45 Berdasarkan pendapat tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi
self efficacy antara lain karena budaya, gender, sifat dari tugas yang dihadapi, competent contingens insentive, status atau peran individu dalam
lingkungan, serta informasi tentang kemampuan dirinya.
D. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa 1. Pengertian Mahasiswa
Di dalam perauturan RI No. 30 tahun 1990 dalam Tonni Limbong, 2013: 3, mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di
perguruan tinggi. Definisi yang sama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Pradnya Patriana, 2007: 2, mahasiswa adalah individu
yang belajar di perguruan tinggi. Sementara Daldiyono 2009: 139, berpendapat bahwa mahasiswa adalah seseorang yang sudah lulus dari
sekolah menengah atas SMA dan sedang menempuh pendidikan tinggi. Lebih lanjut menurut Knopfemacher dalam Tonni Limbong, 2013:
3, mahasiswa adalah insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang semakin menyatu dengan
masyarakat, yang didik dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual. pengertian mahasiswa. Sedangkan menurut Sarwono dalam Tonni
Limbong, 2013: 3, mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran diperguruan tinggi dengan batas usia
sekitar 18-30 tahun. Berdasarkan berbagai pengertian dan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa adalah individu yang belajar di perguruan
46 tinggi yang dididik sebagai kaum intelektual. Oleh karena itu, perannya
sebagai mahasiswa dituntut untuk memenuhi kewajibannya sebagai peserta didik di tingkat perguruan tinggi dan bisa mencapai tugas-tugas
perkembangannya.
2. Karakteristik Mahasiswa
Pada umumnya usia mahasiswa berada pada rentang usia 18 – 30 tahun Sarwono dalam Tonni Limbong, 2013: 3. Periode masa tersebut
merupakan periode masa transisi dari masa remaja akhir menuju ke masa dewasa awal. Menurut Monks 2001: 262, sebagian mahasiswa berada
pada rentang usia remaja akhir 18-21 tahun dan sebagaian berada pada rentang usia dewasa awal 22-28 tahun. Perannya sebagai mahasiswa
tingkat akhir maka periode tersebut berada pada rentang usia 22-28 tahun atau berada pada masa dewasa awal .
Vaillant Bheta Feriyani dan Ahyani Radhiani Fitri, 2015: 120 masa dewasa awal merupakan masa adaptasi dengan kehidupan baru. Pada
usia 20-30an, individu mulai membangun apa yang ada pada dalam dirinya untuk mencapai kemandirian, menikah, punya anak, dan menjalin
persahabatan. Oleh karena itu, individu dituntut untuk harus mampu melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha
untuk lebih mandiri, sehingga individu dianggap mampu untuk bertanggungjawab dan memikirkan hal-hal penting dalam hidupnya.
Menurut Hurlock dalam Bheta Feriyani dan Ahyani Radhiani Fitri, 2015: 120 individu dewasa telah menyelesaikan tahapan perkembangannya