi responden tiap responden diberi pertanyaan atau persoalan yang sama. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan pada diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Tes ini disusun sedemikian rupa, tegas, definitif, terbatas, dan konkret, sehingga responden dengan mudah mengisi atau menjawab. Tes berbentuk pilihan dimana jawabannya telah disediakan dan responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam tes pengetahuan gizi, penulis menggunakan skala Guttman dengan menetapkan dua 2 kategori penyekoran sebagai berikut: