Menilai Kelayakan Model Regresi Koefisien Determinasi Matriks Klasifikasi

Ha: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Agar model fit dengan data maka H0 diterima dan Ha ditolak. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likehood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Dengan alpha α 5, cara menilai model fit ini adalah sebagai berikut Ghozali, 2012:341: a. Jika nilai -2LogL 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa model fit dengan data. b. Jika nilai -2LogL 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa model tidak fit dengan data. Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal dengan nilai -2LogL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Ghozali, 2012:341.

2. Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dapat diuji dengan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test . Model ini bertujuan untuk menguji hipotesis bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada perbedaan antaramodel dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah: H0: Tidak ada perbedaan model dengan data Ha: Ada perbedaan model dengan data Universitas Sumatera Utara Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness Fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya Ghozali, 2012:341.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variabilitas variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkarke R Square. Nilai Koefisien determinasi dapat diinterprestasikan seperti nilai R Square pada multiple regression. Bila nilai Nagelkarke R Square kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan jika Nagelkarke R Square mendekati 1 berarti variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali, 2012:341.

4. Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going Universitas Sumatera Utara concern pada auditee. Dalam output regresi logistik, angka ini dapat dilihat pada Classification Table Ghozali, 2012:342.

3.5.4 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 156 65

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 88

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN UKURAN KAP TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 27 22

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Audit Lag, dan Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10