Pengaruh Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern

waktu audit yang panjang belum tentu mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan opini going concern karena kemungkinan audit yang panjang dikarenakan auditor sulit untuk mendapatkan bukti audit sehingga opini yang dikeluarkan adalah pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion . Auditor tidak memerlukan jangka waktu yang panjang untuk mengaudit perusahaan yang mengalami masalah mengenai kelangsungan usahanya ketika laporan keuangan menunjukkan kondisi yang signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan, misalnya ketika perusahaan mendapatkan status default dari kreditur. Selain itu, ketika auditor tidak independen dalam melakukan auditnya, maka ketika audit yang panjang yang seharusnya menunjukkan perusahaan tersebut dalam masalah tetapi auditor tidak mengeluarkan opini going concern. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Widyantari 2011. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra 2010 yang menyatakan bahwa audit lag berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.

4.5.4 Pengaruh Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern

Variabel debt default yang diukur dengan variabel dummy atas kondisi default perusahaan memiliki koefisien positif sebesar 4,054 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan debt default berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara Nilai β4 sebesar 4,054 menunjukkan hubungan yang searah, dimana ketika perusahaan dalam keadaan default maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan mendapatkan opini audit going concern. Ketika perusahaan memiliki hutang yang belum dibayar pada waktu jatuh tempo maka kreditur akan memberikan status default. Status ini akan meningkatkan kemungkinan auditor untuk memberikan opini audit going concern. Hal ini dikarenakan perusahaan yang mendapat status default akan lebih mengarahkan kasnya untuk memenuhi hutang tersebut sehingga kegiatan operasional perusahaan terganggu dan pada akhirnya perusahaan sulit mempertahankan kelangsungan usahanya. Hasil ini juga sesuai dengan SA Seksi 341 yang menyatakan bahwa debt default berlawanan dengan kelangsungan usaha suatu perusahaan IAPI, 2011. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ramadhany 2004, Santosa dan Wedari 2007, Praptitorini dan Januarti 2007, Ardiani et al. 2012. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Irfana dan Muid 2012 yang menyatakan bahwa debt default tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi keuangan berpengaruh negatif dan berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. 2. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. 3. Audit lag berpengaruh positif tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. 4. Debt default berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel yaitu kondisi keuangan, ukuran perusahaan, audit lag, dan debt default. 2. Periode penelitian hanya 3 tiga tahun yaitu 2010-2012 sehingga belum bisa melihat kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern oleh auditor dalam jangka panjang.

5.3 Saran

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebaiknya menganalisis faktor-faktor seperti kondisi keuangan, ukuran perusahaan, audit lag, dan debt default untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 156 65

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 88

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN UKURAN KAP TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 27 22

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Audit Lag, dan Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10