Dimensi atau Komponen Self-Efficacy

46 tinggi yang dididik sebagai kaum intelektual. Oleh karena itu, perannya sebagai mahasiswa dituntut untuk memenuhi kewajibannya sebagai peserta didik di tingkat perguruan tinggi dan bisa mencapai tugas-tugas perkembangannya.

2. Karakteristik Mahasiswa

Pada umumnya usia mahasiswa berada pada rentang usia 18 – 30 tahun Sarwono dalam Tonni Limbong, 2013: 3. Periode masa tersebut merupakan periode masa transisi dari masa remaja akhir menuju ke masa dewasa awal. Menurut Monks 2001: 262, sebagian mahasiswa berada pada rentang usia remaja akhir 18-21 tahun dan sebagaian berada pada rentang usia dewasa awal 22-28 tahun. Perannya sebagai mahasiswa tingkat akhir maka periode tersebut berada pada rentang usia 22-28 tahun atau berada pada masa dewasa awal . Vaillant Bheta Feriyani dan Ahyani Radhiani Fitri, 2015: 120 masa dewasa awal merupakan masa adaptasi dengan kehidupan baru. Pada usia 20-30an, individu mulai membangun apa yang ada pada dalam dirinya untuk mencapai kemandirian, menikah, punya anak, dan menjalin persahabatan. Oleh karena itu, individu dituntut untuk harus mampu melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha untuk lebih mandiri, sehingga individu dianggap mampu untuk bertanggungjawab dan memikirkan hal-hal penting dalam hidupnya. Menurut Hurlock dalam Bheta Feriyani dan Ahyani Radhiani Fitri, 2015: 120 individu dewasa telah menyelesaikan tahapan perkembangannya 47 sehingga siap untuk menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Masa dewasa awal memiliki karakteristik tersendiri. Dariyo dalam Aulia Nupratiwi, 2010 : 32 menyebutkan bahwa secara fisik orang dewasa awal menampilkan performa yang sempurna yang ditunjukkan dari pertumbuhan dan perkembangan aspek fisiologis, sehingga orang-orang dewasa awal lebih inisiatif, kreatif, energik, cepat dan proaktif dalam melakukan kegiatan karena memiliki taraf kesehatan yang prima. Masa ini merupakan masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, komitmen, ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru Dariyo dalam Bheta Feriyani dan Ahyani Radhiani Fitri, 2015: 120. Secara kognitif, menurut Piaget dalam Agoes Dariyo, 2008: 4 kapasitas kognitif orang-orang dewasa muda tergolong masa operasional formal, bahkan mencapai masa post operasional formal. Pada masa ini individu mampu untuk memahami, menganalisis, dan mencari ide atau gagasan, teori dan pendapat serta dapat mengembangkan pemikiran baru. Perkembangan emosi pada masa ini adalah saat dimana individu dewasa biasanya memiliki tugas perkembangan berupa pemantapan diri terhadap pola hidup baru atau berkeluarga. Individu dewasa seringkali dihadapkan pada masa pencarian kemantapan dan reproduktif. Menurut Havinghurst dalam Aulia Nurpratiwi, 2010: 33 menjelaskan beberapa 48 tugas perkembangan masa dewasa awal diantaranya mencari dan menemukan calon pasangan hidup, membina kehidupan rumah tangga, meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga dan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.

E. Penelitian Terdahulu

Prokrastinasi merupakan masalah yang hampir dilakukan oleh setiap individu, baik dari kategori demografi, pekerjaan, usia, dan jenis kelamin, bahkan termasuk orang yang memiliki intelegensi sekalipun. Perilaku prokrastinasi sendiri banyak dipengaruhi oleh faktor internal individu seperti self control dan self efficacy. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu atau sebelumnya juga menunjukkan bahwa self control dan self efficacy menjadi penentu munculnya perilaku prokrastinasi akademik. Pada hasil penelitian Fajar Indah Lestari tahun 2010 pada mahasiswa psikologi UAD menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi ada 2, yaitu faktor internal dan faktor eksetrnal. Faktor internal berkaitan dengan takut gagal, rendahnya motivasi berprestasi, kurangnya kontrol diri, dan merasa sulit mengerjakan skripsi. Faktor eksternal berkaitan dengan berkaitan dengan literatur yang langka. Sedangkan hasil penelitian Indon Muhammad Zakki menunjukkan bahwa kontrol diri mahasiswa ada hubungan negatif dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa psikologi UGM dengan r sebesar 0,441 p0,01, dengan memberikan sumbangan 19,5 terhadap prokrastinasi mahasiswa.