Kontrak kerja yang dibuat antara prinsipal dan agen menimbulkan beberapa permasalahan antara lain terjadinya ketidakseimbangan informasi
asimetri informasi. Asimetri informasi merupakan perbedaan informasi yang dimiliki oleh manajer dan pemilik saham dimana informasi tersebut seringkali
lebih menguntungkan pihak manajer karena mengetahui kegiatan perusahaan sehari-hari secara mendetil Hamin, 2005.
Laporan keuangan memungkinkan terjadinya asimetri informasi. Manajer akan berusaha agar laporan keuangan memperlihatkan kinerja yang baik, dengan
meningkatkan laba dengan mengubah perlakuan akuntansi. Para pemakai laporan keuangan memiliki kepentingan lain yang berbeda dengan manajemen,
dimana pemegang saham mengharapkan deviden besar, tetapi kreditur lebih senang jika tidak ada pembagian deviden. Adanya konflik kepentingan ini, perlu
dilakukan independent audit oleh Akuntan Publik. Auditor akan mengaudit laporan keuangan untuk menentukan kewajaran laporan keuangan Rahayu dan
Suhayati, 2009:6.
2.1.2 Auditing
Auditing adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti atau pengevaluasian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan
tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen Arens, et
al. , 2008:14. Hasil kegiatan audit yang dilakukan auditor atas laporan keuangan
suatu perusahaan akan menyatakan suatu opini yang sesuai dengan keadaaan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang sebenarnya. Opini ini akan dipublikasikan kepada masyarakat sehingga para investor dapat membuat keputusan investasi.
2.1.3 Opini Audit
Dalam SA Seksi 508 Paragraf 10 terdapat 5 tipe opini auditor, yaitu IAPI, 2011:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion
Pendapat ini diberikan bila laporan keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang
ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku unqualified opinion with explanatory language.
Pendapat ini diberikan bila pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain, laporan keuangan menyimpang dari
prinsip akuntansi yang berlaku umum, auditor menyangsikan kelangsungan usaha perusahaan, terdapat suatu perubahan material
dalam penggunaan prinsip akuntansi, data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam
namun tidak disajikan atau tidak di-review, auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit tambahan diharuskan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia yang berkaitan dengan informasi tersebut.
3. Pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion
Pendapat ini diberikan bila tidak ada bukti yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit, auditor yakin bahwa laporan
keuangan berisi penyimpangan dari standar akuntansi keuangan di Indonesia.
4. Pendapat tidak wajar adverse opinion
Pendapat ini diberikan bila menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion
Auditor tidak dapat menyatakan suatu pendapat bila tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
2.1.4 Opini Audit Going Concern