Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany 2004, Santosa dan Wedari 2007, Haron et al. 2009, Putra
2009, dan Wibisono 2013. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wertheim dan Robinson 2011 dan Ardiani et
al . 2012 yang menyatakan bahwa kondisi keuangan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.
4.5.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern
Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma natural total aset perusahaan memiliki koefisien negatif sebesar -0,377 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,022 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan berpengaruh secara
signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Nilai
β2 sebesar -0,377 menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, dimana setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar satu satuan akan
menurunkan kemungkinan pemberian opini audit going concern sebesar 0,377 yang berarti semakin tinggi total aset perusahaan maka akan semakin rendah
kemungkinan auditor memberikan opini audit going concern. Hal itu dikarenakan semakin tinggi jumlah aset yang dimiliki perusahaan maka
semakin besar kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang ataupun mengatasi kondisi ekonomi yang buruk dan juga semakin mudah untuk
mendapatkan pinjaman sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar. Sehingga ketika perusahaan yang besar mengalami kondisi
Universitas Sumatera Utara
yang mempengaruhi kelangsungan usahanya maka auditor akan menunda memberikan opini audit going concern dengan harapan perusahaan dapat
memperbaiki kinerjanya pada tahun selanjutnya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Santosa
dan Wedari 2007. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany 2004, Widyantari 2011, Wibisono 2013, dan
Muthahiroh dan Cahyonowati 2013 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going
concern .
4.5.3 Pengaruh Audit Lag Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern
Variabel audit lag yang diukur dengan tanggal pelaporan audit dikurangi dengan tanggal tanggal akhir tahun perusahaan memiliki koefisien positif
sebesar 0,003 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,798 yang nilainya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan audit lag berpengaruh positif dan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern
. Nilai
β3 sebesar 0,003 menunjukkan hubungan yang searah, dimana setiap kenaikan 1 hari untuk melakukan audit akan menaikkan kemungkinan
pemberian opini audit going concern sebesar 0,003 yang berarti semakin tinggi rentang waktu yang dibutuhkan auditor dalam melakukan audit, maka semakin
besar kemungkinan perusahaan mendapat opini going concern. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit lag tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hal ini berarti bahwa
Universitas Sumatera Utara
waktu audit yang panjang belum tentu mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan opini going concern karena kemungkinan audit yang
panjang dikarenakan auditor sulit untuk mendapatkan bukti audit sehingga opini yang dikeluarkan adalah pendapat wajar dengan pengecualian qualified
opinion . Auditor tidak memerlukan jangka waktu yang panjang untuk
mengaudit perusahaan yang mengalami masalah mengenai kelangsungan usahanya ketika laporan keuangan menunjukkan kondisi yang signifikan
terhadap kelangsungan usaha perusahaan, misalnya ketika perusahaan mendapatkan status default dari kreditur. Selain itu, ketika auditor tidak
independen dalam melakukan auditnya, maka ketika audit yang panjang yang seharusnya menunjukkan perusahaan tersebut dalam masalah tetapi auditor
tidak mengeluarkan opini going concern. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Widyantari 2011. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra 2010 yang menyatakan bahwa audit lag berpengaruh
signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.
4.5.4 Pengaruh Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern